Pelajar SMP di Jambi akan Dipolisikan Netizen pun Ramai Minta Hotman Paris untuk Segera Membantunya, Kasus Sudah Selesai!




Saya coba mengartikan tentang kritik menurut pendapat sendiri, kritik itu bagi saya tergantung siapa yang melontarkannya sehingga jika seorang anak SMP melontarkan kritik tentu gaya bahasa maupun cara dirinya menyampaikan maka takkan sama seperti halnya seorang berpendidikan tinggi memberikan sebuah kritikan, karena tentu alasannya adalah level kemampuan seorang anak SMP pastinya sebagimana anak SMP lainnya.

Namun cukup bagus sih seandainya ada anak masih sekolah menengah pertama mampu memberikan kritikan kepada orang besar yang bisa jadi itulah simbol bangsa Indonesia telah mencapai kemajuan khususnya dalam berdemokrasi, dan tentunya yang mendapatkan kritikan dari anak SMP lah yang harusnya tanggap akan nada tulisan kritik tersebut bukan malah berusaha menjatuhkannya.

Hukum sebenarnya sama saja kepada setiap warga negara, apakah ia pemuda maupun orang tua baik miskin atau kaya dihadapan hukum adalah sama jadi memang sangat perlu jika kritik itu disampaikan dengan baik namun si penerima kritikan pun harus menyadari bahwa dirinya ada di Indonesia yang menganut paham demokrasi dan kebebasan berpendapat itu adalah hak setiap warganya, apalagi jika yang menerima kritikan adalah pejabat justru seorang pejabat itu harusnya senang jika ada yang kritik karena bisa jadi bahan evaluasi untuk dirinya dalam menjalankan amanat rakyat.




Namun jika kita menyudutkan anak kecil pasti banyak orang yang lebih menaruh simpati kepadanya daripada kepada kita seperti halnya kejadian terbaru tentang pelajar SMP berinisial SFA yang mengunggah sebuah kritik untuk Pemerintah Kota Jambi yang dinarasikan dengan tuduhan mereka menyengsarakan neneknya yang seorang veteran tapi malah dilaporkan balik oleh pemerintah daerah tersebut sebagai pelanggaran UU ITE karena telah mencatut nama Walikota Jambi Syarif Fasha ini akhirnya malah mendapatkan banyak dukungan dari warganet.

Mereka seperti bersatu melihat fakta bahwa yang dilaporkan adalah anak kecil maka para netizen mulai ramai menyerbu Instagram Hotman Paris dengan nada komentar meminta pengacara kondang tersebut ikut campur dan membela SFA bahkan ada salah satu komentar warganet tersebut seperti ini,

"Om tolong dibantu rakyat kecil yang didzolimi dan ditindas oleh para penguasa dzolim"




Dan keluh kesah warganet yang mengindikasikan ketakutan mereka akan nasib sang anak SMP tersebut pun langsung mendapatkan tanggapan dari yang bersangkutan, pengacara asal Sumatera Utara itu akhirnya memberikan respon dan sanjungan,

"Adik ini lebih dewasa dari kita! Jangan takut Hotman 911 ada dipihakmu!"

Tapi sebenarnya Menko Polhukam Mahfud MD juga telah memberikan kesanggupan bersama KPAI untuk membela SFA dan menurut saya pun agaknya yang dikritik oleh sang anak adalah
karena adanya aktivitas yang mengganggu kediaman sang nenek yang seharusnya bisa urus dengan benar oleh pemerintah daerah kota Jambi namun gara-gara adanya indikasi ingin menjebloskan sang anak tersebut ke penjara hingga akhirnya si anak sekarang tergopoh-gopoh untuk minta maaf dan mengaku salah atas perbuatannya yang dinilai telah menghina tersebut.

Respek dengan keberanian sang anak tersebut karena dia hanya minta hak dasar manusia yaitu ingin bisa hidup tenang tanpa ada yang mengganggunya dan semoga mereka yang merasa terganggu dengan siswi SMP tersebut pun bisa membantu mengurus semua masalah SFA.

Begitu merasa diganggu langsung kalap, tidak pernah mereka melihat dibawah mereka banyak orang orang kecil yang tiap harinya terganggu dan cuma bisa mengelus dada agar bisa diberikan ketabahan menghadapi gangguan yang datang.




Sedangkan menurut pengakuan Kabag Pemkot Jambi Gempa Awaljon Putra SH., M.H. mereka melaporkan bukan karena kritikan anak SMP tersebut tapi karena dinilai telah menghina Pemkot Jambi sebab video siswi tersebut menyebutkan bahwa di Pemkot Jambi isinya iblis semua.

Mengenai video SFA itu sih memang terlihat sangat keras sekali dalam menyampaikan kritikannya tapi karena Pemkot Jambi telah melihat itikad baik SFA untuk minta maaf akhirnya mereka pun mencabut kembali laporan pengaduan tersebut dan itu sepertinya mengisyaratkan bahwa kasus ini akan selesai sampai disini yang artinya pengacara Hotman Paris Hutapea tidak akan menyanggupi permintaan dari para warganet yang resah tersebut.

Tak bisa dimengerti tindakan SFA ini karena memang dirinya sudah tertekan akan kesedihan sang nenek sehingga ia memberikan kritikan yang sangat panas tersebut atau bagaimana tapi yang pasti dia masih anak SMP, seperti dulu pun ada juga yang mengkritik ketua DPR RI Puan Maharani dengan sangat melecehkan digabungkan potret beliau dengan badan tikus dan itu tentu lebih sangat menghinanya dibandingkan kritikan anak SMP dari Jambi itu, tapi bagaimana kelanjutan kasus sang ketua mahasiswa tersebut ya?

Semua orang pernah melihat tikus tapi tidak ada satupun orang yang pernah melihat iblis!

"Narasi dan Opini Sendiri"


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3