ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Oshi no Ko, Hana Kimura, dan Cyberbullying! Internet adalah Tempat yang Berbahaya


Satu lagi anime yang viral, satu lagi kasus gelap yang tak ingin diingat. Untuk Anda yang sudah cukup lama berkelana di internet mungkin nama Hana Kimura tidak terdengar asing. Pada bulan Mei tahun 2020, Hana Kimura yang merupakan seorang pegulat Jepang ditemukan meninggal di kediamannya akibat bunuh diri.

Bunuh diri yang dia lakukan sama sekali bukan tanpa alasan. Semua berawal dari sebuah acara berjudul Terrace House yang mana Kimura pernah menjadi salah satu cast. Di acara tersebut, keberadaannya kurang disukai. Dia kerap mendapat kritik atas ucapan dan kelakuannya.

Puncaknya adalah pada episode yang tayang Maret 2020 di Netflix. Saat itu Kimura marah karena seorang cast merusak kostum gulatnya dan layaknya api-api kecil yang mendapat siraman bensin, internet pun terbakar.



Ujaran kebencian, ancaman pembunuhan, dan segala hal tak menyenangkan memenuhi media sosial miliknya. Beberapa netizen bahkan tak segan menyuruhnya untuk mati, dan permintaan mereka terkabul. Pada bulan 23 Mei, Hana Kimura memposting surat permintaan maaf pada ibunya di Twitter dan juga permintaan maaf di Instagram. Teman-temannya yang khawatir pun mendatangi kediamannya … tapi semua sudah terlambat.

Kasus ini kembali viral karena sebuah anime berjudul Oshi no Ko menggambarkan “persis” apa yang telah dialami Kimura. Baik mangaka maupun pihak studio tak pernah bilang mereka membuat cerita berdasarkan kasus ini, tetapi ujaran kebencian yang “sama persis” membuat banyak orang berspekulasi demikian. Terlebih lagi, episode tersebut tayang sekitar tanggal 23 Mei, persis 3 tahun kematian Kimura.



Sebenarnya tak ada masalah membuat cerita berdasarkan kasus nyata. Masalahnya adalah, keluarga dan orang-orang terdekat Kimura masih hidup dan tayangnya anime ini jelas membuka kembali luka lama yang belum kering.

Sekali lagi, pihak mangaka dan studio tak pernah menyinggung kasus Hana Kimura dan mungkin karena itu jugalah mereka tak pernah sekedar meminta ijin pada Ibu dari Hana, Kimura Kyoko. Akibatnya Kyoko Kimura pun mengkritik hal ini. Memangnya siapa yang senang jika kasus yang mengakhiri hidup anaknya dijadikan ladang cuan?

Namun yang paling parah … PARA NETIZEN MAHA BENAR MALAH MENYERANG KIMURA KYOKO!!!

Hadeh… sumpah deh! APA GUNANYA ANDA MENONTON OSHI NO KO KALAU UJUNG-UJUNGNYA TETAP MELAKUKAN BULLY???!!!!

Hahh!! Habis kalori cuma buat hal beginian. Padahal jelas-jelas pesan dari Oshi no Ko adalah bahaya Cyberbullying, tapi Anda sama sekali tidak belajar!



Bully sendiri adalah fenomena yang mengerikan sekaligus konyol. Bayangkan saja Anda melihat seseorang melakukan kesalahan, dalam sekejap Anda langsung merasa punya seluruh hak untuk melakukan apa pun yang Anda mau terhadap orang itu. Karenanya sampai sekarang fenomena main hakim sendiri tak pernah hilang.

Bukannya hilang, fenomena itu malah pindah dan buka cabang di setiap penjuru internet. Di jaman sekarang internet sudah menjadi satu dari tiga kebutuhan pokok menggantikan tempat tinggal. Manusia bisa hidup tanpa tempat tinggal, tapi sulit menemukan orang yang bisa hidup tanpa internet. (Yes! I look at you, Ucup(Just kidding))



Internet bukan lagi sekedar rumah kedua melainkan rumah utama. Layaknya pemilik rumah, suka-suka gue dong mau ngapain? Mentalitas seperti inilah yang membuat seseorang merasa menjadi raja di sosial media. Berlindung di balik status anonim, siapa pun bisa menjadi apa pun yang mereka mau dan jika seseorang berbuat salah atau melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan maka siap-siap saja jadi korban pelampiasan emosi mereka.

Inilah yang membuat sosial media sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang tak punya mentalitas kuat atau tak bisa mengedepankan akal. Parahnya lagi, masalah mental healt masih belum jadi perhatian serius bagi pemerintah maupun masyarakat secara luas. Netizen (terutama netizen indo) sudah benar-benar barbar sampai-sampai tak akan aneh kalau suatu hari nanti kasus Hana Kimura akan terjadi di Indonesia.



Makanya, sebelum terlambat, sudah waktunya pemerintah membuat regulasi serius tentang pemakaian internet. Apakah negara ini tak punya anggaran untuk membuat pasukan polisi cyber? Apakah semua anggaran sudah habis untuk blokir situs bokep?

Yeah, bagaimanapun mari kita mulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Apakah kita sudah bijak menggunakan internet? Apakah sudah ada nyawa yang melayang gara-gara apa yang kita posting di sosmed? emoticon-Takut

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumursumur
bromocoolAvatar border
terbitcomytAvatar border
kkkkkakikuAvatar border
kkkkkakiku dan 12 lainnya memberi reputasi
13
4.3K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Anime & Manga Haven
Anime & Manga Haven
icon
6.5KThread8.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.