Sumber Gambar

Sebagai salah satu kota yang dekat ibukota, Bogor merupakan salah satu kota dengan penduduk yang cukup banyak. Hal itu terbukti dengan padatnya kereta Bogor menuju Jakarta di jam-jam sibuk. Walau kalau dibanding dengan kota lain seperti Depok, Tangerang dan Bekasi mungkin Bogor masih bisa dibilang lebih baik soal kepadatan penduduk.

Karena ramainya kota ini, pasti Kota Bogor sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Angkot. Yaitu kendaraan umum yang berfungsi untuk mengantarkan penumpang ke berbagai penjuru kota. Harganya yang hemat dan ekonomis membuat angkot begitu digemari. Selain itu menemukan angkot pun mudah, karena mereka selalu lewat di jalan dengan rute tertentu.

Sayangnya, kadang angkot menjadi biang kemacetan. Kalau bicara soal bobroknya angkot, maka TS bisa bicara panjang menceritakan berbagai pengalaman TS menaiki transportasi umum yang satu ini. Mulai dari ngetemnya, ngebutnya, dan masih banyak lagi. Kadang angkot juga jadi biang kemacetan di jalan-jalan saking banyaknya.


Sumber Gambar

Nah, mengenai angkot ini rupanya walikota Bogor, Bima Arya mulai mencari solusi untuk mengatasi maslaah ini. Kabarnya, Bima Arya berniat menghilangkan angkot dari Kota Bogor. Bahkan ia dengan percaya diri berkata bahwa di Desember 2023, angkot sudah tidak ada di Kota Bogor. Lantas, solusi apa yang diberikan Bima Arya terkait rencananya ini?

Dalam sebuah pameran kendaraan bertenaga listrik di JIEXPO. Bima Arya menjelaskan mengenai transformasi besar angkutan umum di Bogor. Di mana ia berkata bahwa program jangka panjang ini akan membuat angkot hilang sepenuhnya di Bogor dan akan diganti dengan bus TransPakuan yang kini sudah ada 57 bus dan masih akan bertambah.

Apakah program yang dibuat Bima Arya ini realistis? Kita nantikan saja.
Semoga TransPakuan bisa terus berkembang dan banyak di Kota Bogor. Menurut TS, di zaman ini keberadaan angkot memang sudah seharusnya digantikan. Harus ada kendaraan umum yang lebih baik yang bisa menjangkau sudut-sudut kota yang mungkin jauh dari kereta dan juga bus. Angkot JakLingko yang ada di Jakarta mungkin bisa jadi contoh.


Sumber Gambar

Salah satu hal yang menyebalkan dari angkot saat ini adalah kebiasaan ngetemnya. Selain membuat macet, juga membuat TS panas dan kadang terlambat sampai ke lokasi tujuan. Kalau saja ada pengusaha yang melihat keresahan penumpang angkot ini, mereka bisa saja memanfaatkannya untuk membuat bisnis transportasi yang bisa menyaingi angkot dengan menawarkan apa yang tidak ada di angkot.

Sebenarnya, angkot tidak harus dihilangkan. Akan tetapi lebih di buat lebih tertata lagi. Lebih rapi. Buat jadwal keberangkatan yang jelas, tarif yang jelas dan kalau bisa seperti JakLingko di mana si supir digaji. Bukan mendapatkan uang dari tarif angkot yang kadang dipotong oleh orang-orang yang TS tidak tahu siapa mereka. Yang jelas supir angkot kerap setoran ke mereka.


Sumber Gambar

Mungkin saat ini sulit, tapi setidaknya bisa dimulai pelan-pelan. Dan apa yang disampaikan oleh Bima Arya sudah membuat TS sedikit lega, karena akhirnya ada pejabat yang sadar mengenai keresahan kami sebagai penumpang angkot. Walau TS bukan warga Bogor, tapi TS tetap menunggu bagaimana program Bima Arya ini berjalan nantinya.

Ya semoga saja diberikan kelancaran dan kesuksesan dengan harapan, nantinya akan ada pejabat lain yang terinspirasi dan membuat program yang sama. Terutama di kota TS saja dulu.



Kalau menurut kalian, haruskah angkot dihilangkan?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi