• Beranda
  • ...
  • Militer
  • KRI Teluk Hading Terbakar di Perairan Selayar, Seluruh Awak Kapal Selamat

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
KRI Teluk Hading Terbakar di Perairan Selayar, Seluruh Awak Kapal Selamat
Quote:


Kabar kurang baik datang lagi dari alutsista TNI Gan, setelah sebelumnya helikopter Bell 412 TNI ADjatuh di kebun teh Ciwidey, kini giliran salah satu kapal perang TNI AL dilaporkan terbakar di Perairan Selayar. Mengutip artikel dari antaranews.com, KRI Teluk Hading dilaporkan terbakar pada pukul 14.00 WITA pada hari Sabtu, 3 Juni 2023.

Masih mengutip artikel yang sama, KRI Teluk Hading dengan nomor lambung 538 terbakar di dekat perairan Pulau Bira dan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Posisi kapal ada di 8 sampai 9 nautical mile dari Pelabuhan Bira. Tim Basarnas dari Bantaeng, Sulawesi Selatan, langsung bergegas ke lokasi untuk membantu penyelamatan dan pemadaman setelah mendapat kabar adanya kapal yang terbakar.

Seluruh awak kapal selamat dan tidak mengalami luka-luka, proses evakuasi berjalan cepat karena kebetulan ada banyak kapal yang berlayar di lokasi kejadian. Kapal-kapal tersebut pun ikut membantu evakuasi awak kapal KRI Hading-358.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana yang memberikan keterangan kepada antaranews.com mengatakan, KRI Teluk Hading-538 sedang melakukan patroli rutin di perairan Indonesia. KRI Teluk Hading-538 membawa 119 penumpang, terdiri atas 62 kru kapal dan 57 prajurit TNI Angkatan Darat. Personel TNI AD yang dibawa merupakan bagian daei Satuab'n Tugas (Satgas) Pengamanan Pulau Terluar.

Quote:


Sampai saat ini pihak TNI AL masih belum bisa memberikan rincian penyebab terjadinya kebakaran pada kapal tersebut. TNI AL masih melakukam penyelidikan lebih lanjut. Kapal yang terbakar kini sudah berhasil dipadamkan dan kini ditarik ke pulau terdekat.

Sekarang kita akan bahas sejenak kapalnya gan, KRI Teluk Hading merupakan jenis kapal Landing Ship Tank (LST) buatan Jerman Timur. LST buatan Jerman Timur ini memang jarang terkespos. Dilihat dari sejarahnya, kapal ini dibangun oleh galangan kapal VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur tahun 1978 untuk Angkatan Laut Jerman Timur. Setelah runtuhnya Soviet dan bergabungnya kembali Jerman Barat dan Jerman Timur, kapal tersebut kemudian dijual ke Indonesia pada tahun 1994.

Mengutip artikel indomiliter.com, di Jerman Timur dulu kapal ini dikenal sebagai Frosch Class yang terdiri dari dua tipe, Frosch-I dan Frosch-II. Ada perbedaan antara keduanya, untuk Frosch-II terdapat crane 2Hy SWK8 pada haluan yang dapat mengangkat barang seberat 8 ton. Sebaliknya pada Frosch-I tidak dilengkapi crane tersebut.

Sebagai tambahan, nama kapal yang terbakar diambil dari nama Teluk Hading, sebuah teluk di wilayah Tanjung Bunga, Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur.

Quote:


Sebagai tambahan informasi Gan, pada masa Orde Baru, Indonesia memborong banyak kapal perang bekas Jerman Timur lewat lobi B.J. Habibie yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Kapal perang yang dibeli mulai dari Jerman terdiri dari korvet Parchim, kapal penyapu ranjau Kondor sampai kapal LST Frosch.

Untuk LST Frosch, Indonesia memborong 14 unit. Forsch juga dikenal sebagai Teluk Gilimanuk Class, merujuk kepada kapal pertama yang diberi nama KRI Teluk Gilimanuk dengan nomor lambung 531. Total 14 unit Frosch Class yang dibeli Indonesia terdiri dari tipe Frosch-I dan Frosch-II. Dari 14 unit, hanya dua unit yang termasuk tipe Frosch-II (dilengkapi crane pada haluan) yakni KRI Teluk Cirebon-543 dan KRI Teluk Sabang-544. Sementara 12 unit lainnya adalah Frosch-I.

Untuk Frosch-I punya bobot 1.744 ton, sementara Frosch-II punya bobot 1.530 ton. Secara keseluruhan. Frosch class dengan bobot penuh (full load) adalah 1.900 ton, menjadikannya LST kelas medium. LST ini punya dimensi 90,70 x 11,12 x 3,4 meter. Kapal dilengkapi dua mesin diesel dengan dua shafts yang menghasilkan tenaga 12.000 bhp. Kapal bisa berlayar sampai jarak 2.450 km.

Quote:


Meski termasuk LST kelas medium, tapi Teluk Gilimanuk Class buatan Jerman Timur ini adalah salah satu LST tercepat yang pernah dibuat Gan. Kapal bisa melaju sampai kecepatan maksimal 19 knots. Dari kapasitas angkut, kapal mampu membawa 11 tank amfibi atau muatan kargo seberat 400 sampai 600 ton. Untuk membawa pasukan pendarat, kapal diperkirakan bisa membawa maksimum 1 kompi pasukan marinir (sekitar 100 orang).

Untuk segmen LST, TNI AL telah mulai memakai LST baru buatan dalam negeri, yakni LST Teluk Bintuni Class. Total ada 9 unit LST tersebut yang sudah dibuat. Dan untuk memenuhi target dalam Minimum Essential Force (MEF) III, sampai tahun 2024 diharapkan total akan ada 12 unit kapal LST Teluk Bintuni Class yang dibuat. Secara spesifikasi LST Teluk Bintuni Class punya kemampuan lebih baik dari LST buatan Jerman Timur. Teluk Bintuni Class dapat membawa 10 unit MBT Leopard 2A4 atau 15 tank amfibi BMP-3F. LST ini juga dapat membawa 2 unit helikopter, kapal juga dilengkapi dua helipad dengan fasilitas hanggar untuk kapasitas helikopter seberat 10 ton.



--------------




Referensi Tulisan: antaranews.com& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera
rubah007Avatar border
gonugraha76Avatar border
terbitcomytAvatar border
terbitcomyt dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.3K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
19.9KThread6.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.