Sumber Gambar

Ormas atau organisasi masyarakat merupakan sebuah wadah atau tempat bagi masyarakat dan warga sipil yang ingin mencurahkan pendapatnya. Menyampaikan keluh kesahnya untuk selanjutnya mungkin akan disampaikan kembali melalui ormas kepada pihak yang bersangkutan seperti kepala desa, lurah hingga camat yang menjabat.

Dengan begitu, umumnya ormas ini mengayomi masyarakat di suatu daerah tertentu. Menjadi wadah keluh kesah dan perlindungan kepada para warganya. Salah satu ormas yang cukup populer di Indonesia adalah ormas dengan seragam loreng oranye yang mungkin familiar di ingatan kalian atau pasti pernah melihatnya sekali.

Sayangnya, kadang ada saja oknum-oknum dari anggota ormas itu atau orang mengaku-ngaku ormas loreng oranye yang kemudian melakukan pemalakan. Dengan maksud uang iuran tapi tak jelas untuk apa dan atas perintah siapa. Hal itu malah membuat masyarakat menjadi resah.

Lantas, berikut ini adalah 3 kasus pemalakan yang dilakukan oleh ormas loreng oranye!



1. Minta Uang Retribusi Jalan


Sumber Gambar

Kasus pertama terjadi di Medan yang meminta uang kepada supir truk ekspedisi yang melewati jalan “mereka.” Nah, karena supirnya kerap diganggu, seorang pengusaha barang bekas melawan dan memvideokan. Bahkan saking tegasnya si oknum ormas ini sampai terdiam dan kikuk.

Sang pengusaha tersebut bahkan sampai berucap, “Kalau kau ganggu aku cari makan, kumakan kau duluan!” satu kalimat yang membuat anggota ormas itu ketakutan. Pasalnya si anggota ormas itu tidak bisa menjelaskan ke mana uangnya dialirkan bahkan menunjukkan KTA saja tak bisa.

2. Minta Uang Pembangunan Pos


Sumber Gambar

Masih dari Medan, kali ini seorang anggota ormas kembali meminta uang. Kini yang jadi korban adalah seorang pemilik ruko. Dalam video yang beredar di TikTok itu, si ormas menjelaskan karena ruko tersebut berada di wilayahnya maka pemilik ruko perlu ikut iuran untuk mendukung pembangunan pos mereka.

Sama seperti di nomor satu, pemilik ruka yang merupakan perempuan ini juga berani melawan dan tidak mau memberi uang. Karena menurutnya ruko yang ia tempati sudah ada pengelolanya sendiri. Jadi untuk urusan seperti ini harusnya ada musyawarah dan diskusi dulu dengan pihak pengelola/kepling. Bukan tiba-tiba datang langsung minta uang seenaknya.

3. Minta Uang ke Motor di Pinggir Jalan


Sumber Gambar

Seorang pengendara motor yang kebetulan melipir di pinggir jalan tiba-tiba dimintai uang 50 ribu oleh orang yang kabarnya anggota ormas. Alasannya untuk uang parkir. Dalam kasus ini, si oknum ini cukup keras dan menantang untuk berkelahi.

Untuk menunjukkan kekuatannya, ia menunjukkan KTA ormasnya dan mengancam akan melapor komandannya. Akan tetapi si pengendara tetap melawan dan tidak gentar dengan preman satu ini. Untuk itu hati-hati bagi kalian yang suka melipir di pinggir jalan, kalau bisa jangan lama-lama supaya orang stress seperti ini tidak muncul.



TS tidak ingin menyudutkan ormas tertentu, tapi dari banyaknya kasus seperti ini harusnya bisa jadi bahan evaluasi bagi ormas terkait. Mungkin kalian mengaku ini bukan anggota kalian, atau hanya ngaku-ngaku. Tapi kok ada yang bisa punya KTA? Ada yang punya surat? Ada yang punya seragam juga? Nah itu dia yang harus hati-hati. Jangan sampai atribut ormas kalian jatuh di tangan yang salah dan disalahgunakan untuk hal-hal seperti ini.

Yang jelek nanti siapa? Ya ormas kalian sendiri. Pintar-pintar lagi dalam merekrut anggota, jangan menang banyak aja.



Kalian apakah pernah memiliki pengalaman seperti di atas?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2, Link Referensi 3
Tulisan dan Narasi Pribadi