Kerusakan lingkungan saat ini sudah terbilang mengkhawatirkan. Sampah-sampah dan bahan pencemar lainnya kini sudah terakumulasi di berbagai tempat. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) membuat sampah-sampah yang ada tidak berkurang jumlahnya dan setiap tahunnya justru semakin meningkat. Di beberapa negara penghasil sampah terbesar, kerusakan lingkungan akibat pencemaran sampah sudah tidak dapat dihindari dan kini menjadi pendamping hidup masyarakat.
Dalam beberapa pemandangan berikut, kita akan melihat bagaimana sampah-sampah dan berbagai pencemaran lainnya kini sudah merusak lingkungan. Selain pencemaran karena sampah, pencemaran udara akibat emisi karbon dan residu pabrik pun kini sudah tak dapat dihindari di beberapa tempat berikut. Penasaran bagaimana pemandangan kerusakan lingkungan tersebut, yuk mari kita amati pada thread berikut!
Quote:
1. Gadis India berendam di sungai tercemar
Di India, pencemaran sampah sudah begitu mengkhawatirkan. Ambil contoh sungai Gangga, sungai yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat itu kini sudah penuh terisi sampah. Namun kepercayaan religi yang kuat membuat beberapa masyarakat india tetap menganggap sungai tersebut suci. Meskipun sungai itu sangat amat kotor, masyarakat tetap berendam di dalamnya untuk melaksanakan kegiatan religius.
Quote:
2. Anak-anak yang berenang di perairan tercemar untuk mencari harta karun
Meskipun kondisi perairan terlihat sangat tercemar dan kotor, rupanya hal tersebut tidak membuat orang-orang takut untuk terjun kedalamnya mencari harta karun. Disamping kotornya pencemaran, kadangkala ada barang-barang bekas yang memiliki nilai jual. Sehingga bagi beberapa orang yang berada di bawah garis kemiskinan, mereka rela menceburkan diri ke perairan tercemar mengharapkan menemukan sesuatu yang dapat dijual. Hal ini tentu tidak baik karena banyak sekali bakteri infeksius yang mungkin akan menyebabkan penyakit berbahaya.
Quote:
3. Mssyarakat miskin China terpaksa meminum air dari sungai tercemar
Masyarakat miskin kadangkala tidak memiliki akses air bersih sehingga mereka terpaksa menggunakan air yang mereka temukan dimanapun tempatnya. Pada pemandangan kali ini terlihat anak kecil dari keluarga miskin yang terpaksa minum air dari sungai tercemar. Kasihan sekali anak kecil tersebut. Andai saja sungai tidak tercemar, maka anak kecil tersebut setidaknya mendapatkan akses air bersih.
Quote:
4. Polusi udara di China yang membuat kota tampak seperti silent hill
China merupakan negara dengan manufaktur terbesar di dunia. Berbagai pabrik elektronik dan pabrik lain berdiri tegak di sana. Regulasi mengenai pencemaran udara rupanya kurang begitu diperhatikan di sana membuat berbagai macam pabrik bebas membuang residu. Akibatnya beberapa kejadian kota Beijing dipenuhi kabut asap yang membuat seisi kota memiliki udara tercemar dan menghalangi jarak pandang.
Quote:
5. Tumpahan minyak diperairan yang sulit untuk dibersihkan.
Tumpahan minyak yang terjadi di beberapa daerah di China menciptakan kerusakan lingkungan beserta ekosistem. Lihatlah bagaimana sulitnya seorang pekerja sedang membersihkan tumpahan minyak tersebut. Kejadian ini terjadi akibat China Natiom Petroleum Corp memiliki kerusakan pipa yang membuat minyak mentah tersebar di area seluas 295 hektar. Sekalipun minyak berhasil dibersihkan, ekosistem sudah terlanjur menjadi rusak akibat minyak yang meresap kedalam tanah.
Quote:
6. Hongkong terpaksa memasang background pemandangan buatan akibat landskap yang penuh dengan polusi udara.
Pencemaran udara yang berat membuat kabut asap tidak kunjung berakhir di negara Hongkong. Hal ini membuat pemerintah membangun background-background buatan di tempat-tempat wisata. Kegiatan tersebut dilakukan agar para turis yang berkunjung setidaknya memiliki foto yang jernih. Mengapa tidak kurangi saja sumber pencemaran udaranya ketimbang memasang background buatan seperti ini.
Quote:
7. Tambang minyak yang membuat satu hamparan ekosistem dibabat habis.
Tidak ada pohon dan tidak ada semak maka tidak ada lagi fauna yang mampu bertahan pada kondisi ekstrem seperti itu. Hamparan kosong ini berlokasi di California, Amerika Serikat dimana daerah tersebut telah dialihfungsikan menjadi tambang minyak. Tentu hal ini membuat miris karena beberapa hewan yang sebelumnya menetap di lokasi tersebut kini menjadi hilang dan mulai turun ke pemukiman warga.
Quote:
8. Koala yang terlihat sedih setelah kampung halamannya dibabat habis
Koala sebagai salah satu hewan terbodoh di dunia ini tidak memiliki insting untuk berpindah tempat. Sehingga ketika pepohonan tempat ia tinggal dibabat habis, ia akan tampak kebingungan dan malah berdiam di lokasi tersebut. Hal inilah yang membuat jumlah populasi koala kian menurun, karena hewan ini tidak memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan hanya bergantung pada pohon eukalyptus. Jika dunia tidak ingin kehilangan populasi koala maka sudah sepatutnya hentikan aktivitas pembabatan hutan.
Quote:
9. Berselancar diantara sampah-sampah
Ini akibatnya bila akumulasi sampah tidak kunjung diatasi. Daerah-daerah perairan yang seharusnya dapat menjadi area wisata indah, kini banyak yang mulai rusak akibat run off sampah dari hulu ke hilir. Jumlah pencemaran sampah yang sudah tidak terbendung ini menyebabkan perlahan-lahan area wisata pada akhirnya akan tertutupi oleh sampah semua.
Itu dia 9 pemandangan kerusakan lingkungan yang membuatmu miris. Setiap tahunnya data statistik global membuktikan bahwa pencemaran sampah kian naik tak terbendung. Jika gansis mau mengakhiri semua ini, maka gansis harus lakukan dari hal terkecil dahulu yakni mulai dari diri sendiri.
Mulai sekarang cobalah untuk mengurangi penggunaan plastik misalnya ketika berbelanja. Sebisa mungkin gunakan keranjang belanja sendiri bawa dari rumah. Selain itu gansis cobalah untuk kurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan tidak menggunakannya untuk jarak yang terbilang dekat. Mulailah berjalan kaki jika tempat yang dituju lumayan dekat. Semoga hal-hal kecil yang kita lakukan nantinya menjadi butterfly-effect dan berdampak yang besar bagi generasi selanjutnya.
Sumber :
Disini