Belakangan ini publik di media sosial tengah dihebohkan dengan aksi-aksi brutal dari para turis yang tengah berwisata di Pulau Bali.

Berbagai macam pelanggaran dilakukan oleh para turis, mulai dari berkendara tanpa helm, melecehkan tempat-tempat ibadah umat Hindu, menentang dan menantang Polisi di jalanan, bahkan juga bermasalah dengan masyarakat sekitar karena mereka tidak mau menghargai peraturan adat Bali.

Aksi-aksi arogan para bule ini menuai kecaman dari warganet, bahkan beberapa kali sempat disoroti oleh tokoh aktivis Bali yaitu Niluh Djelantik yang selalu memperjuangkan daerahnya agar tetap menjadi tempat wisata yang aman dan nyaman tanpa harus mengganggu adat istiadat setempat yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali.

Sering viralnya video aksi arogansi dari para wisatawan mancanegara di Bali ditanggapi langsung oleh pihak Imigrasi Bali.

Dilansir dari akun Instagram @lalana.corp, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali yaitu Barron Ichsan meminta untuk seluruh masyarakat tidak memviralkan aksi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh WNA dengan alasan untuk menjaga citra baik Bali sebagai tempat wisata yang ramah dan aman.

Langkah ini diambil agar cita Bali tetap baik di mata Internasional terkhusus untuk para turis yang memang menjadikan Pulau Bali sebagai tujuan wisata.

Adapun pihak Imigrasi juga memberikan solusi agar saat melihat WNA yang melanggar aturan, maka segera melapor ke pihak Imigrasi untuk dicarikan solusi dan ditindaklanjuti.

Melihat dari alasan yang disampaikan oleh pihak Imigrasi terkait dilarangnya memviralkan aksi WNA pelanggar aturan di Bali, tentu TS pribadi sangat setuju jika memang tujuannya adalah untuk menjaga citra baik Bali di mata Internasional.

Dapat dikatakan Bali adalah salah satu Pulau yang paling sering dikunjungi oleh turis sebagai tujuan wisata dengan segala macam kelebihannya. Namun saat para turis yang melakukan pelanggaran diviralkan di media sosial maka juga akan berdampak pada nama baik Bali yang dinilai kurang aman dan ramah bagi WNA.

Tentu pihak Imigrasi juga memiliki tanggung jawab untuk benar-benar menjaga serta memberikan sosialisasi kepada para turis, agar mereka tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran baik itu pelanggaran hukum negara maupun aturan-aturan adat yang ada.

Jika memang pihak imigrasi bertanggung jawab untuk mengontrol para WNA yang berlibur di Bali tanpa harus diviralkan karena melakukan pelanggaran, maka tidak akan ada masyarakat yang memviralkan karena juga tidak akan ada WNA yang melanggar aturan.