Sumber Gambar
Seperti yang kita tahu Rafael Alun telah beberapa minggu ini menjalani pemeriksaan bersama KPK. Hal ini tak lepas sebagai dampak lanjutan dari kasus anaknya Mario Dandy yang melakukan penganiayaan terhadap David Ozora. Sejak saat itu, harta kekayaannya tersorot dan membuat kecurigaan banyak pihak muncul.
Sampai akhirnya ia benar-benar dipanggil KPK untuk melakukan klarifikasi. Tak hanya itu, dirinya juga dipecat dari Ditjen Pajak oleh Kemenkeu. Hanya berawal dari kelakuan anaknya, pelan-pelan mulai terbongkar apa yang dia sembunyikan selama ini.
Hingga akhirnya kini, KPK menetapkan Rafael Alun sebagai tersangka gratifikasi dari orang-orang yang wajib membayar pajak. Gratifikasi sendiri adalah pemberian dalam bentuk apapun. Mulai dari uang, tiket liburan, emas dan masih banyak lagi. Apakah gratifikasi itu salah? Tidak juga. Lantas mengapa Rafael Alun ditetapkan tersangka gratifikasi.
Sumber Gambar
Gratifikasi sebenarnya sah-sah saja sebagai bentuk ucapan terima kasih. Tapi gratifikasi menjadi salah jika yang menerima adalah pegawai sipil dan penyelenggara negara. Apalagi gratifikasi itu ada hubungan dengan jabatannya dan tidak ada kaitan dengan tugasnya. Atas dasar ini, Rafael Alun telah melanggar Pasal 12 B UU Tipikor.
Sanksinya pun tidak main-main bisa jadi penjara seumur hidup. Bisa juga penjara paling singkat 4 tahun dan maksimal 20 tahun. Parahnya, Rafael ini sudah menerima gratifikasi selama 12 tahun lamanya.
Apa bedanya gratifikasi dengan suap?
Suap itu merupakan pemberian dengan syarat. Artinya ada kesepakatan antara satu pihak dengan pejabat sebelum suap diberikan. Misalnya: Pihak A akan memberi 1 M jika pejabat B mau membantu melancarkan urusan pihak A. Itu suap. Kalau gratifikasi itu tidak ada kesepakatan apa-apa, hanya memberi lalu diterima. Tapi menurut TS, lebih baik hindari gratifikasi.
Gratifikasi di kalangan pejabat lebih baik dihindari. Kenapa begitu? Karena gratifikasi seperti pemberian-pemnerian semacam ini adalah awal dari korupsi dan suap. Bila seorang pejabat sudah menerima gratifikasi dari satu pihak, bisa jadi nantinya si pihak pemberi itu akan lebih berani untuk secara langsung memberikan suap.
Sumber Gambar
Karena gratifikasi awal dari suap dan korupsi. Maka penyelidikan KPK mungkin belum berakhir. Bisa jadi masih ada hal-hal lain yang belum terungkap. Ibarat alur cerita, KPK baru menyelidiki bagian awal cerita saja nih. Belum sampai ke pertengahan hingga ending. Hehe, jangan dianggap serius karena hanya opini pribadi ya.
Dari pihak Rafael sendiri mengungkapkan bahwa ia menerima status tersangka yang diberikan KPK terhadapnya. Dengan status tersangka ini, Rafael kini mengikuti jejak anaknya. Hanya saja kasusnya yang berbeda ya. Tapi kok dia gak ditahan ya?
Gimana GanSis? Hukuman apa yang pantas untuk Rafael?
Sumber: Link Referensi 1
Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi
