Ada kabar baik nih Gan dari program jet tempur KF-21 Korea Selatan, pasalnya pada hari Selasa (28/03/2023), dua prototype KF-21 sukses melakukan uji coba peluncuran rudal dan penembakan kanon. Kedua uji coba ini penting, lantaran pesawat akan segera masuk tahap produksi massal pada tahun 2024. Dan pesawat pertama diharapkan bisa dikirim ke Angkatan Udara Korea Selatan pada tahun 2026.

Sementara itu, menurut laporan media Korsel Yonhap News Agency, prototype kedua dan ketiga KF-21 dipilih untuk melakukan uji peluncuran rudal dan penembakan kanon. Kedua pesawat lepas landas dari Air Force's 3rd Flying Training Wing di Sacheon, 300 kilometer Selatan Seoul. Defense Acquisition Program Administration (DAPA) yang bertanggung jawab atas program KF-21 menambahkan, tes pada prototype pesawat kedua dilakukan untuk memeriksa apakah rudal Meteor dapat diluncurkan dari jet tanpa masalah. Tes juga melibatkan penembakan sekitar 100 peluru dari senapan mesin yang dipasang pada prototype pesawat yang ketiga.

Selain itu, DAPA mengatakan tes dilakukan guna memeriksa kemungkinan perubahan pada struktur, mesin, dan fitur aerodinamis pesawat selama operasi peluncuran senjata untuk memastikan stabilitas dan keselamatan operasionalnya kelak.



Tes selanjutnya akan dilakukan untuk memastikan stabilitas dan kinerja persenjataan melalui peluncuran rudal udara ke udara dan uji tembak kanon internal multi laras 20 mm di semua situasi penerbangan, seperti ketinggian rendah, ketinggian tinggi, kecepatan tinggi atau rendah, dan lain sebagainya.

Sementara itu, jadwal produksi KF-21 siap dimulai tahun depan Gan. DAPA mengatakan dipercepatnya proses produksi massal dilakukan karena pencapaian dalam proses pengembangan KF-21 yang progresif dan sesuai jadwal yang ditetapkan. DAPA juga berusaha untuk mencapai kesesuaian tempur KF-21 tentatif pada Mei 2023, enam bulan lebih awal dari yang direncanakan. Total 120 unit akan diproduksi untuk Angkatan Udara Korea Selatan.




Setiap TS bahas KF-21 pasti tentang tunggakan pembayaran yang belum dibayarkan Indonesia dalam proyek ini, Agan pun pasti sudah bosan dengan pembahasan tersebut. Dan kali ini TS akan mengajak Agan kenalan dengan senjata andalan KF-21 kelak. Kita mulai dari rudal Meteor.

Rudal Meteor adalah rudal udara ke udara jarak menengah yang dibuat oleh manufaktur senjata MBDA. Rudal Meteor ditenagai throttleable ducted rocket (ramjet). Jangkauan tembak rudal adalah 100 km dengan No Escape Zone 60 km. Sementara kecepatan untuk menguber target mencapai Mach 4. Rudal Meteor punya berat 190 kg, panjang 3,65 meter dan diameter 0,178 meter. Meski masih berupa dummy (bukan rudal asli), 4 biji rudal ini terlihat terpasang pada central fuselage KF-21 saat penerbangan pertama pada Juli 2022 lalu. Rudal dipasang secara semi-submerged.



Sementara kanon 20 mm yang menjadi senjata internal KF-21 yakni General Dynamics M61A2. Kanon M61A2 pada bekerja dengan sistem hidrolik, proses pemuatan amunisi dari drum magazin ke receiver mengandalkan linear linkless dan closed loop. Dalam sekali penerbangan, drum magazin pada KF-21 dapat membawa 480 munis. Untuk munisi yang bisa dimuntahkan adalah seluruh varian M50 dan PGU-20.

Kanon ini punya berat laras 91,6 kg, bobit feed system 123,8 kg dan berat munisi 122,5 kg. Secara keseluruhan berat kanon M61A2 saat kondisi siap tempur adalah 294 kg. Sementara untuk kecepatan luncur proyektilnya 1.036 meter per detik dan punya jarak tembak efektiv 2.000 meter.

Sebagai tambahan informasi bagi Agan, sampai 10 Maret 2023 lalu, empat protoype KF-21 telah melakukan penerbangan sebanyak 142 sorti. Total akan ada 6 prototype yang dibuat, untuk tes penerbangan bakal dilakukan sampai tahun 2026. Dan seolah tak mau kalah dari TF-X buatan Turkiye, kini pun program KF-21 terus tancap gas alias super ngebut. Dan jika semua sesuai rencana, maka KF-21 siap produksi massal tahun depan, dan pada 2026 kita bisa segera melihat adik pertama dari F-22 Raptor tersebut.







Referensi Tulisan: Yonhap News Agency & indomiliter.com
Sumber Foto & Ilustrasi: sudah tertera