Sumber Gambar

Nasi goreng adalah salah satu makanan yang kerap menjadi favorit banyak orang di Indonesia. Nasi goreng disukai karena pembuatannya yang simpel dan tidak memerlukan banyak bahan. Biasanya nasi goreng menjadi sarapan, atau juga makanan di saat lapar pada tengah malam. Karena biasanya penjual nasi goreng kerap berjualan di malam hari.

Umumnya, nasi goreng yang dijual memiliki banyak varian. Seperti nasi goreng spesial, nasi goreng gila atau nasi goreng Hong Kong. Toppingnya pun beragam, bisa dengan irisan daging ayam, acar hingga petai. Namun bagaimana jika memakai daging babi? Ya, nasi goreng dengan daging babi rupanya ada di Kota Malang, Jawa Timur.

Pedagang nasi goreng bernama Bambang ini memiliki usaha nasi goreng dengan daging babi. Dagangannya ini baru saja dipromosikan oleh salah satu selebrgam karena rasanya yang enak. Bambang sudah berjualan nasi goreng babi ini sejak 1990, sudah cukup legendaris di tempatnya.


Sumber Gambar

Sayangnya, alih-alih semakin ramai setelah dipromosikan, malapetaka justru datang menimpa ke usahanya itu. Lapak tempatnya dagang malah didatangi oleh Satpol PP yang bertujuan untuk menertibkannya. Satpol PP pun kemudian melarang Bambang berjualan olahan daging babi di lingkungan tersebut yaitu Jalan Terusan Dieng, Kecamatan Sukun.

Kabarnya Satpol PP mendapat banyak aduan dari masyarakat mengenai nasi goreng babi ini. Padahal Bambang sendiri sudah memberi keterangan di lapaknya bahwa nasi goreng yang ia jual mengandung babi. Dan yang membeli pun orang-orang non-muslim. Penutupan yang dilakukan Satpol PP ini pun memutus rezeki Bambang.

Agak aneh memang, apa salahnya dengan babi? Kalau di agama tertentu melarang makan babi ya jangan dibeli. Kalau sudah dibeli dan terlanjur dimakan ya berarti si pembeli itu yang kurang literasi, toh sudah diberi keterangan bahwa nasi goreng ini mengandung babi. Haruskah penjualnya ngomong “babi” di setiap ada yang ingin membeli?


Sumber Gambar

Lagi pula kalau memang haram ya gak usah dibeli juga. Makanan ini juga dijual bukan untuk kalian, gak suka ya jangan dibeli. Kenapa harus lapor-lapor segala seolah telah melakukan perbuatan melanggar hukum. Ini jual makanan lho bukan jualan kokain. Lagian nasi goreng juga kan makanan universal.

Mungkin beberapa golongan masyarakat masih memiliki sentimen negatif ke daging babi ya entah kenapa. Padahal toh gak dipaksa beli juga. Bisa makan daging ayam dan sapi, tapi kenapa harus mengkhawatirkan daging babi?

Ya semoga pasca ditutup Satpol PP, si penjual nasgor ini bisa segera mendapat lapak baru dan berjualan seperti biasanya ya. Jadi yang belum sempet coba bisa segera mencoba.



Menurut kalian, wajarkah nasi goreng memakai daging babi?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi