Quote:
Tangkapan layar yang menunjukkan Su-27 terbang di depan Bayraktar TB2. Foto: Tangkapan Layar The EurAsian Times via Youtube
Su-27Rusia kembali berburu drone di Laut Hitam, kini yang diburu adalah Bayraktar TB2.

Tangkapan layar yang menunjukkan Su-27 terbang di depan Bayraktar TB2. Foto: Tangkapan Layar The EurAsian Times via Youtube
Su-27Rusia kembali berburu drone di Laut Hitam, kini yang diburu adalah Bayraktar TB2.
Pada 14 Maret 2023 lalu Su-27 menjatuhkan drone MQ-9 Repaer di Laut Hitam, beberapa hari kemudian giliran drone Bayraktar TB2 yang nyaris jadi korban selanjutnya. Insiden kali ini melibatkan Su-27 dan drone Bayraktar TB2 terjadi di atas perairan Laut Hitam dan lebih khusus lagi di dekat pantai Krimea. Laporan pengejaran Bayraktar TB2 muncul sekitar 5 hari setelah jatuhnya Reaper di Laut Hitam.
Menurut laporan di media lokal Turkiye, Su-27 diyakini telah menggunakan jet wash untuk mengganggu daya dorong drone tersebut. Jet wash pada dasarnya adalah turbulensi yang terbentuk di bagian belakang pesawat saat melewati udara. Tetapi hal itu belum cukup untuk membuat Bayraktar TB2 jatuh, sehingga drone masih selamat dari maut.
Pilot Su-27 Rusia tidak menggunakan rudal udara ke udara dalam insiden tersebut untuk menembak drone Gan, hal itu dilakukan karena pilot masih belum bisa memastikan siapa pemilik Bayraktar TB2 tersebut. Sebenarnya Rusia sah-sah saja menembak drone tersebut. Di sisi lain beberapa analis mengatakan jika Su-27 tidak membawa rudal dalam insiden tersebut. Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia masih belum memberi penjelasan terkait insiden tersebut.
Bicara soal Bayraktar TB2 Gan, kemungkinan yang hendak dijatuhkan Su-27 Rusia adalah drone yang dioperasikan Ukraina, mengingat drone tersebut terbang di dekat Krimea. Drone ini sebenarnya sudah lama menghilang, padahal pada awal Mei sampai Juni 2022 drone tersebut memainkan peran penting dalam upaya menggempur Pulau Ular yang diduduki Rusia.
Laporan yang diterbitkan media Rusia pada Desember 2022 mengatakan jika Bayraktar TB2 sudah tidak bekerja sebaik di Libya, Suriah, dan terutama selama perang Nagorno-Karabakh. Beberapa analis mengatakan jika kini Rusia telah belajar dari kesalahannya, dan meningkatkan efektivitas sistem pertahanan udara berlapisnya karena penyebaran luas TB2. Turkiye sendiri telah memasok 50 unit drone TB2 ke Ukraina, sementara Rusia mengklaim telah menghancurkan lebih dari jumlah tersebut.
Referensi Tulisan: eurasiantimes.com
Sumber Foto: sudah tertera
Menurut laporan di media lokal Turkiye, Su-27 diyakini telah menggunakan jet wash untuk mengganggu daya dorong drone tersebut. Jet wash pada dasarnya adalah turbulensi yang terbentuk di bagian belakang pesawat saat melewati udara. Tetapi hal itu belum cukup untuk membuat Bayraktar TB2 jatuh, sehingga drone masih selamat dari maut.
Pilot Su-27 Rusia tidak menggunakan rudal udara ke udara dalam insiden tersebut untuk menembak drone Gan, hal itu dilakukan karena pilot masih belum bisa memastikan siapa pemilik Bayraktar TB2 tersebut. Sebenarnya Rusia sah-sah saja menembak drone tersebut. Di sisi lain beberapa analis mengatakan jika Su-27 tidak membawa rudal dalam insiden tersebut. Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia masih belum memberi penjelasan terkait insiden tersebut.
Quote:

Bayraktar TB2 donasi dari Lithuania. Foto: Lithuanian MOD/Twitter

Su-27 Rusia. Foto: Norwegian Air Force / SCANPIX/AFP PHOTO)


Bayraktar TB2 donasi dari Lithuania. Foto: Lithuanian MOD/Twitter

Su-27 Rusia. Foto: Norwegian Air Force / SCANPIX/AFP PHOTO)
Bicara soal Bayraktar TB2 Gan, kemungkinan yang hendak dijatuhkan Su-27 Rusia adalah drone yang dioperasikan Ukraina, mengingat drone tersebut terbang di dekat Krimea. Drone ini sebenarnya sudah lama menghilang, padahal pada awal Mei sampai Juni 2022 drone tersebut memainkan peran penting dalam upaya menggempur Pulau Ular yang diduduki Rusia.
Laporan yang diterbitkan media Rusia pada Desember 2022 mengatakan jika Bayraktar TB2 sudah tidak bekerja sebaik di Libya, Suriah, dan terutama selama perang Nagorno-Karabakh. Beberapa analis mengatakan jika kini Rusia telah belajar dari kesalahannya, dan meningkatkan efektivitas sistem pertahanan udara berlapisnya karena penyebaran luas TB2. Turkiye sendiri telah memasok 50 unit drone TB2 ke Ukraina, sementara Rusia mengklaim telah menghancurkan lebih dari jumlah tersebut.
---------------------
Referensi Tulisan: eurasiantimes.com
Sumber Foto: sudah tertera