Viral Uang Kembalian Diganti Permen Bakal Didenda 200 Juta Rupiah, Lebih ke Cara Kita Memandang Uang Sih Bukan Dendanya!
Mungkin sudah seperti kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia padahal kebiasaan tersebut bisa dikata sesuatu yang melanggar hukum yaitu jika kita membeli barang atau jajanan di warung maka biasanya penjualnya akan menawarkan kepada kita uang kembaliannya diganti dengan permen, kalau pengalaman pribadi saya sih mereka seperti berlagak tak punya receh/uang logam (atau memang benar benar tak punya receh) yang membuat kita tak punya pilihan lain selain kita terpaksa mengiyakan tawaran mereka!
Padahal itu tidak sesuai aturan dalam undang undang mata uang yang menjelaskan bahwa setiap transaksi jual beli haruslah menggunakan rupiah dan jika tetap ngeyel melakukan itu maka akan mendapatkan denda.
Pemberitaan ini sempat kembali menjadi heboh di sosmed akibat adanya konten yang mengkabarkan bahwasanya jika uang kembalian yang diganti permen akan menyebabkan pelakunya dapat dikenai denda mencapai 200 juta rupiah.
Menanggapi konten viral tersebut Bank Indonesia melalui Direktur Eksekutifnya Marlison Hakim membenarkan bahwa memang wajib setiap transaksi diharuskan melalui rupiah dan jika ada pihak yang tetap menggunakan uang kembalian bukan dengan rupiah maka kita bisa menolaknya dan orang tersebut pun bisa dikenai hukuman yang tercantum dalam pasal 21 ayat 1 dengan ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun dan pidana denda sebanyak 200 juta rupiah!
Sebenarnya selain dari peraturan dan hukuman tersebut itu menandakan kalau orang yang mau dan menyetujui pergantian uang kembalian dengan permen itu bisa diidentikkan sebagai orang yang tidak menghargai uang sih, mau cuma 100, 200 atau 500 perak kalau uang 1 triliun tapi kurang 100 perak tidak bisa dikatakan sebagai uang trilyunan tapi masih dalam bentuk miliar, jadi lebih baik kita mengikuti pola pikir beberapa orang Indonesia juga yang sangat menghargai uang.
Mereka walau kembalian 100 rupiah pun akan dikembalikan dengan 100 rupiah tak mau diganti/menawarkan gantinya dengan permen, begitu juga sebaliknya jika mereka beli sesuatu dan kembaliannya cuma 200 rupiah pun takkan sudi jika diganti dengan permen.
Sangat menghargai uang, hanya untuk dibeli kepada barang yang mereka butuhkan saja hingga kebanyakan orang Indonesia yang punya prinsip seperti itu biasanya kaya raya!
"narasi dan opini sendiri"
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
Mungkin sudah seperti kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia padahal kebiasaan tersebut bisa dikata sesuatu yang melanggar hukum yaitu jika kita membeli barang atau jajanan di warung maka biasanya penjualnya akan menawarkan kepada kita uang kembaliannya diganti dengan permen, kalau pengalaman pribadi saya sih mereka seperti berlagak tak punya receh/uang logam (atau memang benar benar tak punya receh) yang membuat kita tak punya pilihan lain selain kita terpaksa mengiyakan tawaran mereka!
Padahal itu tidak sesuai aturan dalam undang undang mata uang yang menjelaskan bahwa setiap transaksi jual beli haruslah menggunakan rupiah dan jika tetap ngeyel melakukan itu maka akan mendapatkan denda.
Pemberitaan ini sempat kembali menjadi heboh di sosmed akibat adanya konten yang mengkabarkan bahwasanya jika uang kembalian yang diganti permen akan menyebabkan pelakunya dapat dikenai denda mencapai 200 juta rupiah.
Menanggapi konten viral tersebut Bank Indonesia melalui Direktur Eksekutifnya Marlison Hakim membenarkan bahwa memang wajib setiap transaksi diharuskan melalui rupiah dan jika ada pihak yang tetap menggunakan uang kembalian bukan dengan rupiah maka kita bisa menolaknya dan orang tersebut pun bisa dikenai hukuman yang tercantum dalam pasal 21 ayat 1 dengan ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun dan pidana denda sebanyak 200 juta rupiah!
Sebenarnya selain dari peraturan dan hukuman tersebut itu menandakan kalau orang yang mau dan menyetujui pergantian uang kembalian dengan permen itu bisa diidentikkan sebagai orang yang tidak menghargai uang sih, mau cuma 100, 200 atau 500 perak kalau uang 1 triliun tapi kurang 100 perak tidak bisa dikatakan sebagai uang trilyunan tapi masih dalam bentuk miliar, jadi lebih baik kita mengikuti pola pikir beberapa orang Indonesia juga yang sangat menghargai uang.
Mereka walau kembalian 100 rupiah pun akan dikembalikan dengan 100 rupiah tak mau diganti/menawarkan gantinya dengan permen, begitu juga sebaliknya jika mereka beli sesuatu dan kembaliannya cuma 200 rupiah pun takkan sudi jika diganti dengan permen.
Sangat menghargai uang, hanya untuk dibeli kepada barang yang mereka butuhkan saja hingga kebanyakan orang Indonesia yang punya prinsip seperti itu biasanya kaya raya!
"narasi dan opini sendiri"
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
