Story
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
101
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/6419672a25c05b3acb444503/sulivan-amp-mae--kisah-sepasang-cindaku
Kebenaran bukan untuk semua orang tapi hanya buat yang mencarinya. Bersama ini aku persembahkan luka jiwa, sakit dan duka penderitaan ku dalam situasi pahit dan naungan awan gelap kesedihan kepada Mu. Sisa cinta yang patah tinggal tangisan dalam penjara waktu. Oh apakah yang sedang terjadi pada diriku? Setiap detik ditindas sepi. Merana terkulai disudut kesengsaraan. Ya Allah kuatkanlah jiwaku dan
Lapor Hansip
21-03-2023 15:13

Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku

Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku




Kebenaran bukan untuk semua orang tapi hanya buat yang mencarinya.

Bersama ini aku persembahkan luka jiwa, sakit dan duka penderitaan ku dalam situasi pahit dan naungan awan gelap kesedihan kepada Mu. Sisa cinta yang patah tinggal tangisan dalam penjara waktu.

Oh apakah yang sedang terjadi pada diriku? Setiap detik ditindas sepi. Merana terkulai disudut kesengsaraan.

Ya Allah kuatkanlah jiwaku dan temani aku, jangan aku, Kau tinggalkan!

Prakata.

Sulivan dan Mae tidak menyadari bahwa mereka diwariskan dari orang tua mereka masing2 sebuah yang mungkin dianggap sebuah kutukan bagi orang kebanyakan.

Warisan itu bukan berupa harta atau sebidang tanah, namun warisan berupa semacam khodam yang diperoleh dari mendalami sebuah ilmu silat di sumatra tengah, khodam itu bisa sewaktu-waktu merasuki mereka tanpa kemauan mereka sendiri. Mereka bisa tiba-tiba berkelakuan seperti harimau dan memiliki kekuatan yang tidak biasa.

Orang sumatra sendiri menyebutnya sebagai Cindaku. Atau orang yang bisa berubah menjadi harimau, atau orang yg punya piaraan ilmu "harimau".

Bagi yang mewarisi ilmu ini tentu bisa menjadi aib tersendiri, bila tanpa disadari atau tanpa disengaja di tempat umum ia tiba2 berubah menjadi "harimau" dan membuat kehebohan dan ketakutan khalayak ramai.

Ilmu silat itu diperoleh orang tua Sulivan yang seorang tentara ketika orang tuanya dikirim ke Sumatra tengah untuk menumpas pemberontakan PRRI tahun 1958.
Sebuah peristiwa politik yaitu pembentukan pemerintahan tandingan di Bukit tinggi yang bernama Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia.
Kemudian Soekarno melakukan operasi militer untuk menumpas gerakan itu.

Berbulan-bulan di hutan, hingga orang tua Sulivan suatu ketika bertemu seorang sepuh yang dikenal sebagai Datuak Balang yang mengajarkan ilmu silat harimau. Namun ternyata ilmu itu bukan sekedar ilmu olah tubuh biasa, ada semacam perjanjian dengan khodam tertentu dimana bagi siapa yang mendalami ilmu tersebut akan auto terwariskan kepada salah satu keturunannya kelak tanpa bisa di tolak.

Berbeda dengan keturunan pada anak laki2 yang mewarisi ilmu itu, bila khodam itu datang biasanya si pewaris akan tiba2 memiliki kemampuan silat harimau, tapi bagi keturunan yang berjenis kelamin wanita, kemampuan silat itu tidak terlalu kelihatan, namun munculnya berupa sakaw, rasa haus darah segar yang tak tertahan, yang tidak boleh tidak harus dipenuhi, dan darah yang diinginkan haruslah darah dari seorang bayi. Seorang cindaku wanita bisa menghisap darah seorang bayi hanya lewat tatapan mata. Setelah darah bayi itu dihisap maka bayi itu pun biasanya tak lama akan meninggal karna kekurangan darah.

Mae sendiri tidak tahu bagaimana ia bisa terwariskan sebagai cindaku dari orang tuanya. Setelah bertemu dengan Sulivan ia baru mengetahui hal ikhwal mengenani cindaku, dan mencoba menelusurinya.

Sulivan dan Mae mencoba mencari jalan untuk memutus pengaruh warisan yang dianggap aib itu, tapi bisakah?

***

Banyak yang menyebut era 90-an adalah era emas. Mengapa begitu? Mungkin karena hal-hal yang klasik akan menjadi vintage di suatu saat?

Secara teori, generasi 90an termasuk dari kategori Gen Y.

gaya wanita memakai kemeja laki-laki yang kebesaran mulai jadi tren. Pada era 90an banyak gebrakan style termasuk wanita yang memakai kemeja oversize. Style seperti ini ada di film Pretty Woman dan dipopulerkan oleh Julia Roberts

Rantai di bagian celana juga turut dipopulerkan di era ini, jika para lelaki sudah menggunakan rantai pada celananya akan terlihat keren dan di era sekarang tampaknya style seperti itu kembali tren.

Wanita yang memakai hijab belum menjadi tren saat itu, aturan seragam sekolah belum terlalu ketat hingga beberapa siswi sekolah ada yang mengenakan rok sedikit mini dan ketat bukan pemandangan yang aneh.

Perangkat teknologi awal 90 an belum semaju seperti saat ini, dulu belum ada HP sehingga media komunikasi jarak jauh masih memakai telpon dan surat, yang memilik pesawat telpon pun masih jarang.

Media hiburan masih didapat dari televisi, radio, majalah dan radio kaset atau video kaset. Untuk mencetak foto pun memerlukan waktu yg lama karna foto masih harus diambil dengan kamera yang menggunakan klise atau rol film kemudian di cetak.

Di era 90an orang tua yang memiliki anak cewek umumnya sangat protektip, terutama bapaknya, mereka tidak mengijinkan anak gadisnya untuk pacaran, para cowok yang mencoba mendekati anak gadisnya tak pelak mengalami pengusiran baik secara halus maupun kasar.

Bagi yang lagi pacaran media komunikasi masih umum menggunakan surat menyurat, tapi justru disini indahnya, betapa kita dipaksa untuk bisa menulis surat dengan indah, setiap kata yg ditulis dipikir berkali-kali dulu sebelum nya, setiap kata ditulis penuh kehati-hatian dan setiap guratan pena bisa terlihat mewakili perasaan orang yang menulisnya. Surat dibaca berkali dulu, sebelum memutuskan untuk mengirim surat itu kepada pacar.
Sehingga menunggu hadirnya tukang pos ke rumah adalah momen yang bikin deg degan karna kita ingin segera tau balasan surat dari sang pacar.

****
PART 1
Love At First Sight


It's the feeling you get when you don't want a moment to end because you feel a connection with another person that you haven't felt before.


Tembok Berlin baru saja diruntuhkan pada 9 November 1989, lima hari setelah setengah juta orang berkumpul melakukan protes masssal di Berlin Timur. Tembok yang berdiri sejak tahun 1961 itu akhirnya roboh dan menyatukan kembali jerman barat dan timur menjadi negara demokrasi. Begitulah berita dikoran pagi itu.

Sulivan bergegas untuk pergi ke sekolah, setelah setengah jam memompa air dengan pompa tangan untuk mengisi bak mandi.
Jaman itu pompa air listrik masih merupakan barang mewah, orang masih umum menggunakan pompa air tangan atau menimba air dari sumur untuk memperoleh air, adapun pompa listrik hanya kalangan yang mampu saja yang menggunakan.

Setelah mandi disambarnya baju seragam putih yang sudah koyak bagian kerahnya dan celana pendek biru. Hari itu hari pertama masa orientasi masuk SMA.

Kedua ortunya sedang berada diluar kota sedang mengunjungi nenek yang tengah sakit keras sehingga Sulivan mengurus segala sesuatu dirumah sendiri, dua adiknya yang satu laki2 bernama Haris udah SMP sementara yang bungsu adik perempuannya, Ghea menginjak kelas 6 SD. Setelah membuatkan nasi goreng dari sisa nasi kemarin yang hanya cukup buat kedua adiknya, sedang Sulivan hanya dengan seteguk teh manis anget sebagai sarapan pagi, dia melangkahkan kaki, berjalan 500 meter menuju sekolahya, sambil menyandang tas dekil berisi buku catatan, setelah mengantar adik perempuannya terlebih dulu yang sekolah tidak jauh dari rumah.

Hangat mentari pagi memanaskan semangatnya untuk menyambut hari pertama masuk SMA, suasana baru, teman-teman baru dan masa yang baru sebagai remaja yang penuh gelora. Dia sengaja memilih sekolah yang dekat dengan rumahnya, meski nilai ujian akhir SMP nya cukup tinggi untuk masuk SMA favorit, namun dengan pertimbangan jarak yang jauh dan butuh ongkos untuk ke sekolah favorit, dia memutuskan untuk daftar di SMA terdekat saja yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki, itung2 mengurangi beban keluarga. Bapaknya yang hanya pensiunan tentara dan kini menjadi petugas keamanan di Bandara, mempunyai 5 orang anak. Dua kakak perempuan Sulivan telah menikah dan tinggal di lain kota, sementara ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa.

Sementara itu 2 kilometer dari tempat tinggal Sulivan, Anita Mae yang berparas cantik sedang mengemas jajanan pasar yang siap untuk dibawa ke pasar untuk dititipkan di warung2 di pasar. Mae dan ibunya sudah dari subuh membuat aneka kue jajanan pasar sebagai mata pencaharian mereka.

Ibunya yang seorang Tionghoa itu sudah lama menjanda, sejak Mae masih SD. Ayah Mae mati bunuh diri, bermula dari sebuah drama perselingkuhan yang tragis. Ketika Mae masih SD, ibunya ketahuan selingkuh dengan seorang pengusaha. Ayah Mae lalu ngamuk dan hilang kendali kemudian menembak kepala selingkuhan istrinya itu hingga pecah, cairan otak dan darah lelaki pengusaha itu berceceran dilantai, ayah Mae yang sudah dirasuki setan kemarahan itu meraup cairan otak dan darah yang tercecer dengan kedua tangannya dan memakannya, setelah itu dia memasukan ujung pistol kemulutnya sendiri dan melepaskan tembakan kedalam rongga mulutnya sendiri.

Telah lalu kejadian itu ibunya Mae tidak pernah lagi berfikir untuk menikah lagi, trauma kejadian itu begitu dalam membekas dan rasa bersalah yang terus menghantui membuatnya untuk tetap menjanda meski harus berjuang sebagai single parent membesarkan anak-anaknya dengan berjualan kue.

Pagi itu Mae berjalan kaki ke pasar sambil membawa bungkusan berisi aneka kue ke pasar yg tidak jauh dari rumahnya untuk dititipkan ke warung, setelah itu ia buru-buru berjalan menuju sekolahan.

Sulivan dengan sepasang sepatu usang satu-satunya dan kaos kaki yang sudah kendor yang membalut kakinya, akhirnya mendarat di halaman sekolahnya yang baru.Sekolah yang cukup luas dan rindang oleh pohon akasia yang berdiri kokoh di samping lapangan basket, dan softball serta lapangan upacara. Sulivan yang pemalu hanya menyendiri menyaksikan orang-orang baru yang dilihat untuk pertama kalinya itu dari tempatnya berdiri di bawah pohon akasia. Keadaannya yang berasal dari keluarga pas-pasan membuatnya selalu diliputi rasa rendah diri dan canggung bila berhadapan dengan orang yang baru dikenal. Tapi bila dia sudah kenal dekat dengan seseorang dia akan cepat akrab dan tak segan lagi mengobrol panjang lebar. Semua siswa masih memakai seragam SMP biru putih untuk hari itu.

Bersambung...
profile-picture
profile-picture
profile-picture
dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Masuk untuk memberikan balasan
stories-from-the-heart
Stories from the Heart
29.9K Anggota • 29.5K Threads
Halaman 1 dari 5
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
21-03-2023 22:47
ijin nenda buka warung bakal rame ini kisah
profile-picture
api.neraka.666 memberi reputasi
0 1
-1
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
22-03-2023 02:26
lanjuuut
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
22-03-2023 06:23

Part 2

Sulivan anak yang tergolong pemalu, introvert, hobi baca, senang menyendiri, mudah tersentuh, sangat berempati sama orang kecil, tidak heran dia banyak bergaul sama orang-orang kecil, yang sama-sama senasib sebagai orang kecil, seperti tukang parkir di pasar, tukang asongan atau buruh kuli panggul di pasar dimana Sulivan sering disuruh ibunya ke pasar untuk belanja keperluan sehari-hari , dia selalu menyapa ramah mereka bila berpapasan dipasar, meski seorang cowok untuk urusan masak memasak jangan ditanya, dia udah terbiasa membantu ibunya didapur sejak SD sehingga dia sangat cekatan dalam urusan dapur, makanya ibunya tidak khawatir meninggalkan rumah untuk menjenguk nenek yang sakit saat itu, karna percaya Sulivan bisa menghandel urusan rumah.

Meski seorang pendiam namun Sulivan adalah anak yang cemerlang, dikepalanya terdapat segudang imaginasi kritis yang melampaui anak seusianya saat itu, dia seolah dipaksa berpikir lebih dewasa, dari anak seusianya oleh keadaan yang serba kekurangan yang membentuk pribadinya menjadi altruis. .

Dia juga sangat berbakat dibidang seni. Kata-kata, suara dan warna adalah hal yang sangat dia gemari, tak heran jika dia berbakat dalam puisi, bahasa, musik dan melukis. Bakat-bakat itu lahir bukan tanpa alasan, sejak SD dia diperkenalkan sains dan seni oleh Joe yang jago gambar dan musik, tetangga dekat rumahnya, yang dulu menjadi pacar kakak perempuannya yang sudah dianggap seperti keluarga yang tiap malam bertandang ke rumahnya.

Joe ada keturunan Belanda. ibunya yang dari Nederland menikah dengan bapaknya yg asal Padang. Dia anak orang terpandang, cuma keluarga dia yang mampu beli mobil mercy saat itu.

Satu kekurangan dari Sulivan adalah dia dari keluarga pas-pasan, ini juga yang menyebabkan hubungan kakak perempuannya dulu dengan Joe kandas karna perbedaan kasta sosial. Orang tua Joe tidak merestui hubungan mereka. Namun satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah sentuhan bakat yang ditularkan Joe kepada Sulivan sangat membekas, kelas 6 SD Sulivan sudah mahir memainkan gitar dan melukis.

Pukul 7:00 bel sekolah berdentang, tanda kegiatan orientasi sekolah di mulai. Semua siswa berkumpul di aula untuk mendengar kata sambutan dari kepala sekolah. Semua siswa berdiri melingkar didalam aula, mendengarkan kata sambutan kepala sekolah yang berdiri ditengah lingkaran dengan sebuah mic ditangannya.

Di pagi yang cerah itu ada seberkas sinar matahari pagi yang datang menyelinap masuk melewati salah satu jendela aula, cahaya mentari itu menerpa wajah putih seorang siswa perempuan bertampang cina yang berdiri disamping jendela yang terlihat sering menundukan kepala. Perempuan berkulit putih dengan rambut panjang itu berdiri disela-sela siswa yang lain, nampak menonjol karna wajah dan kulitnya yang lebih putih dari yang lain.

Ketika Sulivan menatap cewek itu seketika membuat jantung Sulivan yang berdiri diseberang wanita itu berdegup kencang merasakan getaran kuat yang belum pernah dia rasakan sebelumnya seumur hidupnya. Tertegun memandang perempuan bermata sipit itu, hatinya dipenuhi perasaan suka yang meluap tiba-tiba.

Kedua mata Sulivan tak sedikitpun berpaling dari memandangi siswi perempuan cina itu hingga kata sambutan kepala sekolah usai. Hatinya tersambar sesuatu yang membuatnya tiba-tiba resah ada sesuatu perasaan yang mulai tumbuh menjalari relung hatinya pada saat kebetulan perempuan itu beradu pandang dengannya.

Sebutir rasa bergelora berkobar walau sesaat namun sangat berkesan sangat dalam, inikah yang dibilang orang sebagai cinta pada pandangan pertama? Rasa menyala yang begitu tiba2 terhujam langsung menusuk pusat kalbu.

Acara sambutan pun selesai, para siswa diminta untuk melihat daftar kelas masing2. Nama-nama siswa untuk tiap kelas sudah tertulis di pintu kelas masing-masing. Para siswa pun bergerombol dipintu2 kelas mencari namanya masing-masing, dalam situasi crowded itu lagi lagi Sulivan bertemu pandang dengan cewek cina itu yang membuatnya jadi salah tingkah.

Setelah menemukan namanya masing2 sesuai kelas, para siswa pun masuk ke kelas masing2, dan Sulivan tidak menemukan cewek cina itu ada di kelasnya berati ia dikelas lain. Dikelas itu Sulivan duduk dengan anak cowok bernama Bayu.

"Kamu dari SMP mana?" tanya Bayu
"Saya SMP di Pajajaran Bandung" jawab sulivan
Oh kamu baru pindah ya kesini?"

"Ga juga sih udah dua tahun disini"

"Oh jauh juga berangkat sekolah dari sini ke kodya Bandung"

"Iya abis nanggung, pas pindah kesini pas kenaikan ke kelas 2 jd daripada pindah sekolah, terpaksa tetep sekolah disana aja sampe kelulusan".

"Iya sih emang nanggung kalo gitu sih"

"Kalo kamu sendiri dari SMP mana?"

"Oh saya dari SMP 8" kata Bayu

"Yang di sebelah sekolah ini kan ya sekolahannya? "

"Iya hehehe , banyak kok anak dari SMP 8 yang masuk sini". jawab Bayu

"Enak ya kamu banyak temen yang udah di kenal disini, kalo saya ga ada yg kenal satu pun", jawab Sulivan

"Tenang aja ntar juga kan pada kenalan". Kata Bayu yang bertubuh tambun dan berambut kriting.

"Itu namanya Irene", kata Bayu sambil menunjuk seorang cewek bermata sipit, bertubuh mungil yang duduk di belakang, "dia dari SMP 8 juga".
Sulivan pun menoleh sebentar kearah cewek itu. "Aku naksir sama dia dari SMP tapi ditolak terus hahaha", kata Bayu pelan

"Dia chinese ya?" tanya Sulivan, "iya chinese asal cirebon" jawab Bayu.
"Saya baru liat dua orang cewek chinese disekolah ini", kata Sulivan
Oh kalo cewek chinese yang satu lagi ada dikelas sebelah, namanya Anita Mae jawab Bayu
"Dia dari SMP 8 juga?
"iya, yang rambutnya panjang, sobat si Irene, cantik orangnya tapi ga pede saya deketin dia hehe, agak pendiem orangnya" kata Bayu menjelaskan.

Hati Sulivan tiba2 bergetar, entah kenapa mendengar nama Anita Mae, dia kah orangnya yang bertukar pandang saat di aula waktu itu.

Hari pertama orientasi di isi dengan materi Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau disingkat P4, dimana materi ini adalah materi wajib yang harus diberikan kepada siswa di setiap sekolah sebagai program wajib dari pemerintah. Di era orde baru penanaman ideologi pancasila sangat di tekankan hingga menjadi mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) yang di ajarkan dari sejak SD

Hari berikutnya masa orientasi di isi dengan kegiatan pramuka, mengenal simpul tali temali, belajar kode2 morse dan baris berbaris ditengah panas dan latihan upacara bendera

***
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku

Sejak pandangan pertama itu hati Sulivan karam dalam lamunan memikirkan cewek cina itu. Siapa namanya?, dimana rumahnya? Apa yang harus dilakukan? Wajah wanita itu terus terbayang dan rasa suka yang mencengkram hatinya bertambah erat mengikat jiwa dan pikirannya dari waktu ke waktu.

Tatapan wanita itu begitu kuat terekam dalam benaknya, sebuah tatapan yang mengandung getaran yang masih sulit bagi Sulivan untuk mengidentifikasi getaran macam apa itu, karna ia baru merasakannya untuk yang pertama kali.

Disekolah, di masa orientasi siswa itu Sulivan hanya bisa memandangi cewek cina itu dari kejauhan, belum ada sedikitpun keberanian untuk menyapanya untuk berkenalan, karna yang selalu ia rasakan ketika berada diradius yang dekat dengan cewek itu adalah ia merasakan lutut dan hatinya bergetar hebat, bagaimana pula kalau untuk menggerakan lidah untuk sekedar menyapanya tentu akan kelu lidah dibuatnya. Yang dilakukan hanya bisa memendam rasa dalam diam duduk di kejauhan dan memandanginya, itu yang bisa dia lakukan disetiap harinya dan itu pun sudah menjadi keasyikan tersendiri baginya.

Dia pun sering bertanya pada dirinya kenapa ia secupu ini, begitu pengecut dan lemah tidak memiliki sedikitpun nyali untuk berkenalan, dengan cewek cina itu. Ia sering memaki dirinya disaat tersiksa dengan perasaan itu "Dasar pengecut kau Sulivan !, lemah !, mana nyalimu?"

Ternyata nun jauh disana, Anita Mae pun tengah dilanda gundah gulana, sama merasakan getaran yang seperti Sulivan rasakan.

Dikamarnya dia termenung sambil mendengarkan radio, menatap lekat langit2 kamar namun pikiran dan jiwanya karam dalam lamunan tentang cowok yang bertukar pandang dengannya di aula pagi itu. Hati kecil nya tak bisa memungkiri kalo ia pun jatuh hati dengan cowok itu saat pandangan pertama.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
pulaukapok dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
23-03-2023 00:53

Kesurupan

Acara hari ke 5 MOS adalah akan melakukan long march dari sekolah menuju gunung singa di desa Buninagara berjarak sekirar 6 KM dari sekolah. Rencananya kami akan jalan menyusuri perkampungan penduduk dan mendaki ke gunung singa dan mengadakan acara seru2an disana. Pointnya adalah tiap kelas harus menjaga kekompakan selama diperjalanan. Semua siswa mengenakan seragam pramuka dan membawa perbekalan berupa makanan dan minum secukupnya.

Pagi hari pukul 6:00 semua siswa sudah berkumpul di halaman sekolah.

"van kamu bawa bekal apa?" tanya Bayu
"cuma bawa minum teh manis sama roti yu"

"mana cukup jauh lho tempatnya, lagian ga boleh bawa uang juga kan, kelaperan ntar disana lho"

"tadi kan kata kakak pembina bakal di kasih konsumsi ntar yu"

Ya moga aja kebagian hehe, kata bayu sambil menutup resleting tasnya yang berisi bekal makanan cukup banyak, ada, roti, nasi, jeruk, cemilan dan minuman kemasan.

Irene kemudian datang menghampiri dan memberi potongan pita warna hijau untuk diikat di lengan, tiap kelas diberi pita dengan warna berbeda.

Eh ini pada dipake pitanya kata Irene sambil menyerahkan dua potong pita

Lo nanti kalo ga kuat jalan bilang ya sindir bayu ke Irene

Halah paling lo yang ga kuat, keberatan perut tuh hehe, balas irene sambil ngeloyor pergi

Liat aja ntaaaaar, teriak Bayu

Acara long march pun dimulai, para siswa berbaris menurut kelas masing-masing kemudian berjalan bareng meninggalkan sekolah, dipagi yang berkabut.

30 menit pertama semua siswa masih pada semangat berjalan, belum ada yang terlihat kelelahan. Berjalan sambil ngobrol ngalor ngidul rupanya membuat perjalanan tidak terasa melelahkan.

Satu jam berlalu mulai nampak banyak siswa yang kelelahan, beberapa beristirahat dengan duduk-duduk di pinggir jalan melepas lelah.

Duh van kita istirahat dulu deh kata Bayu yang nampak kelelahan dan langsung ngedeprok di tanah

Ok tapi jangan lama2 yu target kita kan 2.jam harus udah di TKP kata Sulivan mengingatkan.

Bayu pun mengeluarkan botol minuman dan menenggaknya sambil mengelap keringat di dahinya.

Irene yang lewat nyeletuk, " yah lemaaah baru segini udah berenti, jangan mau van kalo dia minta gendong ntar wkwk, kata Irene sambil berlalu dan melempar senyum manis ke arah Sulivan.

Bayu cuma diem dan hanya bisa terengah-engah kelelahan.

Masing-masing kelas yang
tadinya kompak dalam satu kelompok jadi terpisah pisah karna banyak yg istirahat dan tertinggal dengan kelompoknya.

Zaenudin yang jadi ketua kelompok dikelas sulivan mengingatkan teman2 yang lelet supaya jangan kelamaan istirahat.

Perjalanan dilanjutkan melewati pesawahan yang terbentang luas memanjakan penglihatan dan kemudian memasuki perkampungan penduduk, warga yang para siswa lewati nampak ramah melihat kehadiran para siswa didesa mereka yang masih sangat sederhana.

Ketika rute jalan mulai mendekati kaki gunung singa yang mulai menanjak, banyak siswa memutuskan untuk beristirahat buat ngumpulin tenaga. Kelompok teman sekelas sudah terpisah-pisah hingga akhirnya berbaur dengan siswa2 dari kelas lain. Sulivan dan Bayu masih bersama dan beristirahat di teras rumah salah seorang warga desa.

Bade kamarana cep, tanya seorang laki2 tua warga desa itu

Oh kita mau ke gunung singa ki, jawab Sulivan sambil meminum teh manis yang dibawanya.

Atuh tebih keneh gunung singa mah
(masih jauh ke gunung singa mah) kata si aki itu

Kira2 berapa jam lagi?

Yah adalah sejam lagi kalo jalan kaki, kan nanjak jalannya

Punten ki mau tanya, dinamain gunung singa, gimana ceritanya?

Oh disana ada batu besar yang kalo diliat dari jauh mirip kepala singa kata si aki menjelaskan.

Tapi ga ada singa kan ki, tanya Bayu

Ga ada atuh cep paling juga luwak yang ada

Disana ada apa aja ki? Tanya Sulivan

Oh disana ada patilasan eyang Kalangsingah, seorang tokoh dari kerajaan Pajajaran, ada taman batu mini, ada batu kasur pokoknya mah banyak batu2 alam yang unik cep

Wah menarik juga, makasih ki kita mau pamit dulu melanjutkan perjalanan

Bayu dan Sulivan pun pamit untuk melanjutkan perjalanan setelah cukup beristirahat. Begitupun para siswa yang lain mulai kembali berjalan walau kondisinya sudah tidak lagi dalam kelompok.

Irene yang tadinya jalan bareng Ratih, nampak didepan tidak bersama lagi dengan Ratih tapi bersama teman wanita dari kelas lain.

Eh si Ratih kemana yu, td kan jalan sama Irene

Paling ketinggalan di belakang si Ratih nya, jawab Bayu

kita hampiri si irene yuk van, ajak Bayu

Sulivan hanya mengangguk dan mengikuti bayu yang berjalan menghampiri Irene

Pas sudah agak dekat bayu memanggil irene

Ren, tunggu !

Irene dan teman disebelahnya pun menoleh. Betapa kagetnya Sulivan ketika wanita yang disamping Irene adalah cewek chines yg pernah bertukar pandang di aula itu, seketika jantung Sulivan berdegup kencang beradu pandang lagi dengan cewek itu, Sulivan kemudian menundukan kepalanya menyembunyikan perasaannya.

Eh van, kenalin nih Mae kelas sebelah kelas kita, kita dulu satu SMP kata Irene

Sulivan terlihat canggung begitu pun Mae, nampak wajah Mae merona merah. Dan sulivan dengan malu2 mengulurkan tanganya, disambut oleh tangan Mae yang masih terlihat grogi. Mereka saling menatap sebentar dan tersenyum sambil memperkenalkan nama.

Ratih kemana Ren, tanya bayu

Oh tadi dia agak pusing kepalanya trus istirahat ditemani kakak pembina.

Eh van ini cobain deh lemper buatan Mae enak deh, kata irene sambil menyodorkan lemper

Kok aku ga ditawarin, kata bayu sambil merengut

Halah perut lo tuh udah buncit gitu, segala dimakan timpal irene dengan wajah jutek

Tega lu ya

Eh tenang aja ini masih ada kok yu, timpal Mae pelan

Sulivan pun segera mengambil lemper yg disodorin Irene dengan tangan yang sedikit gemetran, dan membuka kulit lemper itu lalu mencicipi lemper buatan Mae

Gimana enakan? Tanya Irene

Iya enak, lembut,isiannya juga berasa ayamnya, kata Sulivan memuji lemper buatan Mae

Mae terlihat tersipu malu

Ntar-ntar kalo perlu bisa order ke Mae, van buat arisan kek atau hajatan kata Irene

Oh baiklah, makasih ya

***
Akhirnya para siswa pun tiba di lokasi tujuan namun molor dari waktu yang di perkirakan 2 jam jadi 3.5 jam baru pada sampe.

Para siswa berkumpul di lapangan rumput, berkumpul kembali sesuai kelas masing2. Para kakak pembina mengecek laporan ketua regu apakah semua siswa di tiap kelas komplit ga ada lg yg tertinggal. Setelah memastikan semua lengkap semua siswa di suruh istirahat melepas lelah sambil menikmati snack yg dibagikan dan menikmati pemandangan yang indah dari atas gunung.

Eh van lo kok bengong aja mikirin apa sih tanya bayu sambil menepuk pundak sulivan

Eh anu yu, lagi peratiin batu besar itu yang mirip kepala singa

Kita kesana yuk, kita foto-foto, saya bawa kamera nih

Ayo jawab sulivan

Eh bentar kita ajak Irene sama Mae biar ada foto kenangan sama Irene hehehe kata bayu beralasan

Bayu pun menghampiri Irene kemudian mengajak Mae, kebetulan mereka mau.

Mereka berempat sampailah pada sebuah tebing batu yang disitu ada sebuah batu yang mirip kepala singa. Kebetulan saat itu cuaca memang sedang bagus. Sesekali angin berembus, membuat dedaunan bergerak ke kanan dan ke kiri, menambah segarnya suasana puncak Gunung Singa.

Sulivan merasakan hawa aneh ketika berada didekat tebing itu, tapi entah apa.

Ren tolong fotoin dong saya sama ivan ntar gantian kamuh sama Mae saya fotoin pinta Bayu ke irene

Irene pun segera meraih kamera bayu dan membidikan kamera ke arah Bayu dan Sulivan yg berdiri membelakangi tebing itu.

Cekrek... Cekrek lampu blitz pun menyala dari kamera.

Ok sekarang gantian, kamuh sama Mae, kata bayu.

Irene dan Mae melangkah mendekati tebing batu dan ketika mereka sedang mencoba mencari pose yg pas, tiba2 seluruh tubuh Mae bergetar hebat seperti orang menggigil lalu tubuh Mae roboh ke tanah mengelepar dengan mata melotot

Eh ini Mae kenapa teriaaak Irene yang ketakutan

Sulivan dan Bayu segera berlari ke arah Mae yang sedang kejang2. sedang Irene berlari menjauh karna takut

Waduh van Mae kesurupan kata Bayu

Baru saja bayu dan sulivan hendak mendekati Mae, tiba2 Mae dengan cepat bergestur seperti harimau yg siap menyerang dengan kedua jari tangannya menggaruk2 tanah dan kedua matanya memerah, tatapanya menyeramkan.

Reenn, panggil kakak pembina!, teriak Bayu, tapi Irene hanya terlihat mematung masih shock dengan yg dilihatnya.

Sulivan merasakan seperti ada kekuatan yang merasukinya untuk mendekati Mae

Bersambung...
profile-picture
profile-picture
profile-picture
pulaukapok dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
23-03-2023 01:31
Lanjuuutt
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
23-03-2023 22:42

Kesurupan part 2

Mae terus merangkak mencakar-cakar tanah dengan liar dan mulai mengeluarkan suara seperti kucing hutan dan menatap sulivan dengan nanar. Tatapan yang tajam, Tidak seindah seperti tatapan pada saat pertama pandangan pertama waktu itu, kali ini Mae melayangkan pandangan penuh kemarahan dengan sorot mata iblis yang menyeramkan.

Bayu kamu ke belakangnya coba pegang kakinya!!!!, teriak Sulivan

Bayu pun segera memutar mencoba meraih kaki Mae yg masih merangkak , namun Mae memutar menghindari tangkapan tangan Bayu.

Sulivan terus mencoba meraih tangan Mae, namun Mae melayangkan cakaran ke wajah sulivan, untung bisa di hindari.
Ivan memancing agar dirinya mudah diserang oleh Mae, dengan mendekati tanpa perlawanan, tujuannya agar saat Mae fokus menyerang ivan, sehingga bayu ada kesempatan untuk memegang kaki Mae.

Dengan cepat Mae menjulurkan kedua tangannya meraih leher ivan, mencoba memberi cekikan namun Ivan menahan kedua cengkraman tangan Mae dengan kedua tangannya, dan memegang kedua pergelangan tangan Mae, disaat yang bersamaan Bayu berhasil memegang kedua kaki Mae. Disaat itulah Mae tidak bisa berkutik lagi, Bayu dan Ivan segera membuat Mae rebah agar bisa di tenangin, namun Mae masih coba meronta, Bayu memegang kaki Mae sekuat tenaga, Sulivan segera menutup kedua mata Mae yang nyalang seperti menerawang sesuatu dengan telapak tangannya. Tak lama kemudian Mae pun terkulai tidak melawan lagi. Nampaknya Mae udah ga kesurupan lagi.

Sulivan masih menutup kedua mata Mae dengan telapak tangannya beberapa saat hingga Mae nampak udah tenang. Ketika ivan mengangkat telapak tanganya, mata Mae terbuka, sudah kembali normal lagi namun Mae masih memandang dengan penuh kebingungan. Tiba-tiba dari hidung Mae keluar darah, ivan segera membuat posisi Mae terduduk dengan menahan punggung Mae dengan dadanya, dan manggil Irene yang selama Mae kesurupan hanya diam mematung.

"Rennnn, minta tissue, Mae mimisan!" teriak ivan

Irene pun segera datang dan mengeluarkan tisue dari tas nya dan membersihkan hidung Mae.
Mae nampak begitu lemas dan bingung dengan keadaan sekelilingnya.

"Aku kenapa Ren?" tanya Mae saat Irene sedang ngebersihin darah di hidung Mae

"Kamu tadi pusing, terus mimisan!" jawab Irene tanpa memberitahu Mae kalo dia tadi kesurupan. Irene pun melirik singkat ke arah bayu dan ivan memberi isyarat agar tidak memberi tau Mae, kejadian yg sebenarnya.

Setelah Mae kuat untuk berdiri, merekapun meninggalkan tempat itu. Bayu dan Ivan berjalan dibelakang Irene yang berjalan sambil merangkul Mae.

Kalian dari mana, hidung kamu kenapa Mae? Tanya Zainudin
Kita abis foto2 disana tadi terus Mae mimisan, kata Bayu menjelaskan.
Ya udah Mae kamu istirahat aja, ga usah ikut kegiatan berikutnya dulu, timpal Zainudin, sambil menunjukan Mae tempat istirahat di bawah pohon kersen yang rindang. Sebelum menuju tempat itu Mae menatap sulivan dan memberi sedikit senyuman.

Acara berikutnya adalah tarik tambang antar kelas bagi siswa cowok dan siswa cewek berperan sebagai penggembira. Tiap kelas di undi untuk menentukan kelas mana lawan kelas mananya. Kelas yang menang akan melawan kelas lain yg menang juga begitu seterusnya hingga tersisa satu pemenang.

Kelas Bayu dan sulivan tidak lolos jadi pemenang, namun begitu kegiatan itu berlangsung seru dan menyenangkan. Kegiatan hari itu benar2 menguras tenaga, satu tantangan lagi adalah semua siswa harus berjalan kaki kembali menuju sekolah.

Minum kamu habis ya van?, kata Irene yg datang bersama Mae menghampiri sulivan dan Bayu yg habis ikut tarik tambang. Iya ren jawab ivan, "nih aku masih ada" sambil menyodorkan sebotol air mineral, "makasih ya Ren! " Cieee ada yg perhatian nih yee, celetuk Bayu. Siriik lu yee timpal Irene sambil berlalu. Mae hanya diam tanpa ekspresi. Ivan merasa serba salah juga mengingat Bayu pernah bilang kalo dia suka sama Irene, sementara Irene menunjukan perhatiannya ke ivan.

Sehabis ashar, salah seorang kakak pembina memerintahkan para siswa untuk berkumpul sesuai kelas masing2 membentuk barisan dan mulai kembali long march menuju sekolah.

Ditengah perjalanan Bayu bertanya ke ivan:
Kamu suka sama Irene, van?
Sulivan menatap sebentar ke bayu Biasa aja yu jawab ivan datar.
Kalo ke Mae? Tanya bayu lagi. Seketika jantung ivan deg-degan " saya belum terlalu kenal yu, baru tadi aja kan saya kenalan", jawab ivan menutupi perasaannya. "emang nya kenapa yu? Tanya ivan
Ah gpp kok sekedar nanya van, cuma saya liat Mae kelihatannya suka deh sama kamuh. Tau darimana? "yaa lain aja dari cara menatap kamu. Hati orang siapa tau yu, jawab ivan diplomatis. Soalnya saya liat Mae seperti yg cemburu saat Irene ngasih kamu botol minum, kata bayu lagi. Aku ga perhatiin yu, jawab ivan.

Hampir menjelang waktu magrib akhirnya semua siswa sampai disekolahan. Wajah-wajah kelelahan nampak di wajah para siswa, setelah kakak pembina menyampaikan kata2 penutup kegiatan hari itu, semua siswa di ijinkan untuk pulang ke rumah masing2.

Sulivan pun melangkah menuju gerbang sekolah untuk pulang, ketika hendak menyebrang jalan, sebuah sapaan wanita terdengar dari belakang

Van!

Sulivan pun menoleh dan mendapati Mae ada di hadapannya

Eh kamu Mae, ada apa?

Mae nampak grogi namun tak lama ia pun mengeluarkan secarik kertas dari dalam tas nya.

Ini surat buat kamu

Dari siapa?

dari aku, nanti dibaca ya jawab Mae sambil tertunduk malu

Oh ok, makasih ya

Mae pun buru-buru berpamitan untuk pulang
profile-picture
profile-picture
profile-picture
pulaukapok dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
23-03-2023 23:31
Mantap
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
24-03-2023 04:19
Jdksksnsbss
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
24-03-2023 12:50
Bacanya kayak gimana gitu ya... Beda sama yang judul pertama
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
24-03-2023 19:04

Surat cintah

Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku

Salah satu yang masih terpercaya dari zaman dulu sampai sekarang ketika berbicara mengenai cinta tak lain tak bukan adalah melalui kekuatan kata-kata, karena hati tidak bisa bicara sendiri, ia harus diwakilkan lewat kata2. Kekuatan sebuah pesan asmara adalah Ia bisa menyuarakan isi hati yang terdalam, dan menulis surat menjadi seni tersendiri buat mengungkap rasa meski untuk saat ini menulis surat cinta akan di anggap klise.

Sesampainya dirumah, di senja yang cerah itu Sulivan menghempaskan diri dikursi bambu di teras rumah. Dan tidak sabar ingin mengetahui isi surat dari Mae yang tadi di berikan padanya. Sulivan pun merogoh saku celananya dan mengeluarkan surat itu kemudian membacanya. Isi surat itu mengatakan:

Sulivan,

Maaf sebelumnya saya menyampaikan ini lewat surat.

Saat istirahat dibawah pohon kersen di gunung singa dan setelah tahu nama kamu, aku sempatkan untuk menulis surat ini.

Sejak aku melihatmu tuk pertama kali dihari pertama MOS, aku merasakan getaran yang berbeda. Betapa aku tak menyadarinya. Namun, setelah kesekian kali aku melihatmu, aku sadar, selama ini aku menyimpan rasa sama kamu.

Aku gak tau apa yang ada di benak kamu. Adalah hak kamu jika tidak ingin membalas surat ini.

Salam,
Anita Mae


Hati sulivan mengembang berbunga-bunga membaca surat itu, dibacanya berulang-ulang surat itu, semburat bahagia terpancar diwajahnya. Pucuk di cinta ulam pun tiba, apa yang dia rasa terhadap Mae bersambut, air mata bahagia melompat dari pelupuk matanya, pikirannya melukiskan kembali wajah Mae yang cantik dan senyum manisnya, karam dalam lamunan membuat Sulivan senyum senyum sendiri. Lelah letih dari kegiatan hari itu yang menguras tenaga, sirna seketika dibius oleh rasa bahagia.

"Van.! " panggil mamahnya yg berdiri di pintu depan

..........

Ivann... !" panggil mamah nya lagi

........

SULIVAAAAAN .... ! Panggil mamahnya dengan suara lebih keras

Eh iya mah, jawab sulivan gugup, sambil nyengir

Di panggilin dari tadi gak denger2, pake senyum2 sendiri lagi tadi. Itu kalo mau makan, mamah udah siapin dimeja, terus nanti tolong isiin bak mandi.

Iya mah nanti sebentar lagi, masih keringin keringet dulu nih abis long march tadi

Ya udah jangan lama2 keburu magribnya abis kamu belum sholat

Mamahnya pun masuk ke kamar untuk sholat magrib

Sulivan memutuskan untuk sholat magrib dulu kemudian makan lalu memompa air untuk mengisi bak mandi.

" Bang ivan, itu ember nya udah penuh kok masih terus mompa? Airnya tumpah2 tuh", sahut Ghea, adiknya

Sulivan yg lagi asyik ngelamun sambil mompa air pun tersadar kalo ember yg sedang diisi nya udah penuh.

Eh iyaa udah penuh, saut ivan

Huuuuu pasti lagi mikirin cewek nih, kata Ghea sambil berlalu.

Weeekkk balas ivan dengan menjulurkan lidah ke arah adiknya

Ivan pun mengangkat ember yang sudah penuh ke dalam kamar mandi dan menuangkannya kedalam bak mandi.

Usai mengisi bak dan mandi, apa yang masih bergelayut dikepala ivan adalah bagaimana merangkai kata demi kata untuk membalas surat dari Mae. Lama termenung di atas meja di dalam kamarnya dengan pena dan kertas, mencari ide dan diksi yang tepat.

Malam itu entah sudah berapa helai kertas yang dia buang, karna surat yg ia buat dirasa kurang pas. Akhirnya setelah beberapa jam, selesailah selembar surat balasan yang akan ditujukan buat Mae, yang dilipat dengan rapi dan di tetesin sedikit parfum. 😁

Rasa lelah dan kantuk pun menghampirinya, dan malam pun menyelumuti setiap insan untuk beristirahat.

Sementara mata Mae masih enggan untuk terpejam, rasa galau menjalari hati dan pikirannya hingga tengah malam, "Adakah Sulivan akan membalas suratnya, atau kah justru akan mencampakannya?" begitu terus gumam pikirannya yang berputar di kepalanya.

***

Hari senin siang setelah bel pulang sekolah berdentang, Sulivan berjalan cepat mengikuti Mae yang berjalan pulang, Mae nampak jalan pelan dan lesu,ketika hendak memasuki sebuah gang kecil, Sulivan memanggilnya.

"Mae! '

"Ivan! " kata Mae sesaat dia menoleh ke arah suara yg memanggilnya

Eh ini aku ingin ngasih surat, kata ivan sedikit kikuk

Mae pun meraih surat yang di sodorkan dengan wajah yang terlihat tegang.

Aku sekalian langsung pamit pulang ya, ujar ivan

Iya makasih, van

Kini Mae mempercepat langkah kakinya untuk segera sampai ke rumah.

menanti surat balasan adalah hal yang bikin dag-dig-dug diera 90 an Seperti halnya menunggu hasil ujian akhir rasanya.

Mae pun tiba di rumahnya dan segera masuk kamar dan mengunci nya. Dengan rasa penasaran yang berkecamuk dihatinya ia pun membuka lipatan surat dari Sulivan
Dan ia pun membacanya dengan penuh perasaan:


Sweet Anita Mae,

Entah luapan rasa apa yang harus kutulis di secarik kertas ini
Aku tak bisa menuangkannya dengan sempurna walaupun hanya setetes rasa di hati.

Jujur.. saat ku pertama melihatmu, aku tertarik pada pandangan pertama dan aku tak pernah menyangka kamu pun memiliki rasa yang sama denganku. Tak pernah juga aku sangka bisa sedekat itu denganmu di Gunung singa.

Pada akhirnya aku menyadari kamu telah mengisi hati ku, semoga isi surat ini bisa mewakili seribu rasa yang ada dibenak ku saat ini.

Kamu harus tahu, betapa senangnya aku, jika pesan surat ini berbalas.

Setulusnya,
Sulivan


Adrenalin membanjiri diri Mae, hatinya menyala penuh bahagia.

Seketika bergema lagu Vina panduwinata didalam kepala Mae

Surat cintaku yang pertama
Membikin hatiku berlomba
Seperti melodi yang indah
Kata-kata cintanya
Padaku

Ucapan semanis madu
Tiga lembar rayuannya
Rasanya tak puas hati
Kuulangi lagi
profile-picture
profile-picture
profile-picture
pulaukapok dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
24-03-2023 21:39
Mantaap
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
25-03-2023 00:57
Are you looking for web designers who are capable of offering top class web design orange county california services? The demand for quality web developersis becoming quite high these days because there are some obvious advantages and benefits associated with it. It can be a challenge finding the right web design professionals. This is not easy given the fact that there are so many such options. However, SitePrism Web Design, whether it is web design, seo, social media management, content creation or other types of advertising for your business, we will take care of you and your business at an affordable price.
https://siteprism.org/
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
25-03-2023 09:54
Lanjut.. Bau2 bakal seru ini..
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
25-03-2023 12:26

Surat dari Pekan Baru

Ke esokan harinya disekolah sebelum bel masuk sekolah, Sulivan menghampiri Mae yang terihat baru tiba di gerbang sekolah,
Dia terlihat begitu cantik, ada jempit rambut imoet yang terselip di rambutnya.

Hai pagi Mae, sapa sulivan

Pagi van

Kamu cantik banget hari ini

Makasiiiiiih, jawab Mae sambil tersipu malu

Udah sarapan kamu Mae?

Sudah dong, aku kan dari subuh udah harus bantu ibu bikin kue, jadi pasti udah sarapan, kalo kamu udah sarapan?

Hmm belom sih, tadi pagi pompa air ngadat jadi sibuk betulin pompa dulu

Ya ampuun kasiaan, ini aku bawa risoles sama onde2, buruan makan
Ujar Mae sambil ngeluarin bungkusan plastik dari dalam tas nya.

Baru saja akan membuka bungkusan itu, tiba2 Bayu datang sambil menepuk pundak Sulivan

Waah ada yang lagi bagi2 konsumsi nih pagi2

Sulivan dan Mae kaget dengan kedatangan Bayu yg tiba2

Eh Pagi bro, ini ada kue dari Mae, kamu udah sarapan?

Udah sih, tapi mau dong itu risolesnya

Sok ambil lah! Kata ivan sambil menyodorkan bungkusan ke bayu, Dan Bayu pun nyomot dua risoles sekaligus dan langsung memakannya.

Eh kamu ultah ya Mae, tanya bayu ngasal

Yeee ngarang, kenapa gitu

Keknya penampilan kamu lain hari ini

Lain gimana?, biasa aja ah

Itu baru liat kamu pake jepit rambut hehhe

Namanya juga cewek lah,

Tapi wajah kamu asli beda, lebih berseri-seri gituh

Masih pagi, abis mandi pasti seger lah, ujar Mae lagi

Mae yang terus dipanglingin oleh bayu. Merona merah pipinya

Ketika sedang asyik becanda begitu, Irene pun datang melintas.

Ivan yang melihat kehadirannya segera menyapa duluan disusul oleh bayu dan Mae

Pagi Ren !
Pagi Reen!
Pagi... Ren!

Tapi Irene terus saja berjalan tanpa membalas sapaan

Eh kenapa tuh Irene kata Bayu kok langsung ngeloyor gitu aja

Lagi ada PR yg belom selesai kali, jawab ivan

Eh iya van jadi inget, udah kerjain tugas Bhs Inggris belom, tanya Bayu

Udah lah

Saya belom nih, nyontek lah mumpung belom bel masuk

Huuuu kebiasaan tuh van dari SMP, males kerjain PR, saut Mae

Ya udah yuk buruan ke kelas kalo gitu, ajak ivan

Sulivan dan bayu pun pamit ke Mae untuk ke kelas

Makasih risolsnya ya Mae kata bayu sambil ngeloyor duluan sambil mencoba menyusul Irene

Eh van makasih ya surat nya, aku suka bacanya, bisik Mae pelan

Sama-sama ya, aku ke kelas dulu ya

Iya, sambil di makan tuh ya kue nya

Iyaaa thanks ya

Sesampai di kelas ivan mendapati Bayu ada di meja irene yg sedang baca buku, tapi kelihatan tidak sedang ngobrol

Pagi Ren, sapa ivan tapi irene hanya diam sambil membaca buku

Van mana PR bahasa inggrisnya seru bayu

Oh iya sulivan pun memberikan buku PR bahasa inggrisnya ke Bayu

Bayu beranjak dari meja Irene dan langsung dengan gesit menyalin PR itu ke bukunya

Sementara ivan berusaha mengajak irene ngobrol

Maaf kalo ganggu ya Ren, kamu gpp kan Ren ?apa lagi kurang sehat kah?

Gpp kok, akhirnya Irene bersuara

Kali saya ada salah atau apa gitu , maapin ya kata ivan lagi

Ga ada kok, nyantai aja

Sory ya aku mau baca buku dulu kata Irene dengan wajah datar.

Ok kalo gitu, take your time

Dan ivan pun menuju mejanya menghampiri bayu yg masih menulis.

Irene kenapa sih yu?, bisik ivan pelan. sambil menyantap onde2 dari Mae

Auu lg dateng bulan kali, td juga udah saya tanya tapi diem aja antepin aja dulu, cewek emang suka tiba2 aneh, kata bayu sambil nulis.

5 menit kemudian..

Dan bel masuk kelas pun berdentang.

***

Selepas pulang sekolah siang itu ketiks Sulivan sedang duduk di teras rumah, ada seorang tukang pos berhenti didepan rumah, mengantarkan sepucuk surat yang ditujukan kepada ayahnya. Di belakang amplop surat itu tertulis alamat pengirim berasal dari Riau.

Karna ayahnya belum pulang kerja, Sulivan memberitahu adanya surat itu kepada ibunya.

Mah ini ada surat dari Sumatra, emang kita punya family di Sumatra?

Coba liat! Oh ini dari mas Bambang, nanti biar ayah yg baca apa isinya.

Mas Bambang itu siapa?

Dia anak dari kenalan ayah, orang Pekan baru yang pernah di tolong sama ayah

Ditolong gimana mah?

Iya, waktu itu orang tua mas Bambang pernah merantau di Bandung, menjadi pedagang, tapi karna bangkrut, ga punya ongkos buat pulang ke Pekan baru. Terus minta bantuan ayahmu, yang dulu masih aktif jadi tentara, karna ayah juga ga punya uang buat bantu, akhirnya pas kebetulan ada latihan terjun payung di Riau, ayah 'menyelundupkan' orang tuanya mas Bambang kedalam pesawat hercules yg hendak menuju Riau, sejak saat itu keluarga mas Bambang menganggap kita seperti saudara.

O gitu ceritanya

Oh iya van, mamah minta tolong bilasin cucian diember, terus jemurin ya, mamah mau ke warung dulu.

Iya mah

Sulivan pun beranjak menuju ruang cuci dan membilas baju-baju di ember dan menjemurnya.

Ketika sore, ayahnya pulang, sulivan memberi tau kalo ada surat dari Riau.

Setelah membaca isi surat itu, ayahnya bilang, kalo mas Bambang akan ke Bandung untuk mengikuti Diklat perwira tamtama, dan karna lokasi diklatnya dekat dari rumah ini, mas Bambang minta ijin untuk tinggal beberapa waktu di rumah kita.

Kapan datangnya yah, tanya ivan

Sekitar minggu depan, kamu pindah kamar dulu ya van, biar kamar kamu di pake dulu buat mas Bambang ya, kamu bisa tidur di ruang makan aja dulu nanti pake matras lipat.

Iya yah.
profile-picture
profile-picture
pulaukapok dan wahyujayasagita memberi reputasi
2 0
2
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
25-03-2023 15:18
Mantab gan...
Kantjoet kan...👍👍😀
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
25-03-2023 19:50
Mantaap
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
26-03-2023 00:53

Malam Mingguan

Meskipun Sulivan dan Mae udah jadian mereka tidak pernah menunjukan kedekatan mereka disekolah, semua berjalan seperti biasa saja, tidak seperti beberapa siswa lain yang udah jadian, mereka sering menunjukan kedekatan di depan siswa lain, seperti selalu bersama entah itu di kantin, di perpustakaan atau ketika sepulang sekolah.

Mae dan Sulivan lebih suka bicara lewat surat untuk ngungkapin perasaan mereka masing-masing.
Sehingga tak satu pun teman yang tau kalo mereka sebenernya pacaran.

Malam minggu itu, Bayu datang menemui Sulivan di rumahnya dengan mengendarai vespa miliknya.

Eh bro dari mana tumben kesini? tanya Sulivan sambil mempersilakan bayu duduk di teras.

Sengaja dari rumah pengen main aja, kamu gak malam mingguan van?

Gak kemana2 yu di rumah aja.

Eh ada tamu, siapa ini? Seketika ibunya Sulivan menyapa bayu

Bayu pun bangkit dari duduk dan bersalaman " saya Bayu Bu, teman sekelas ivan"

Oh teman sekolah, tinggal dimana?

Saya tinggal di Warung jambu bu

Wah lumayan jauh ya dari sini, sok silakan ngobrol2 sama ivan, ibu tinggal dulu kebelakang.

"iya bu"

Bayu pun duduk kembali, dan berkata, "Eh van sebenernya saya tadi dari rumah si Irene"

Oh gitu, ngapel nih ceritanya, kata ivan sambil senyum

Ya penngen ketemu aja sih, juga pengen tau kenapa dia kok tiba-tiba diem aja waktu kita sapa. Kek nya dia agak jeles liat kamu sama Mae tadi pagi

Trus gimana, apa dia udah bisa diajak bicara?

Boro2 ngobrol baru juga ngetok pintu rumahnya, bokapnya keluar terus gw di usir hahahaha

Hahahaha, sulivan pun ikut ketawa

Tiba2 datang ibunya ivan membawa suguhan teh manis dan pisang goreng.

Waduh Bu kok jd ngerepotin, disuguhin segala. Ujar Bayu

Cuma teh manis, sok di minum, mas Bayu teh nya.

Iya Bu makasih.

Oh ya van ini saya bawa foto2 waktu di Gunung singa

Oh udah kamu cetak yu?

Iya, tapi sayang ga jadi moto si Irene gara2 si Mae kesurupan hahah

Iya sayang banget ya, coba lihat foto2nya yu

Sulivan pun memperhatikan foto2 itu satu per satu " Wah keren ya pemandangannya, tebing batunya juga unik"

Lo belom ada cewek yg lo incer disekolahan van? Tanya bayu tiba2

hmmm (Sulivan terdiam sejenak entah harus bilang apa, dia belom ingin hubungannya dengan Mae di ketahui siapapun)

Be.. Belum sih yu

Kamu masih penasaran ya yu sama Irene?

Hmmm bisa dibilang gitu, tapi kek nya susah apa gw pelet aja ya hahaha

Hahaha yang natural aja lah yu lebih nyaman ntarnya.

Becanda kok

Di cobain ah yu pisang gorengnya keburu dingin

Siaaap van!

Eh van gimana kalo kita ke rumah si Mae sekarang! Mumpung masih jam 19:00

Lho ada apa emang?

Ya main aja lah malam mingguan hehehe

Alasannya apa ntar?

Ah gampang, pura2 aja tanyain tugas apa kek, dia kan bokapnya udah gak ada, jadi ga mungkin ada yg ngusir hahaha

Oh ok, saya coba ijin sama nyokap dulu ya. Sulivan pun masuk ke dalam rumah menemui ibunya yg sedang nonton tv.

Mah, ivan mau main ke rumah temen sama Bayu

Ada acara apa emang van?

Cuma berkunjung aja kok, mah

Halaaah paling mau ngapel tuh mah, kata Ghea

Yeee anak kecil nih ya pengen tau aja!

Ya udah, tapi jangan sampe kemaleman, kasian Bayu ntar pulangnya jauh

Iya mah, Bayu sekalian pamit juga.

Oh gitu, nyokap pun beranjak menemui bayu diteras.

Kok Mas Bayu cuma sebentar kesininya

Iya ini mau ajak ivan main ke rumah temen bu, gak jauh dari sini

Oh gitu! ya udah hati2 ya jangan kemaleman.

Iya bu, permisi dulu kalo gitu bu

***

Bayu dan ivan pun meluncur menuju rumah Mae berboncengan naik vespa. Campur aduk rasanya buat ivan antara seneng dan sungkan karna datang tiba2 ke rumah Mae tanpa ngasih tau dulu.

Tibalah mereka berdua, di kediaman Mae, di daerah padat penduduk tidak jauh dari pasar.

Lo duluan deh yu, ketok pintu rumahnya, lo kan udah pernah kesini sebelumnya waktu SMP, kata sulivan

Bayu pun melangkah dan mengetuk pintu. Tok.. Tok Tok

Pintu pun terbuka, seorang wanita tionghoa berusia sekitar berusia 50 tahun pun nampak didepan pintu

Malam Bu, Mae nya ada Bu? Tanya bayu

Oh Ada, maaf ini dengan siapa ya?

Kami teman sekolahnya Bu, kata bayu.

Sebentar ya ibu panggilkan

Maaaaeee ini ada temenmu dateng, ujar wanita itu memanggil Mae

Mae pun muncul dan terlihat agak kaget

BAYU????

IVAAAN???

Eh bentar ya waduh kokk ga bilang sih mau kesini, sok masuk dulu
Duh maaf aku ke kamar dulu aku masih kucel ini. Mae pun ngacir ke kamarnya.

Ibunya cuma senyum melihat Mae gedebag gedebug panik. "silahkan masuk, maaf rumahnya lg berantakan!"

Sambil nunggu Mae keluar kamar, ibunya Mae bertanya maksud kedatangan Bayu dan Sulivan.

Dengan tanpa canggung Bayu bilang ke ibunya Mae, kalo disekolah akan di adakan lomba paduan suara antar kelas, dan kita selaku anggota OSIS ingin nanya sama Mae apakah bersedia ikut berpartisipasi nanti mengingat kan Mae aktif di gereja jadi pasti punya bakat nyanyi.

Sulivan kagum juga sama Bayu yg pinter cari alasan gumamnya dalam hati.

Oh gitu, Mae pasti berminat kalo disuruh nyanyi, ujar ibunya dengan yakin.

7 menit kemudian Mae pun keluar dari kamar, dengan sedikit berdandan dan wajah berseri. Kehadiran Ivan ke rumahnya secara tiba2 membuatnya senang dan deg-degan dan bertanya-tanya dalam hati ada apa gerangan sampe Ivan datang menemuinya.

Nah Mae nya udah ada, ibu tinggal ke belakang dulu ya, kata ibunya sambil beranjak jalan ke dapur.

Eh kalian dari mana kok bisa nyasar kesini, tanya Mae

Bayu pun berbisik pelan, kita cuma mau main aja kok, td bilang ke nyokap kamu sih, kita mau ngobrolin soal paduan suara hehehe

Ah dasar ada2 aja, kalian nih

Sory ya Mae, kita ngeganggu ya? kata ivan

Ih nggak kok td lg nyantai nonton tv , seneng kok kalian dateng jadi ga bete hahaha

Saya dari rumah ivan tadi terus ajak dia kesini, kangen sama kamu katanya". kata bayu ngasal

Dih ngarang banget deh Bayu nih, timpal ivan

Hehe emang suka gitu dia mah van suka ngarang.

Hehehe kali aja betul ada yang kangen, kata Bayu

Eh bentar ya, aku mau ke kamar dulu kata Mae tiba2

Bayu dan ivan cuma saling pandang.

Tak lama Mae pun keluar dengan membawa gitar.

Eh kita nyanyi2 yuk, ivan kamu bisa ngegitar kan?, kita nyanyi2 diteras depan aja. Ajak Mae dengan semangat

Boleh.. Boleh biar ga sepi, ujar ivan

Mereka pun pindah ke teras, bersamaan dengan itu, ibu nya Mae datang mengeluarkan suguhan dan minuman. "Ayo ini disambi ya minuman sama kue seadanya" " Makasih Bu, maaf bikin repot" ujar bayu dan ivan. " ga repot sama sekali, silakan dilanjut" kata Ibunya Mae sambil berlalu ke dalam.



Sok Mae kamu coba nyanyi kata Bayu

Hmm nyanyi apaa yaa..nih van kamu yang ngegitar sambil menyerahkan gitar ke ivan

Lagu Cinta yang tulus tau kan van,? Tanya mae

Oh ok lagu Gito Rolies kan?

Iya betul

Intro dulu ya kata ivan ayo mulai
Tu.. Wa.. Bang.. Ka

Hahaha Mae ketawa, kok tuwa bangka sih??

Oh iyaTu... Wa.. Ga.. Pat

Mae pun bernyanyi, suaranya merdu dan syahdu banget dengan penuh penjiwaan

Cinta yang tulus di dalam hatiku
Telah bersemi karena mu
Hati yang suram kini tiada lagi
T'lah bersinar karena mu

Ohh ho-oo ho-oo

Biarkan hujan membasahi bumi
Atau bulan yang tiada berseri
Namun jangan kau biarkan cintaku
Yang tulus suci hanya kepada mu

Semua yang ada pada-mu ohh
Membuat diriku tiada berdaya
Hanyalah bagimu hanyalah untuk mu
Seluruh hidupku dan cintaku


Pas bagian reff ivan dan bayu pun ikut bernyanyi

Selesai satu lagu Bayu minta ijin pengen pipis, Mae pun menunjukan arah kamar mandi ke Bayu.

Saat tinggal berdua Mae dan Sulivan mereka saling bertatap mata penuh bahagia, saling diam menghayati perasaan yang sulit di jelaskan. Tiba2, Mae berkata pelan

Sayang, makasih ya suprise banget kamu kesini, aku seneng banget malem ini.

Aku juga happy banget bisa ketemu kamu Mae!

Setelah Bayu selesai pipis, kami pun melanjutkan bernyanyi beberapa buah lagu. Kemudian setelah itu sebelum terlalu malam Bayu dan ivan pun pamit untuk pulang
profile-picture
profile-picture
profile-picture
pulaukapok dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
26-03-2023 02:58
MANTAAPPPP
0 0
0
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
26-03-2023 23:40

Tamu dari Sumatra

Usai maghrib Sulivan dan ayahnya sedang mengobrol diteras depan rumahnya. Ayahnya sedang menceritakan pengalamannya ikut dalam beberapa operasi militer di beberapa tempat di tanah air, seperti saat ikut serta dalam operasi pembebasan, timor-timur, Papua barat, penumpasan RMS di maluku selatan dan Sulawesi. Sebagai seorang tentara hidup dan mati itu hanya setipis rambut dibelah tujuh, karna maut bisa kapan saja memangsa, baik oleh musuh atau pun binatang buas di hutan, kadang sebutir peluru itu lebih berharga dari pada bekal makanan. Kemampuan survive dihutan harus betul2 dikuasai, dari cara membuat api dengan kayu yg di gesek2, membuat perangkap untuk menangkap hewan buruan, dan harus juga menguasai cara mengobati diri sendiri bila terserang penyakit seperti malaria.

Saat tengah asyik mendengarkan ayahnya bercerita, sebuah becak berhenti tepat di depan rumah, seorang laki2 berbadan tegap turun dari becak dengan sebuah koper besar dan sebuah dus.

Sepertinya ada tamu yah, kata ivan kepada ayahnya. Ayahnya menoleh ke arah pagar.

"Assalamualaikum !"sapa laki-laki yg turun dari becak itu

Wa alaikum salam jawab ayah ivan sambil berdiri dan melangkah ke arah pagar.

Selamat malam om!

Owalaaah kamu mbang, ayo masuk masuk

Mereka pun berpelukan, " van ini mas Bambang dari Pakan Baru!"

Ivan pun menghampiri dan bersalaman mencium tangan laki2 itu.

Wah udah besar ya kamu, kelas berapa sekarang van?

Baru masuk SMA mas

Mamah Ivan pun keluar dari ruang tamu dan menyambut kedatangan mas Bambang. Naik apa dari sumatra mbang?

Saya lewat perjalanan darat tante, disambung naik feri dan bis

Wah pasti melelahkan sekali, silahkan duduk dulu ngobrol2 sambil ngaso2, ibu ke belakang dulu.
Van tolong bawain koper mas bambang, simpan di kamar.

Ivan segera membawa koper itu masuk kedalam kamarnya yang sementara di pakai buat mas Bambang.

Mas Bambang pun duduk di teras di temani ayah ivan

Gimana kabar ibu bapak mu Mbang? tanya ayah ivan

Alhamdulillah mereka semua sehat om , bapak saat ini bekerja di perkebunan sawit, kadang menyambi menyadap karet.

Syukurlah kalo semua sehat, oh ya nanti diklat apa yang mau kamu ikuti?

Satuan Pendidikan Pertempuran Darat ( Satdik Purrat ) om

Ya itu kursus mengenai kemampuan dasar prajurit Kopasgat, Mbang

Kira2 materi pelatihannya seperti apa om?

Biasanya dimulai dengan tahap basis, dari tahap gunung hutan, lalu tahap Long Mars dan Tahap rawa laut. Pentahapan latihan itu nanti akan di nilai pencapaian sikap mental kamu, kemampuan fisik dan kecakapan, jadi fisik kamu harus benar2 prima mbang 

Wah berat juga ya om, doa kan saya om biar bisa lulus dan lancar

Yang terpenting mantapkan jiwa dan semangat kamu dalam mengikuti pendidikan komando, lupakan dulu masalah pribadi dan keluarga, agar semua ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan dapat diserap dengan baik.

"Mbang ini di minum dulu teh angetnya!" saut mama ivan yg datang membawa minuman dan cemilan.
"Ngobrolnya jangan sampe kemaleman yah biar nanti abis makan malam mas Bambang disuruh istirahat dulu".

Iya makasih tante, oh ya ini ada sedikit oleh2 dari kampung kata mas bambang sambil menyerahkan kardus berisi oleh2 khas Pakan Baru

Makasih ya, ibu udah masakin air anget buat mandi nanti

Waduh tante maaf jadi ngeropotin

Di Bandung dingin hawanya kalo udah malem begini


Iya sebaiknya nanti kamu segera istirahat mbang, jaga terus kondisi kesehatan

Baik om, kalo gitu saya siap2 untuk bersih2 badan dulu om

Ya silahkan

Mas Bambang pun masuk kedalam rumah sambil menyapa Ghea dan Haris adik ivan yang lagi ngerjain PR diruang tamu

Dik Ghea kelas berapa sekarang?

Kelas 6 SD om kata Ghea

Lagi ngerjain tugas apa nih Ghea?
Bahasa Indonesia om

Kalo Haris kelas berapa?
Kelas satu SMP om, jawab Haris

Om pamit mau mandi dulu ya

Iya om jawab Ghea dan Haris

Setelah Mas Bambang selesai mandi, anggota keluarga pun makan malam bersama, sambil ngobrol-ngobrol ringan seputar tempat tinggal mas Bambang yang masih banyak hutannya.

Dihutan masih banyak macan dong om, tanya Ghea

Iya, disana masih banyak keliaran macan kadang pernah juga masuk ke daerah penduduk..

Trus kalo masuk ke daerah penduduk gitu macannya di tembak gak om?

Buat orang Sumatera hewan harimau itu hewan yang di hormati, gak boleh di bunuh, dulu ada seorang warga kampung di bengkulu, membunuh anak harimau, gak berapa lama kampung itu didatangi oleh beberapa harimau dan menyerang beberapa warga, sejak itu warga kampung jadi ketakutan, mereka pun pindah dari perkampungan itu.

Iihh serem ya, Ghea gak mau ah tinggal di Sumatera, takut sama macan.

Halahhh jangankan sama macan, sama cacing aja takut, kata Haris

Ya iyalah kan geli, jijik ih

Semua pada senyum2 liatin Ghea sama Haris.
Selesai makan malam mereka semua pun beristirahat.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
pulaukapok dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Sulivan & Mae, Kisah sepasang cindaku
27-03-2023 01:31
Mantaappapapap
0 0
0
Halaman 1 dari 5
icon-hot-thread
Hot Threads
Stories from the Heart
misteri-rumah-sangit
Heart to Heart
Heart to Heart
Copyright © 2023, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia