Sumber Gambar
Warteg seperti yang kita tahu adalah salah satu tempat makan yang merakyat dan cukup untuk mengisi perut. Selain harganya yang terjangkau, makanan di warteg sama halnya seperti makanan rumahan yang sudah pasti cocok di lidah kita. Apalagi porsinya yang juga mirip-mirip seperti porsi makan kita di rumah.
Kharisma Bahari salah satu franchise warteg yang cukup terkenal di Jabodetabek atau bahkan di Indonesia. Kita pasti sudah sering melihat warteg dengan nama Bahari di depannya. Salah satu yang jarang orang ketahui adalah soal istilah subsidi dan executive. Hal ini TS sadari saat berkunjung ke beberapa warteg dan terpampang istilah tersebut di warteg mereka.
Sumber Gambar
Apa bedanya warteg dengan tulisan subsidi dan executive?
Warteg subsidi sendiri merupakan warteg dengan harga menu yang lebih murah dari warteg biasanya. Jadi, ada beberapa menu di warteg itu yang memang disubsidikan untuk orang-orang berbudget tipis atau memang sedang berhemat. Kabarnya, nasi dan telur saja hanya 7rb. Ya, segitu sudah lumayan murah sih karena belum ditambah kuah dan sambalnya.
Walau harganya diturunkan, bukan berarti kualitasnya menurun. Kabarnya warteg subsidi ini merupakan trik marketing yang berawal dari ide founder Kharisma Bahari yakni Sayudi. Jika kita melihat warteg subsidi, biasanya tulisan subsidinya akan dibuat besar sehingga kelihatan dari jauh. Bahkan lebih besar dari tulisan wartegnya.
Sumber Gambar
Sedangkan executive adalah warteg dengan harga normal. Jadi bukan berarti executive lebih mahal dan mewah ya, melainkan executive adalah warteg yang biasa saja. Sebenarnya TS tidak mendapat info lebih lanjut dan sumber lain terkait istilah executive ini. Tapi TS memang pernah melihat langsung tulisan executive ini di salah satu warteg yang TS kunjungi.
Dan dari harganya, warteg executive tidak ada bedanya dengan warteg lain. Harganya normal, hanya memang jika dibandingkan dengan subsidi jelas lebih murah yang subsidi. Banyak warteg Kharisma Bahari yang menuliskan executive di kaca jendela mereka. Jadi intinya, executive adalah warteg dengan harga yang normal.
Sumber Gambar
Meski begitu, harga normal di warteg Kharisma Bahari menurut TS pribadi memang agak lebih tinggi disbanding warteg-warteg yang non-franchise. Warteg-warteg indie rumahan banyak ditemukan di berbagai tempat. Warteg yang tidak ada brand-nya, biasanya lebih murah dari warteg franchise.
Meski lebih murah, mungkin dari segi tempatnya tidak senyaman warteg franchise ya. Kadang warteg tanpa brand tempatnya sempit, bangkunya kecil, mejanya kecil, kipas anginnya kurang, tapi soal makanan tidak kalah dengan warteg franchise. Makanan mereka sama enaknya, apalagi harganya murah.
Jadi gimana GanSis? Mau makan di warteg tipe mana nih?
Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi
