Quote:
Foto: @NOEL_reports/Twitter
Iran memang tak pernah berhenti berinovasi setelah embargo senjata dijatuhkan, yang terbaru mereka memodifikasi Toyota Tundra jadi wahana peluncur drone Shahed-191.
Foto: @NOEL_reports/Twitter
Iran memang tak pernah berhenti berinovasi setelah embargo senjata dijatuhkan, yang terbaru mereka memodifikasi Toyota Tundra jadi wahana peluncur drone Shahed-191.
Jauh dari hingar-bingar pemberitaan jatuhnya drone Reaper milik Paman Sam, rupanya ada inovasi baru yang dilakukan Iran, dan kali ini masih dari inovasi tentang drone. Yang menarik nih Gan, Iran memodifikas pickup double cabin Toyota Tundra menjadi platform peluncur drone Shahed-191. Foto yang dibagikan oleh akun Twitter @NOEL_reports pada 13 Maret 2023 itu pun sontak jadi perbincangan warganet pemerhati alutsista.
Drone Shahed-191 sendiri punya desain unik gan, karena sekilas mengingatkan kita dengan desain pesawat pembom stealth B-2 Spirit. Sejauh ini spesifikasi drone ini memang masih misterius, tetapi dalam keterangan yang ditulis oleh akun Twitter @NOEL_reports, drone dapat menempuh jarak 1500 kilometer, membawa dua bom dengan berat gabungan 100 kilogram, terbang selama 4,5 jam pada ketinggian 7,5 kilometer, dan mencapai kecepatan 350 kilometer per jam.
Yang menarik para analis menyebut jika Shahed-191 sudah mengadopsi internal weapon bay, artinya senjata dimuat di dalam badan drone. Jika benar, konsep ini jadi yang pertama digunakan oleh drone. Pasalnya internal weapon bay hanya digunakan oleh pesawat tempur generasi 5 seperti F-22 atau Su-57.
Dari sisi senjata, drone Shahed-191 mampu melepaskan rudal udara ke permukaan anti tank Sadid. Shahed-191 dapat membawa dua unit rudal Sadid. Rudal Sadid sendiri disebut punya karakter dan desain yang mirip dengan rudal Spike ER, dibuat oleh Rafael Advanced Defense Systems dari Israel.
Dan sekilas sejarah tentang Shahed-191 Gan, drone ini dikembangkan oleh Iran dari basis drone intai RQ-170 Sentinel milik Amerika Serikat. Drone Sentinel yang dioperasikan Angkatan Udara AS berhasil ditembak jatuh pada 4 Desember 2011 saat melintas wilayah Iran. Drone yang jatuh kemudian diteliti dan selanjutnya diproduksi oleh Shahed Aviation Industries.
Meski versi asli yang dibuat Amerika bukan termasuk drone tempur, tetapi di tangan Iran, drone Sentinel berhasil dibuat menjadi drone tempur. Shahed-191 pertama kali diperkenalkan Iran pada Januari 2019. Saat pertama dikenalkan, drone lepas landas dari rak khusus yang dipasang di Toyota Hilux yang melaju di landasan pacu, drone kemudian mendarat di landasan pacu memakai retractable landing skids.
Dan tampaknya kini Iran sudah merubah platform peluncur drone Shahed-191 dari yang semula memakai Toyota Hilux, kini diganti Toyota Tundra. Pickup double cabin Toyota Tundra merupakan pickup offroad yang diproduksi untuk pasar Amerika Serikat. Tundra adalah penerus Toyota T100, pickup ini memiliki dimensi yang lebih besar daripada Hilux dan Tacoma.
Tundra pertama kali dibuat pada tahun 1999 serta dipasarkan sebagai model baru oleh Toyota mulai tahun 2000. Tundra dikembangkan dari basis Toyota Sequoia, kendaraan SUV yang lebih besar dari Land Cruiser. Yang menarik, pickup Toyota memang tak pernah bikin kecewa Gan, dari milisi sampai militer lebih suka memakai pickup buatan Toyota.
Referensi Tulisan: eurasiantimes.com
Sumber Foto: sudah tertera
Drone Shahed-191 sendiri punya desain unik gan, karena sekilas mengingatkan kita dengan desain pesawat pembom stealth B-2 Spirit. Sejauh ini spesifikasi drone ini memang masih misterius, tetapi dalam keterangan yang ditulis oleh akun Twitter @NOEL_reports, drone dapat menempuh jarak 1500 kilometer, membawa dua bom dengan berat gabungan 100 kilogram, terbang selama 4,5 jam pada ketinggian 7,5 kilometer, dan mencapai kecepatan 350 kilometer per jam.
Yang menarik para analis menyebut jika Shahed-191 sudah mengadopsi internal weapon bay, artinya senjata dimuat di dalam badan drone. Jika benar, konsep ini jadi yang pertama digunakan oleh drone. Pasalnya internal weapon bay hanya digunakan oleh pesawat tempur generasi 5 seperti F-22 atau Su-57.
Quote:
Dari sisi senjata, drone Shahed-191 mampu melepaskan rudal udara ke permukaan anti tank Sadid. Shahed-191 dapat membawa dua unit rudal Sadid. Rudal Sadid sendiri disebut punya karakter dan desain yang mirip dengan rudal Spike ER, dibuat oleh Rafael Advanced Defense Systems dari Israel.
Quote:
Foto: @NOEL_reports/Twitter1
Foto: @NOEL_reports/Twitter1
Dan sekilas sejarah tentang Shahed-191 Gan, drone ini dikembangkan oleh Iran dari basis drone intai RQ-170 Sentinel milik Amerika Serikat. Drone Sentinel yang dioperasikan Angkatan Udara AS berhasil ditembak jatuh pada 4 Desember 2011 saat melintas wilayah Iran. Drone yang jatuh kemudian diteliti dan selanjutnya diproduksi oleh Shahed Aviation Industries.
Meski versi asli yang dibuat Amerika bukan termasuk drone tempur, tetapi di tangan Iran, drone Sentinel berhasil dibuat menjadi drone tempur. Shahed-191 pertama kali diperkenalkan Iran pada Januari 2019. Saat pertama dikenalkan, drone lepas landas dari rak khusus yang dipasang di Toyota Hilux yang melaju di landasan pacu, drone kemudian mendarat di landasan pacu memakai retractable landing skids.
Quote:
Foto: @NOEL_reports/Twitter
Foto: @NOEL_reports/Twitter
Dan tampaknya kini Iran sudah merubah platform peluncur drone Shahed-191 dari yang semula memakai Toyota Hilux, kini diganti Toyota Tundra. Pickup double cabin Toyota Tundra merupakan pickup offroad yang diproduksi untuk pasar Amerika Serikat. Tundra adalah penerus Toyota T100, pickup ini memiliki dimensi yang lebih besar daripada Hilux dan Tacoma.
Tundra pertama kali dibuat pada tahun 1999 serta dipasarkan sebagai model baru oleh Toyota mulai tahun 2000. Tundra dikembangkan dari basis Toyota Sequoia, kendaraan SUV yang lebih besar dari Land Cruiser. Yang menarik, pickup Toyota memang tak pernah bikin kecewa Gan, dari milisi sampai militer lebih suka memakai pickup buatan Toyota.
-----------------
Referensi Tulisan: eurasiantimes.com
Sumber Foto: sudah tertera
:
