- Beranda
- The Lounge
Penumpang KRL pilih Resign Karena Stress Berdesak-desakan di Stasiun Manggarai
...


TS
anggietisla
Penumpang KRL pilih Resign Karena Stress Berdesak-desakan di Stasiun Manggarai
Ane tergelitik baca curhatan salah seorang penumpang KRL Jabodetabek. Apa iya keadaan di stasiun Manggarai sekarang sesetres cerita dia?
Seorang penumpang KRL bernama Siti memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantornya karena tak tahan harus transit kereta di stasiun Manggarai. Saat Siti masih bekerja di kantor lama, dia harus naik KRL dari Citayam ke Sudirman setiap hari dan transit di Stasiun Manggarai.
Siti pun curhat ke media sosial betapa stress dirinya harus berdesak-desakan di tangga sempit dan menunggu lift yang sering rusak. Ia juga harus mengejar waktu dan “berkelahi” dengan penumpang lain agar bisa naik kereta tepat waktu.
“Rasanya saya bisa gila kalau terus lewat Manggarai saat jam sibuk. Saya benar-benar merasa tersiksa selama perjalanan. Apalagi saat singgah di Manggarai yang sangat melelahkan, menyebalkan dan membingungkan,” kata Siti jumat (10/02).

Bagi Siti transit di Stasiun Manggarai seperti mimpi buruk melawan zombie. Perjalanan dari rumahnya di Citayam ke Sudirman menjadi salah satu pengalaman terburuk dalam hidupnya. Sejak pergantian stasiun transit dari Tanah Abang ke Manggarai ditetapkan, ia harus berjuang di jalan untuk tiba di kantor.
Siti bercerita kondisi stasiun Manggarai di saat waktu pulang kerja sangat kacau. Anak tangga yang sempit tak mampu menampung ramainya penumpang KRL terpaksa membuatnya berdesak-desakan saat naik. lift terkadang tidak berfungsi hingga ia harus mengejar waktu dan “berebut” untuk mencapai gerbong kereta.
Dirinya sudah mencoba segala cara agar terhindar dari stasiun Manggarai. Mulai dari turun ke stasiun Gondangdia dan menuju kantornya dengan kendaraan biasa. Tapi biayanya semakin membengkak.
Pernah dia ingin turun di Kampung Bandan dari stasiun Sudirman. tapi rute itu malah membuat semakin berputar-putar dan terlalu melelahkan baginya.
Dia akhirnya berhenti kerja dan pindah kantor untuk menyingkirkan mimpi buruk itu. Siti kini berkantor di daerah Kemang yang tidak perlu melewati Stasiun Manggarai lagi.
“Saya lebih baik berhenti dari kantor dan pindah ke perusahaan di Kemang. Walaupun beda lini bisnis yang jauh,. Tapi demi kesehatan mental yang lebih baik,” katanya .
Meski sudah dua tahun tidak merasakan mimpi buruk lagi, ia berharap ada perbaikan sarana ataupun pengaturan lalu lintas penumpang kereta dari KAI Commuterline. (KRL) Jabodetabek.
Sumber : satu viral
Jgn lupa cendolnya Gan..
Seorang penumpang KRL bernama Siti memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantornya karena tak tahan harus transit kereta di stasiun Manggarai. Saat Siti masih bekerja di kantor lama, dia harus naik KRL dari Citayam ke Sudirman setiap hari dan transit di Stasiun Manggarai.
Siti pun curhat ke media sosial betapa stress dirinya harus berdesak-desakan di tangga sempit dan menunggu lift yang sering rusak. Ia juga harus mengejar waktu dan “berkelahi” dengan penumpang lain agar bisa naik kereta tepat waktu.
“Rasanya saya bisa gila kalau terus lewat Manggarai saat jam sibuk. Saya benar-benar merasa tersiksa selama perjalanan. Apalagi saat singgah di Manggarai yang sangat melelahkan, menyebalkan dan membingungkan,” kata Siti jumat (10/02).

Stasiun Manggarai saat jam sibuk
Bagi Siti transit di Stasiun Manggarai seperti mimpi buruk melawan zombie. Perjalanan dari rumahnya di Citayam ke Sudirman menjadi salah satu pengalaman terburuk dalam hidupnya. Sejak pergantian stasiun transit dari Tanah Abang ke Manggarai ditetapkan, ia harus berjuang di jalan untuk tiba di kantor.
Siti bercerita kondisi stasiun Manggarai di saat waktu pulang kerja sangat kacau. Anak tangga yang sempit tak mampu menampung ramainya penumpang KRL terpaksa membuatnya berdesak-desakan saat naik. lift terkadang tidak berfungsi hingga ia harus mengejar waktu dan “berebut” untuk mencapai gerbong kereta.
Dirinya sudah mencoba segala cara agar terhindar dari stasiun Manggarai. Mulai dari turun ke stasiun Gondangdia dan menuju kantornya dengan kendaraan biasa. Tapi biayanya semakin membengkak.
Pernah dia ingin turun di Kampung Bandan dari stasiun Sudirman. tapi rute itu malah membuat semakin berputar-putar dan terlalu melelahkan baginya.
Dia akhirnya berhenti kerja dan pindah kantor untuk menyingkirkan mimpi buruk itu. Siti kini berkantor di daerah Kemang yang tidak perlu melewati Stasiun Manggarai lagi.
“Saya lebih baik berhenti dari kantor dan pindah ke perusahaan di Kemang. Walaupun beda lini bisnis yang jauh,. Tapi demi kesehatan mental yang lebih baik,” katanya .
Meski sudah dua tahun tidak merasakan mimpi buruk lagi, ia berharap ada perbaikan sarana ataupun pengaturan lalu lintas penumpang kereta dari KAI Commuterline. (KRL) Jabodetabek.
Sumber : satu viral
Jgn lupa cendolnya Gan..




merckygan dan sudarmadji-oye memberi reputasi
2
1.5K
1


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.9KThread•93.7KAnggota
Urutkan
Terlama


Komentar yang asik ya