• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Waspada Pelecehan Seksual Berkedok Konten, Laki-laki Bisa Menjadi Korban?

masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
Waspada Pelecehan Seksual Berkedok Konten, Laki-laki Bisa Menjadi Korban?
Bukan hanya wanita yang bisa menjadi korban pelecehan seksual, waspada pelecehan berkedok konten dengan korban laki-laki


Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang dibuat oleh seorang konten kreator Tik Tok perempuan bernama Talpav.

Konten video dari Talpav tersebut mendapatkan sorotan dari warganet termasuk dengan podcaster Deddy Corbuzier karena dinilai dan diduga mengandung unsur pelecehan seksual terhadap laki-laki meskipun Talpav sendiri telah memberikan klarifikasi terkait konten yang dibuatnya tersebut.

Menurut penjelasan dan klarifikasi Talpav dari video yang dibuatnya tersebut sama sekali tidak ada niat untuk melecehkan laki-laki dengan menempelkan payudaranya melainkan berniat untuk prank berbicara jarak dekat dengan targetnya, hanya saja karena letak duduk dan berdiri dari Talpav terlihat seperti sedang menempelkan payudara.

Diketahui bahwa Talpav sendiri bukan kali pertama membuat konten prank serupa, mulai dari menyentuh tangan laki-laki di eskalator, menyentuh punggung pria warung pinggir jalan, minta bukain rokok, dan juga konten ngaku-ngaku digodain cowok.




Melihat adanya konten-konten yang seperti ini, maka tidak menutup kemungkinan telah ada atau akan ada pelecehan seksual berkedok konten yang dilakukan oleh laki-laki maupun wanita.

Jika pada umumnya sering terbongkar kasus pelecehan seksual dengan pelaku laki-laki dengan korban wanita karena wanita merasa dirugikan dengan apa yang telah dialami, tentu sangat adil jika seorang laki-laki yang mendapat perlakuan serupa yaitu pelecehan seksual verbal atau non verbal dapat melaporkan pelakunya meskipun itu wanita.

Pelecehan seksual sendiri menurut Komnas Perempuan dijelaskan sebagai tindakan bernuansa seksual, baik melalui kontak fisik maupun kontak non-fisik yang menimbulkan perasaan tidak nyaman, tersinggung, merendahkan diri martabat sampai dengan gangguan mental dan fisik.

Berdasarkan pengertian dari pelecehan seksual tersebut tentu dapat diambil kesimpulan bahwa pelaku bukan hanya laki-laki, dan korban pun tidak selalu perempuan. Kesimpulan tersebut diambil dari penjelasan bahwa saat seseorang merasa tidak nyaman, tersinggung, dan mengalami gangguan mental karena tindakan bernuansa seksual maka sudah bisa disebut sebagai korban.




Berdasarkan adanya kejadian ini tentu kita semua dapat menjadikannya sebagai pelajaran berharga GanSis.

Jangan pernah ragu untuk melaporkan tindakan pelecehan atau kekerasan seksual saat mengalaminya secara langsung, entah itu dengan pelaku laki-laki dengan korban wanita atau sebaliknya.

Seringkali kasus yang semacam ini dianggap bukan sebagai kasus pelecehan seksual dengan alasan laki-laki suka diperlakukan seperti itu dan tidak ada penolakan.




Penulis: @masnukho©2023
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar
1, 2, 3, 4
dasiemsidasAvatar border
opex46Avatar border
jireshAvatar border
jiresh dan 10 lainnya memberi reputasi
11
4.1K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.