• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Breaking! KKB Unjuk Kebrutalan (Lagi), Pesawat Milik Susi Air Dibakar Di Nduga

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Breaking! KKB Unjuk Kebrutalan (Lagi), Pesawat Milik Susi Air Dibakar Di Nduga


Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) kembali menunjukkan teror dan kebrutalannya bagi warga sipil Papua. Kali ini terjadi di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga. Sebuah pesawat yang mengangkut 5 orang warga sipil termasuk seorang bayi dibakar oleh KKB di lapangan terbang tersebut. Pesawat yang dipiloti oleh Kapten Philips M, seorang berkebangsaan Selandia Baru tersebut adalah milik maskapai Susi Air, maskapai yang dimiliki oleh Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia di era pemerintahan Jokowi periode pertama.

Berdasarkan cuitan Twitternya, Susi Pudjiastuti meminta doa dan dukungan kepada semua pihak agar seluruh penumpang dan pilot yang menerbangkan pesawat tersebut dapat dievakuasi dengan selamat.

Kejadian ini sudah dikonfirmasi oleh Kapolda Papua, Mathius Fakhiri yang membenarkan bahwa memang ada pembakaran pesawat penumpang milik maskapai Susi Air di ujung lapangan terbang paro. Mathius juga mengatakan belum memastikan bagaimana kondisi para penumpang dan pilot yang mengawaki pesawat tersebut.

Kebrutalan KKB Papua ini memang sudah diluar batas. Dengan dalih meminta kemerdekaan dan otonomi unuk mengatur daerahnya sendiri, mereka melancarkan berbagai aksi yang tidak saja menyasar aparat keamanan tetapi sudah mengorbankan warga sipil yang tidak tahu-menahu tentang politik. Tidak sedikit warga sipil yang kesulitan mencari nafkah dengan bekerja dan melakukan aktivitas sehari-harinya akibat gangguan berupa teror-teror dari KKB ini. Mereka tidak dapat beraktivitas dengan baik karena ketakutan akan keselamatan baik harta benda maupun nyawa.

Kejadian semacam ini bukan baru pertama kalinya berlangsung. Sudah begitu banyak rentetan teror dan pembantaian yang dilakukan oleh KKB dan korban terbesarnya adalah warga sipil yang tidak berdosa. Bahkan KKB tidak segan-segan membumi hanguskan perkampungan dan menyulapnya dan arang dan debu. Harus berapa nyawa lagi yang dikorbankan untuk mentolerir para gerombolan brutal ini.

Tindakan dari KKB ini seolah dianggap kejadian biasa dan terlihat seperti tidak ada upaya untuk menghentikan dan membasminya. Melihat aksisnya yang menyasar warga sipil, KKB ini seharusnya sudah bisa dikategorikan sebagai kelompok teroris. Densus 88 sebagai detasemen yang dibentuk oleh Polri untuk memberantas terorisme sudah harus digerakkan ke sana. KKB tidak bisa terus-menerus dibiarkan berulah dengan dalih khawatir bisa melanggar Hak Asasi Manusia. Sudah begitu banyak manusia yang nyawanya dihilangkan paksa dengan cara-cara yang jelas melanggar HAM.

Pesawat milik maskapai Susi Air sendiri adalah salah satu maskapai yang memang dikhususkan untuk melayani penerbangan di Papua. Maskapi ini sudah membantu memudahkan akses transportasi warga Papua selama ini. Entah apa yang ada dipikirin para gerombolan KKB itu sehingga tanpa hati nurani tega membakar pesawat yang semua penumpangnya adalah warga Papua juga.

Apapun itu, semoga saja para penumpang dan pilot pesawat Susi Air ini dapat dievakuasi dengan selamat dan para pelaku agar segera ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal.

Bagaimana nih Agan dan Sista melihat fenomena ini? Apakah kalian sependapat dengan TS atau mungkin punya pendapat lain? Silahkan berkomentar di bawah yaa. Terima kasih sudah menonton. See you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://finance.detik.com/berita-eko...uti-buka-suara

©copyright @albyabby912023
bang.toyipAvatar border
tumiskecapAvatar border
spay21Avatar border
spay21 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.9K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.