Sumber Gambar
Jakarta International Stadium merupakan salah satu stadion di Jakarta yang baru saja diresmikan. Stadion megah ini sudah lama ditunggu oleh banyak warga Jakarta karena digadang-gadang akan menjadi homebase untuk Persija Jakarta. Tak hanya itu, stadion ini juga akan jadi stadion dengan kapasitas terbesar dan teknologi tercanggih di Indonesia.
Pada pertengahan tahun lalu, nama stadion ini sempat dibicarakan akibat pernyataan dari PSSI yang menyebut stadion ini belum standar FIFA. Beragam komentar pun mewarnai sosial media, rata-rata kontra dengan pernyataan PSSI tersebut.
Sebetulnya pada bulan September TS sempat menghadiri suatu event di JIS yang secara tidak langsung membuktikan kebenaran ucapan PSSI. Yang membuat JIS belum siap untuk menggelar event besar adalah masalah aksesnya yang agak sulit.
Sumber Gambar
Konser Dewa 19 kemarin menjadi contoh betapa sulitnya akses menuju JIS. Konser itu sendiri digelar pada Sabtu, 4 Februari 2023 lalu. Sebanyak 70 ribu penonton hadir untuk menyaksikan penampilan Dewa 19 di panggung yang cukup besar itu. Tiket yang dijual pun masih terjangkau di kisaran 150 ribu sampai 450 ribu. Ahmad Dhani dan kawan-kawan sukses menghibur para penonton yang hadir.
Namun, dibalik itu semua ada berbagai keluhan dan kesulitan yang dialami para penonton dalam menghadiri konser tersebut. Mulai dari terbatasnya lahan parkir, seating yang tidak jelas hingga transportasi yang sangat kurang.
Jika soal lahan parkir, sebenarnya memang stadion ini didesain untuk pejalan kaki atau disebut ramah lingkungan atau apalah namanya. Sehingga mengajak orang untuk lebih memilih menggunakan transportasi umum. Tapi apakah itu berarti transportasi umum sudah terpenuhi.
Jawabannya tidak sama sekali.
Sumber Gambar
Untuk bisa mencapai JIS hanya ada satu koridor Transjakarta yang beroperasi. Pemberhentiannya tepat di depan pintu gerbang barat JIS. Sudah hanya ada satu koridor, nunggu busnya pun lama. Pada saat berangkat bus datang 30 menit sekali kira-kira dan membuat membludaknya antrian di halte Harmoni. Bus yang berhenti di Harmoni sudah pasti penuh, sehingga untuk halte selanjutnya dipastikan sudah tidak bisa lagi orang masuk.
Pada saat pulang pun sama. Para penunjung JIS membludak di halte Transjakarta, seperti biasa bus yang datang terlalu sedikit dan lelet. Para penumpang berdesakan dan berebut masuk. Yang membuat TS ngeri, saat itu covid-19 tidak selonggar sekarang. Masih ada ancaman terkena virus pada saat itu.
TS sangat menyesalkan karena pada saat itu syarat untuk menghadiri event adalah sudah vaksin booster, pakai masker dan cek suhu. Semuanya terasa sia-sia apabila pada akhirnya kita berdesakan seperti itu. Di mana jaga jaraknya?
Sumber Gambar
Ditambah hanya gerbang barat yang dibuka. Yang berarti, pada saat itu hanya ada satu akses keluar. TS tidak tahu bagaimana dengan konser Dewa 19, tapi sepertinya sama juga. Hanya gerbang barat yang dibuka. Jadi kebayangkan gimana keadaannya 70 ribu orang keluar melalui satu akses saja? Selain Transjakarta, ada opsi lain yakni naik KRL dari stasiun Ancol. Tapi jaraknya 2 kilometer dari JIS.
Menurut info yang TS dapat, pasca konser lalu lintas kacau. Tidak gerak sama sekali. Tidak terakomondasi dengan baik.
Stadion ini katanya berkonsep untuk pejalan kaki dan transportasi umum seperti di Eropa. Tapi fasilitas pendukungnya saja tidak memadai. Gak usah bawa-bawa nama Eropa deh. Percuma, Stadion elit akses sulit.
Sumber Gambar
Semoga dengan kejadian di konser Dewa 19 ini bisa membuka mata banyak orang bahwa JIS belum sesempurna yang kita kira. Bahkan menurut TS, stadion ini belum selesai dibangun.
Gimana? Ada yang punya pengalaman ke JIS?
Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi
