Sumber Gambar
Polisi dan TNI adalah dua instansi yang cukup penting eksistensinya di Indonesia. Keberadaan mereka amat dibutuhkan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan NKRI. Tanpa adanya mereka, mungkin negara ini akan tidak aman dan kerap mendapat ancaman baik dari dalam atau luar negeri.
Dalam menjalankan tugasnya, TNI dan Polisi jelas harus kompak. Dengan begitu, keamanan bisa tercapai di negara ini. Tapi bagaimana jika keduanya malah kompak dalam melakukan kejahatan? Ya, "oknum" polisi dan TNI di Sumatera ini bukannya menjalankan tugasnya dengan baik, malah beralih peran menjadi maling.
Ya, dua orang yang merupakan “oknum” polisi dan TNI kedapatan mencuri besi rel kereta api. Pencurian itu terjadi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Aiptu Donal Panggabean dan Serda Sahrial merupakan dua orang yang berperan penting dalam pencurian rel kereta ini. Mereka dibantu oleh dua warga.
Sumber Gambar
Aksi mereka ini tergolong niat dan terencana, karena mereka sampai membawa truk sendiri untuk mengangkut besi-besi rel kereta itu. Jumlah besi yang mereka curi tidak banyak kok cuma 17 batang saja dengan total nilai sekitar Rp. 247.800.000. Beruntung mereka lebih dulu terciduk. Aksinya berhasil digagalkan dan keduanya segera digelandang ke kantor polisi terdekat.
Lagi-lagi, “oknum” aparat berulah dan menjelekkan nama instansinya sendiri. Bagaimana tidak, mereka yang seharusnya menjalankan tugas dengan memberi keamanan malah berbuat kriminal. Mereka yang seharusnya menindak mereka yang melanggar hukum malah menjadi pelakunya.
Kasusnya mirip dengan pencurian lampu jalan di Batam. Benar-benar niat dan terencana, tapi sepertinya yang kali ini kurang pro dengan yang ada di Batam. Rupanya kawasan Sumatera sana memang rawan terjadi hal-hal seperti ini ya. Mungkin faktor lingkungan sepi membuat adanya kesempatan sehingga para pelaku nekat.
Sumber Gambar
Entah masih berapa banyak lagi impostor yang berada di tubuh dua instansi ini. Namun bagaimana pun juga, mereka manusia. Apalagi manusia yang lahir dan tumbuh besar di Indonesia, kesadarannya akan fasilitas dan kepentingan publik masih rendah. Jangankan mencuri rel, hak pejalan kaki saja masih suka direnggut oleh pemotor dan para pedagang yang merasa paling benar.
Sekarang yang kita bisa harapkan adalah mereka menjalankan tugasnya dengan baik. Jangan berharap bahwa polisi dan TNI bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Karena apa yang mereka lakukan di luar tugas tidak dalam kendali kita. Sehingga yang terbaik adalah, semoga keduanya bekerja dengan baik dan menciptakan keamanan bagi masyarakat Indonesia.
Ya walau sia-sia juga sih kalau pada akhirnya justru mereka juga yang membuat keadaan tidak aman. Sudah berapa kali hal ini terjadi?
Sumber Gambar
Sekarang kedua pelaku tengah menjalani proses hukum. Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Hadi Wahyudi menyatakan bahwa anak buahnya terancam dipecat dari kepolisian. Mungkin jangan pakai kata “terancam” ya, tapi “pasti.”
Saat ini PT KAI tidak mau berdamai dengan para pelaku. Dan tetap melanjutkan proses hukum.
Menurut kalian enaknya di apain nih dua orang?
Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi
