Nggak Perlu Overproud: Bukti Sejarah Pejuang Republik Indonesia Juga Menggunakan Senjata Canggih Buatan AS (Anak Surabaya) Ketika Melawan Penjajah Belanda!
Bersiap!
Adalah perkataan yang sering terlontar oleh moyang kita dulu pada masa revolusi kemerdekaan makanya masa itu sering disebut juga masa bersiap, dimana di zaman itulah suasana genting karena hanya ada dua pilihan untuk rakyat Indonesia kemerdekaannya akan terus terjaga atau kembali di jajah oleh Belanda!
Menghadapi tentara yang baru sahaja menang dalam perang dunia tentu bukanlah perkara mudah Gan, kalau diibaratkan pejuang kita itu tim kuda hitam melawan tim papan atas bertaburan bintang seperti Belanda dan Inggris
Namun bukan alasan bagi moyang kita ini menyerah walau hanya bermodal bambu runcing pun mereka berani bertempur melawan para penjajah itu,
Banyak yang mengatakan kalau ucapan seperti itu adalah overproud, nggak overproud kok emang kenyataan mayoritas masih memakai senjata sederhana dibanding musuhnya, itu cuma penyelarasan sahaja untuk ibarat (semisal sebuah kampung 70% lebih dihuni orang kaya maka kampung itu disebut kampung orang kaya,begitu juga sebaliknya) bukti Indonesia kala itu cuma sedikit pejuang yang menggunakan senjata api modern itu gampang lah cara melihatnya, lihat aja ketimpangan jumlah korban dari kedua belah pihak jikalau gerilya dengan senjata modern ya habislah Belanda waktu itu karena gerilyawan sudah pasti lebih paham dan menguasai wilayahnya!
Memang pejuang kita kala itu nggak memakai senjata canggih yah? ya jelas pejuang kita juga punya senjata canggih dan ini sejarah senjata senjata canggih milik pejuang kemerdekaan saat itu...
Sadar jika senjata api dan ketersediaan amunisi kita sangat terbatas para pejuang memutar otak bagaimana cara menghadapi serangan penjajah yang baru sahaja datang itu maka muncul lah ide untuk mengubah barang barang disekitar mereka yang bisa digunakan untuk membuat senjata
Salah satu senjata canggih ala pejuang bisa dilihat sekarang di Museum Brawijaya Kota Malang, disana terdapat sebuah senjata sederhana namun mematikan buatan pejuang terbuat dari tiang listrik dan telepon berbentuk mortir kaliber 50 milimeter dan 90 milimeter diproduksi oleh pabrik meritjan kediri dan beberapa pembuatnya adalah pemuda pemuda Surabaya/Anak Surabaya (AS), meriam ini juga punya andil dalam membantu pejuang di perang 10 November Surabaya yang sampai membuat jenderal Inggris Mallaby tewas
Sesuatu yang sangat memalukan, dalam perang dunia kedua sekalipun tak ada satupun jenderal Inggris yang tewas dalam pertempuran, trauma yang sangat menyakitkan dibenak banyak tentara Inggris sampai sampai kala masa konfrontasi Dwikora tentara SAS dan Ghurka sudah berhasil memukul mundur TNI di perbatasan Kalimantan Utara tapi nggak berani masuk lebih dalam ke wilayah wilayah Indonesia di pulau Borneo mengingat tragedi Mallaby itu bisa saja terjadi bila terus memaksa masuk!
Sedikit dari Saya tentang senjata AS dan jenderal Mallaby jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan mohon dikoreksi, baik untuk Saya!
Banyak banyak berterima kasih kita kepada para pahlawan bangsa kita memang sangat terkenal mempunyai kecerdasan yang sangat luar biasa dalam menghadapi musuhnya yang lebih kuat dari mereka, taktik pejuang kita sungguh jitu seperti Mayor Soeharto dulu ketika menghadapi Agresi Militer Belanda ke Ibukota Yogyakarta terpaksa bermarkas mengatur strateginya di sebuah warung soto biar nggak di bom pesawat pesawat Belanda, keren
"narasi dan opini sendiri"
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
3
4
Bersiap!
Adalah perkataan yang sering terlontar oleh moyang kita dulu pada masa revolusi kemerdekaan makanya masa itu sering disebut juga masa bersiap, dimana di zaman itulah suasana genting karena hanya ada dua pilihan untuk rakyat Indonesia kemerdekaannya akan terus terjaga atau kembali di jajah oleh Belanda!
Menghadapi tentara yang baru sahaja menang dalam perang dunia tentu bukanlah perkara mudah Gan, kalau diibaratkan pejuang kita itu tim kuda hitam melawan tim papan atas bertaburan bintang seperti Belanda dan Inggris
Namun bukan alasan bagi moyang kita ini menyerah walau hanya bermodal bambu runcing pun mereka berani bertempur melawan para penjajah itu,
Banyak yang mengatakan kalau ucapan seperti itu adalah overproud, nggak overproud kok emang kenyataan mayoritas masih memakai senjata sederhana dibanding musuhnya, itu cuma penyelarasan sahaja untuk ibarat (semisal sebuah kampung 70% lebih dihuni orang kaya maka kampung itu disebut kampung orang kaya,begitu juga sebaliknya) bukti Indonesia kala itu cuma sedikit pejuang yang menggunakan senjata api modern itu gampang lah cara melihatnya, lihat aja ketimpangan jumlah korban dari kedua belah pihak jikalau gerilya dengan senjata modern ya habislah Belanda waktu itu karena gerilyawan sudah pasti lebih paham dan menguasai wilayahnya!
Memang pejuang kita kala itu nggak memakai senjata canggih yah? ya jelas pejuang kita juga punya senjata canggih dan ini sejarah senjata senjata canggih milik pejuang kemerdekaan saat itu...
Sadar jika senjata api dan ketersediaan amunisi kita sangat terbatas para pejuang memutar otak bagaimana cara menghadapi serangan penjajah yang baru sahaja datang itu maka muncul lah ide untuk mengubah barang barang disekitar mereka yang bisa digunakan untuk membuat senjata
Salah satu senjata canggih ala pejuang bisa dilihat sekarang di Museum Brawijaya Kota Malang, disana terdapat sebuah senjata sederhana namun mematikan buatan pejuang terbuat dari tiang listrik dan telepon berbentuk mortir kaliber 50 milimeter dan 90 milimeter diproduksi oleh pabrik meritjan kediri dan beberapa pembuatnya adalah pemuda pemuda Surabaya/Anak Surabaya (AS), meriam ini juga punya andil dalam membantu pejuang di perang 10 November Surabaya yang sampai membuat jenderal Inggris Mallaby tewas
Sesuatu yang sangat memalukan, dalam perang dunia kedua sekalipun tak ada satupun jenderal Inggris yang tewas dalam pertempuran, trauma yang sangat menyakitkan dibenak banyak tentara Inggris sampai sampai kala masa konfrontasi Dwikora tentara SAS dan Ghurka sudah berhasil memukul mundur TNI di perbatasan Kalimantan Utara tapi nggak berani masuk lebih dalam ke wilayah wilayah Indonesia di pulau Borneo mengingat tragedi Mallaby itu bisa saja terjadi bila terus memaksa masuk!
Sedikit dari Saya tentang senjata AS dan jenderal Mallaby jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan mohon dikoreksi, baik untuk Saya!
Banyak banyak berterima kasih kita kepada para pahlawan bangsa kita memang sangat terkenal mempunyai kecerdasan yang sangat luar biasa dalam menghadapi musuhnya yang lebih kuat dari mereka, taktik pejuang kita sungguh jitu seperti Mayor Soeharto dulu ketika menghadapi Agresi Militer Belanda ke Ibukota Yogyakarta terpaksa bermarkas mengatur strateginya di sebuah warung soto biar nggak di bom pesawat pesawat Belanda, keren
"narasi dan opini sendiri"
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
3
4
