• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kenapa Orang Indonesia Tidur, Kalau Gak Pake Bantal Guling Rasanya Ada Yang Kurang?

.nona.
TS
.nona.
Kenapa Orang Indonesia Tidur, Kalau Gak Pake Bantal Guling Rasanya Ada Yang Kurang?





Guling untuk tidur adalah sejenis bantal yang digunakan untuk membantu membuat posisi tidur lebih nyaman dan membantu mengatasi masalah tidur. Guling untuk tidur mulai populer di Indonesia sekitar tahun 1990-an dan saat ini banyak tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, dan bahan. Guling untuk tidur dapat ditemukan di berbagai toko peralatan tidur dan dapat dibeli secara online maupun di toko-toko fisik. Keberadaan guling untuk tidur membantu banyak orang untuk mengatasi masalah tidur dan memperbaiki kualitas tidur mereka.

Menariknya guling ada di dalam buku "Jejak Langkah" (1985) karya Pramoedya Ananta Toer, tertulis percakapan mahasiswa STOVIA yang membicarakan kehidupan Eropa mengenai guling.

Pada masa penjajahan karena mereka datang tidak bersama istri atau pasangan, maka ketika tidur mereka diperkenalkanlah bantal dengan bentuk yang berbeda.

Konten Sensitif


Guling sering disebut sebagai "Dutch wife" atau "Belanda istri" dalam bahasa Inggris. Nama ini berasal dari masa kolonial Belanda di Indonesia, dimana guling digunakan oleh para pegawai Belanda sebagai bantal tidur. Mereka menganggap guling sebagai "istri Belanda" karena guling digunakan sebagai pengganti istri mereka yang jauh di rumah. Konsep "Dutch wife" kemudian menyebar dan digunakan secara umum untuk menyebut guling sebagai alat bantu tidur. Namun, konsep ini juga dapat diinterpretasikan sebagai simbol dari kolonialisme dan eksploitasi, karena mereka memanfaatkan alat tradisional Indonesia untuk kepentingan mereka sendiri.

Konsep "Dutch wife" kemudian menyebar dan digunakan secara umum untuk menyebut guling sebagai alat bantu tidur. Dalam bahasa Indonesia, istilah "guling" lebih populer dan umum digunakan untuk menyebut alat ini, dan istilah "Dutch wife" kurang umum digunakan.

Konten Sensitif


Tapi, menurut sumber yang berbeda bahwa guling telah ada dari kebudayan Indisch abad ke-18 dengan percampuran budaya Eropa, Indonesia, dan China. Guling tersebut biasanya hanya digunakan hanya kalangan atas atau orang kaya.

Tapi sekarang penggunaan guling sudah merata, layaknya seperti ponsel dimana dulu yang punya cukup orang kaya dan ekonomi mampu. Kini strata sosial kelas bawah saja ponselnya bisa iPhone 6 versi lawas.



Semoga informasi ini, dapat berguna buat kamu semua. Setidaknya tetaplah hidup sehat dan jangan pernah patah semangat.

Sumber klik



husnamutiajireshscreamo37
screamo37 dan 20 lainnya memberi reputasi
19
3.7K
73
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread80.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.