Sumber Gambar
Sidang kasus pembunuhan Brigadir J masih berlanjut sampai sekarang. Selama siding berlangsung, ada beberapa drama dan hal menarik terjadi. Mulai dari pengakuan yang berbelit-belit, tingkah laku Sambo hingga pada akhirnya tuntutan dibacakan. Di mana sang dalang utama mendapat tuntutan penjara seumur hidup.
Selain Sambo, ada juga Richard Eliezer atau biasa disebut Bharada E yang juga dikenal sebagai eksekutor pembunuhan. Dalam tuntutan, ia dituntut hukuman penjara 12 tahun. Ada yang menarik dari setiap persidangan Richard Eliezer ini. Yaitu kehadiran fansnya yang setia medampingi dan mendukung Richard Eliezer di persidangan.
Eliezer’s Angels. Begitulah namanya, sekelompok wanita yang secara sukarela datang ke pengadilan untuk memberikan dukungan serta semangat kepada Bharada E. Suatu hal yang agak unik di sebuah persidangan di mana seorang tersangka memiliki penggemar.
Sumber Gambar
Apakah Richard Eliezer pantas mendapat dukungan seperti ini?
Menurut Eliezer’s Angels, Bhadara E merupaka laki-laki baik. Bharada E dikagumi karena menjadi tulang punggung keluarganya. Selain itu, menurut mereka juga bukan keinginannya untuk membunuh Brigadir J. Semua dilakukan atas perintah sang atasan yaitu Sambo. Lagipula, di saat proses penyelidikan Bharada E juga bersedia berkata jujur dan membantu kepolisian.
Hal itu membuat mereka tergerak hatinya dan percaya bahwa Bharada E merupakan orang baik yang disalah gunakan. Rasa simpati mereka membuat mereka datang ke ruang persidangan dan berkumpul untuk mengawal sidang Bharada E. Meskipun sebenarnya, mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Rata-rata dari mereka baru bertemu dan berkenalan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Bahkan mereka rela meninggalkan rumah, keluarga, mengeluarkan uang untuk sampai ke persidangan. Semua itu adalah usaha yang bukan main-main terhadap sosok yang sebenarnya mereka tidak kenal. Bahkan Bharada E saja mungkin tidak mengenal mereka siapa.
Sumber Gambar
Sayangnya, di persidangan Eliezer’s Angels kerap menerima teguran dari hakim. Pasalnya, para pedukung Bharada E ini seringkali berteriak histeris dan mengganggu jalannya persidangan. Membuat seisi ruangan yang seharusnya hikmat menjadi heboh.
Apalagi setelah tuntutan 12 tahun penjara dibacakan, mereka semakin heboh. Banyak yang menyoraki jaksa dan bahkan ada yang sampai menangis. “Tidak adil!” begitu teriakan mereka saat itu. Sampai puncaknya, keributan di ruang siding tak terbendung. Sampai akhirnya, hakim menskors persidangan.
Apapun hasilnya nanti, TS rasa Bharada E perlu mengucapkan terima kasih kepada Eliezer’s Angels. Terlepas dari mereka yang tidak tertib, terlepas dari mereka yang mungkin kalian menilainya lebay, norak atau kurang kerjaan. Di samping semua itu, kita tahu mereka berusaha. Dan tidak ada salahnya kalau kita respect.
Sumber Gambar
Mungkin dari adanya kelompok ini juga, para wanita-wanita ini jadi mendapat teman baru, relasi baru dan masih banyak lagi. Menghubungkan beberapa orang yang sebelumnya kenal menjadi kenal karena memiliki rasa simpati yang sama. Selama tidak rusuh dan tidak berlebihan, TS rasa kelompok ini sah-sah saka keberadaannya.
Gimana? Apakah keberadaan Eliezer’s Angles bisa diwajarkan?
Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi
