Sumber Gambar
Seperti yang kita tahu, sang megabintang Cristiano Ronaldo kini berlabuh di tim Arab Saudi Al-Nassr. Di klub tersebut, dirinya kembali memakai nomor 7 yang sangat identik dengannya. Kedatangan Ronaldo ke klub Arab ini mendatangkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah jersey yang terjual habis sampai followers Instagram Al-Nassr yang naik drastis.
Semua itu dicapai bahkan sebelum Ronaldo debut di laga pertama. Setelah debut pun, pastinya para pendukung Al-Nassr mengharapkan kontribusi yang baik dari pemain ini. Dan sayangnya, keinginan mereka tidak bisa cepat terealisasikan.
Pasalnya dalam semifinal Saudi Super Cup kemarin, Al-Nassr yang diperkuat Ronaldo harus kalah dari Al-Ittihad dengan skor 1-3. Hal ini juga berarti menjadi akhir dari perjalanan Al-Nassr. Mereka gagal lolos ke final untuk memperebutkan gelar juara di sana.
Sumber Gambar
Pemain asing bernama Romarinho dari Al-Ittihad tampil menggila di laga ini. Tertinggal 0-2, Al-Nassr sempat memperkecil ketertinggalan. Tapi gol dari Muhammad Al-Shantiqi di menit akhir semakin memantapkan kemenangan Al-Ittihad dan memastikan satu tiket untuk melaju ke final.
Di dalam laga ini. Ronaldo tidak memberikan gol atau pun assist. Bahkan penampilannya malah dikritik oleh pelatihnya sendiri, Rudi Garcia. Ia menilai, Ronaldo kerap kehilangan bola dan membuang peluang di babak pertama.
Bak jatuh tertimpa tangga, tidak hanya kekalahan dan kritik dari pelatih yang Ronaldo dapatkan. Ia juga diejek habis-habisan oleh para pendukung Al-Ittihad. Para fans Al-Ittihad yang ada di stadion menyoraki Ronaldo dengan meneriakkan nama Messi. “Messi! Messi! Messi!” begitu teriakan mereka di dalam stadion.
Sumber Gambar
Menurut TS sendiri, tidak seharusnya pelatih langsung memberikan kritik semacam itu. Ronaldo baru saja bergabung dengan klub yang posisinya bisa dibilang di luar benua Eropa. Mungkin butuh adaptasi cuaca atau udara di sana, jadi terlalu dini untuk langsung menilai seperti itu.
Rasanya tidak fair jika menyalahkan satu pemain terhadap sebuah kekalahan. Bisa jadi memang timnya saja yang bapuk. Tidak bisa satu tim hanya mengandalkan Ronaldo saja. Mau ada Ronaldo di tim pun kalau skill pemain lainnya bapuk ya sama saja. Olahraga ini kan permainan kolektif.
Dan tenang saja untuk para fans Ronaldo, mungkin saja dia masih akan berkembang di Al-Nassr. Pelan-pelan juga nantinya pemain ini akan beradaptasi dan menjadi mesin gol. Selama ia bermain tidak egois dan tidak terlalu pamer skill. Lagipula, banyak yang menilai bahwa penampilan Al-Ittihad memang bagus saat itu. Mereka diisi banyak pemain asing dan tampil cukup percaya diri.
Sumber Gambar
Ya gimana ya, resiko jadi pemain terkenal. Apalagi menjadi bintang di klub tak terkenal seperti Al-Nassr, sudah jelas Ronaldo akan menjadi sorotan. Melihat situasi klub di sana, lebih baik Ronaldo kembali ke Eropa. Ya klub-klub kecil seperti Lisbon mungkin mau asal Ronaldo mau menurunkan gaji dan egonya. Selama tidak mau menurunkan gaji, ya hanya Al-Nassr yang mau membayar.
Gimana? Ronaldo seharusnya main di mana? Atau pensiun saja?
Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi
