Remang remang sinar lampu wayah sore
Lilin tugel ganti surupe srengenge
Nunggu kakang sing wis langka kabare
Rasa pegel duh kakang sun ngentenane

Remang remang sepanjang jalan pantura
Gadis manis pada midang pinggir dalan
Jare seneng bisa mbantu ning wong tuwa
Kadang nangis urip mengkenen sampai kapan?


Hallo Sobat Kaskuser dimana sahaja berada, salam damai!


Dua bait lagu diatas adalah lagu tarling cirebonan "remang remang" kesukaan almarhum Gusdur, tokoh Indonesia yang paling kontroversial setelah era milenium, banyak yang tak suka dan mencibir itu biasa bagi seorang tokoh, bagi pemujanya dia gusdur adalah wali ke 10 setelah walisanga, kebhinekaannya, toleransi, kecintaan kepada yang berbeda, tidak memandang rendah terhadap orang yang tak sepaham dengannya lah yang membuat predikat itu memang pantas tersemat untuk beliau!

Adalah Abdulrahman Wahid yang lebih dikenal dengan sapaan Gusdur Presiden Indonesia ke 4 setelah Habibie, Soeharto dan Soekarno

Tokoh bangsa yang lahir di Jombang 7 September 1940 dengan nama Abdulrahman Addakhil (sang penakluk) dari silsilah keluarga paling terhormat di komunitas muslim Jawa Timur karena eyangnya adalah pahlawan bangsa dan juga pendiri Nahdatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari

Dan Gusdur juga pernah mengklaim bahwa dirinya adalah keturunan dari Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok saudara kandung Tan Eng Hwa (raden fatah) pendiri Kesultanan Demak.










Wali ke 10 bagi pengagumnya itu memang selain sangat menghargai perbedaan juga sangat mencintai rakyat jelata, yang sebagian besar Gusdurian memang berasal dari sana, dari lagu kesukaannya "remang remang" tercerminlah siapa Gusdur, akan mencintai rakyat kecil walau seorang pramuria pun jika ada dihadapannya dia pasti akan menyayanginya...orang berhati suci bukanlah dia yang bangga dengan amal perbuatannya sampai merendahkan mereka yang ia anggap orang hina!

Sebagaimana seorang wali, tidaklah seperti yang dibayangkan bahwa wali adalah orang yang selalu dipuja puja seluruh rakyat, wali pun banyak yang membencinya, begitu juga dengan Gusdur

Bukan tanpa alasan, Gusdur memang dikenal kontroversial dan banyak kebijakan kebijakannya terutama ketika menjadi pemimpin negeri ini yang dikritik banyak kalangan, beberapa diantaranya...


1. Membubarkan departemen sosial dan departemen penerangan

2. Menyambangi Soeharto pasca lengser

3. Usul agar TAP MPR tentang PKI dihapus

4. Memecat Yusuf Kalla dan Laksamana Sukardi

5. Mengubah keangkeran istana dengan cara menerima tamu dari berbagai kalangan hanya dengan memakai sarung dan sandal

6. Ancam keluarkan dekrit pembubaran parlemen



Itulah beberapa kontroversi Gusdur dan yang paling menarik buat Ane adalah "mengubah keangkeran istana" keangkeran atau keangkuhan yah? sebait lagu bang Iwan Fals sepertinya cukup untuk menjawabnya,

Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah diatas tubuh yang resah
Ribuan jerit didepan hidungmu
Namun yang ku tau tak terasa mengganggu

Sepertinya yang Ane tau itu adalah bukan istana raja, melainkan istana rakyat yang dibangun dengan uang rakyat!










Hari ini 21 tahun yang lalu

Tepatnya tanggal 29 Januari 2001

Jakarta dalam keadaan tegang, kekacauan politik di negeri ini sedang terjadi dan lagi panas panasnya waktu itu, DPR menggelar sidang paripurna membahas hasil investigasi penyimpangan dana bulog gate yang Gusdur diduga ikut berperan dalam pencairan dan penggunaan dananya, sidang berjalan alot dan diwarnai walk out berlangsung sejak pagi jam 09.40 sampai pukul 20.30 malam



Suasana diluar gedung DPR/MPR pun tak kalah tegang, belasan ribu masyarakat dan mahasiswa berdemo mereka terbelah ada yang pro Gusdur dan yang anti Gusdur namun beruntungnya demonstrasi berakhir tertib, sepertinya para demonstran di ibukota sudah belajar atau mungkin masih trauma sejarah kelam demonstrasi beberapa tahun yang lalu yang mengakibatkan kelumpuhan bangsa ini walau dibeberapa daerah demonstrasi 2 kubu nyaris menjadi bentrokan.

Menanggapi situasi mengkhawatirkan yang kemungkinan besar bisa menjadi konflik kekerasan berujung tragedi ini Gusdur yang waktu itu berada di Bina Graha dengan santainya memberi komentar bahwa tak ada sesuatu yang perlu di khawatirkan!

wkwkwk...bapak kita itu Gan

Menurut Barton penulis buku biografi Gusdur dimasanya Indonesia melakukan transisi kearah lebih demokrasi banyak harapan muluk yang dibebankan untuk Gusdur dalam situasi tertekan itu dia benar benar seperti sendirian sedangkan musuh politik Gusdur terus bergerak, demonstrasi demonstrasi terus terjadi dikala pemerintah Gusdur,

Hanya rakyat Indonesia waktu itu sangatlah tahu keadaannya maka tidak mengherankan jika banyak masyarakat umum tidak simpati terhadap demonstrasi yang sering terjadi kala itu, demonstrasi bayaran dan massa yang digerakkan oleh partai politik, sangat jauh berbeda dengan sokongan rakyat terhadap demonstran gerakan reformasi untuk menumbangkan rezim lalim pada 1998










Sedikit dari Saya tentang "Hari ini 21 Tahun yang Lalu: Gusdur, Sang Wali ke 10 Bagi Pengagumnya Dijungkalkan!" jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan maupun isi tulisan mohon dikoreksi, baik untuk Saya!

Apapun kontroversinya Gusdur adalah salah satu presiden Indonesia mempunyai dan selama Indonesia berdiri semua pemangku jabatan pemimpin negeri adalah mereka yang punya keutamaan sendiri sendiri, semisal Bung Karno bapak pendiri bangsa, Soeharto bapak pembangunan dll...terima kasih presiden Gusdur atas jasanya telah memimpin negeri ini


"narasi dan opini sendiri"


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3

4

5

6




NB 2: Tulisan hanya untuk edukasi sejarah tidak untuk menyinggung ybs apalagi kepada yang lain, jika ada yang merasa keberatan dalam penulisan artikel ini mohon maafnya!