Pembegalan, sampai dengan saat ini masih menjadi tindak kriminal jalanan yang cukup meresahkan bagi masyarakat karena semakin marak terjadi di beberapa daerah dan wilayah.

Begal dengan tanpa rasa ragu tega bukan hanya merampas harta dan kendaraan milik orang lain melainkan juga menghabisi nyawa korban saat melakukan perlawanan atau penolakan.

Tentu untuk melawan begal yang menghadang di jalanan itu sangat sulit dilakukan, bukan hanya karena mereka melakukan aksinya secara berkelompok melainkan juga disebabkan senjata yang digunakan untuk mengancam korban bukan lagi hanya senjata tajam melainkan juga menggunakan senjata api.

Banyak diberitakan kasus pembegalan dimana korban bukan cuma dirampas semua hartanya melainkan juga dihabisi nyawanya karena sempat melakukan perlawanan.

Maraknya aksi begal sadis yang tega melukai atau membunuh korbannya ini tentu membuat banyak orang merasa khawatir termasuk TS pribadi GanSis.

Berkendara di jalan raya saat ini selalu merasa was-was karena pelaku pembegalan bukan hanya melancarkan aksi mereka di waktu malam hari di tempat sepi, melainkan juga di waktu siang hari di tempat-tempat ramai.

Sebagaimana meningkatnya kasus pembegalan di wilayah Bandung hingga status darurat. Polrestabes Bandung diketahui telah melakukan hukuman penembakan di tempat kepada pelaku kejahatan termasuk dengan begal yang melakukan perlawanan saat pembegalan.

Dilansir dari Solopos.com, Polisi dari Polrestabes Bandung telah menembak pelaku begal yang membacok seorang ojek online di Gegerkalong, Kota Bandung, pada hari Selasa 24 Januari 2023 lalu. Polisi melakukan penembakan karena pelaku begal melawan saat akan dilakukan penangkapan.

Adapun yang menjadi pertanyaan disini, apakah hukuman tembak di tempat untuk pelaku begal perlu untuk dilakukan?

Menurut TS pribadi jawabannya adalah sangat perlu GanSis.
Sejauh ini pelaku pembegalan masih terus ada dan semakin marak terjadi meskipun sudah banyak yang tertangkap dan dipenjarakan.

Munculnya bibit-bibit begal baru termasuk di tempat TS tinggal, kemungkinan besar terjadi karena hukuman untuk aksi pembegalan masih sangat ringan sehingga orang-orang yang memang merasa lebih gampang untuk mencari uang dengan jalan haram mereka nekat untuk beralih profesi sebagai begal.

Bahkan tidak jarang ditemukan kasus seorang residivis begal yang kembali masuk bui karena kembali melakukan pembegalan.

Diharapkan dengan penerapan hukuman tembak di tempat bagi pelaku begal, akan membuat mereka jera dan tidak melakukan kembali kesalahannya. Serta bagi yang memiliki niat untuk menjadi begal, mereka takut untuk melakukannya karena hukuman tembak yang bisa mengancam nyawa dan keselamatan.

Bagaimana, apakah Agan Sista setuju jika pelaku pembegalan di tempat di tempat saat penangkapan agar mereka merasakan efek jera?

Tentu jika aturan ini benar-benar akan diterapkan dan bukan hanya isu semata, akan muncul pro kontra di kalangan masyarakat yang seringkali memang heboh dengan diberlakukannya aturan baru demi keamanan dan keselamatan bersama.

TS sebenarnya seringkali merasa sangat risih, karena setiap menulis tentang thread aksi begal selalu dikaitkan dengan daerah asal yaitu Lampung yang oleh masyarakat luas dianggap sebagai kota begal. Padahal sebenarnya yang melakukan aksi begal di dalam maupun luar daerah Lampung bukan selalu orang asli Lampung saja.