• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Uniknya Pernikahan dengan Mahar Kain Kafan, Bukti Cinta Tak Harus Mahal Tapi Sakral

masnukho
TS
masnukho 
Uniknya Pernikahan dengan Mahar Kain Kafan, Bukti Cinta Tak Harus Mahal Tapi Sakral
Anti-mainstream, pernikahan di Lombok dengan mahar kain kafan menjadi bukti cinta tidak harus mahal


Mahar, di dalam pernikahan menjadi sesuatu yang wajib untuk diberikan karena merupakan syarat sah pernikahan yang harus diberikan oleh calon mempelai laki-laki kepada calon mempelai wanita atas persetujuan keduanya.

Bentuk mahar sendiri bisa berupa emas, seperangkat alat shalat, kendaraan, tanah dan bangunan, atau yang lainnya sesuai permintaan dari pengantin wanita dan kekuatan dan kemampuan dari pengantin laki-laki demi tetap terselenggaranya pernikahan atas dasar cinta dan kasih sayang.

Mungkin Agan dan Sista sempat mengikuti tentang kisah-kisah yang cukup viral di akhir tahun 2022 terkait perselisihan dan gagalnya pernikahan karena mahar yang dinilai terlalu tinggi sehingga memberatkan pihak mempelai laki-laki. Kejadian tersebut membuat banyak orang berpikir dan memiliki pandangan bahwa cinta itu sebenarnya hanya sebuah tipu daya untuk suatu tujuan demi kepentingan dan keuntungan pribadi seseorang.




Namun ternyata perspektif atau pandangan tersebut tidak sepenuhnya tepat setelah dipatahkan oleh sebuah pernikahan sepasang pengantin asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tengah menjadi sorotan publik karena mahar yang sangat anti mainstream yaitu kain kafan.

Dilansir dari akun Instagram @unikinfo_id dibagikan video pernikahan seorang wanita bernama Baiq Sri Ratna Wahyuningsih dengan seorang laki-laki bernama Hapipi.
Pernikahan tersebut viral karena pengantin wanita meminta mahar berupa seperangkat kain kafan dari calon suaminya meskipun sebelumnya telah ditawarkan kendaraan roda empat atau barang yang lainnya.

Adapun alasan pengantin wanita tetap tidak goyah dengan pendiriannya yaitu karena menurut Sri Ratna harta tidak dibawa mati, dan saat mati dirinya hanya akan membawa kain kafan dan Sri menginginkan bukti cinta suaminya tersebut dibawanya kelak saat meninggalkan dunia untuk selamanya.




Dari adanya pernikahan dengan mahar unik berupa kain kafan tersebut tentu menurut TS pribadi menepis banyaknya anggapan orang terkait cinta itu mahal dan diperjualbelikan.

Cinta itu dapat dikatakan sebagai sebuah anugerah indah yang diberikan oleh Tuhan, dimana bentuknya tergantung mereka yang menjalankan dan seperti apa menyikapinya.

Ketika ada sebuah hubungan yang gagal menjelang pernikahan karena mahar yang dinilai terlalu mahal, tentu itu bukan salah cinta, melainkan salahnya nafsu yang masih mengontrol seseorang untuk berpikir untung rugi di dalam menjalin sebuah hubungan.

Menurut TS pribadi saat seorang wanita menentukan mahar sesuai keinginannya tentu itu sah-sah saja karena memang menjadi haknya, tetapi jika cinta sudah lebih besar dari keinginan maka seorang wanita juga harus paham tentang kemampuan dari calon pasangannya apakah mahar yang diminta memberatkan atau tidak.




Mudah-mudahan dari thread ini Agan Sista dapat mengambil pelajaran, bahwa mahar itu tidak harus mahal, karena cinta tidak untuk diperjualbelikan dan pernikahan menjadi sesuatu yang sakral karena kesuciannya.

Bagaimana, apakah para Sista yang lajang sudah memikirkan akan meminta mahar apa dari calon suami?

Bagi TS apapun yang diminta selagi mampu untuk memberikan pasti akan diberi sebagai bentuk dan tanda cinta pastinya.


Penulis: @masnukho©2023
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar
1, 2, 3, 4
betiatinanurhuda008dasiemsidas
dasiemsidas dan 28 lainnya memberi reputasi
29
5.3K
167
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.