Hi sobat teknologi,

Berbagai macam teknologi di dunia yang berhubungan dengan toilet memang banyak ragamnya, dari kaca otomatis yang buram ketika menutup pintu toilet hingga teknologi canggih lain di dalamnya yang mungkin hanya bisa dilihat di serial Dora Emon, kini perlahan mulai diwujudkan.

Terutama teknologi smart toilet, yang beafiliasi dengan digital. Kehidupan dimasa mendatang memang manusia akan dimanjakan dengan digital. Tinggal pencet-pencet otomatis, atau dengan perintah suara semuanya dapat dijalankan dengan mudah.



Tapi membicarakan toilet tentu ada klosetnya juga kan, nah kloset ini dibagi menjadi dua macam ada kloset duduk dan yang jongkok.

Zaman dulu kloset memang sangat miris sekali, ada yang dibuat di pinggiran sungai atau parit-parit kota. Bahkan diabad ke 11 kastil-kastil di eropa menerapkan toilet yang disebut Garderobe, bentuknya menjorok agak keluar dan pembuangan disalurkan langsung ke parit.



Tahun 1596, mulailah perubahan wujud kloset dimana Sir John Harington menemukan kloset bilas, namun masih kurang efektif lalu disempurnakan di tahun 1775 oleh Alexander Cummings, yang disebut dengan Valve Closet.

Lalu kloset tadi berkembang lagi disempurnakan tahun 1889, oleh Bostell yang disebut Wash Down dan bentuknya mirip dengan yang sekarang.



Namun pernah disekitar tahun 1971, pertambahan penduduk di Inggris menjadi masalah karena pispot tempat buang hajat karena malas turun sering dibuang lewat jendela. Hingga akhirnya wabah penyakit merebak, dan mulailah ada peraturan denda untuk kebersihan.

Masyarakat eropa tentu saja terus berinovasi dalam teknologi toilet yang semakin ramah lingkungan dan nyaman, dengan keadaaan air untuk flush yang mulai sedikit. Di daerah tertentu kloset dibuat dengan sedikit perubahan, yang biasanya dibilas dengan air kini lebih simple lagi feses yang keluar akan dibakar dengan api hingga menjadi debu dan tak berbau.

Untuk tenologi dan cara kerjanya bisa lihat video dibawah ini,



Nah lantas kalau sudah jadi abu kotoran dibuang kemana?

Kotoran bisa diambil dari bawah dimana penutup kloset bisa buka tutup, dan kotoran tersebut bisa digunakan sebagai pupuk bagi tanaman yang ada di sekitar rumah.

Efisiensi kloset ini cukup tinggi, selain hemat air juga bisa membuat tanaman subur. Kloset jenis ini mulai berkembang lima tahun belakangan, terutama di pedesaan. Untuk di Indonesia sepertinya kloset ini masih kurang cocok, karena disini cebok harus dengan air tidak bisa dengan tisu.



Maka kloset jenis ini di Indonesia tidak ada sama sekali, tapi kalau mindset cebok orang Indonesia berubah seperti masyarakat eropa maka bisa saja kloset ini hadir dirumah agan.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2
Pic : google