Suatu yang tak nampak nyata
Bahkan awal kelahiran dan kematian disertainya ...
Sang udara
Napas pertama dan hembusan terakhir kita bersamanya ...
Kau tak mampu melihat
Bahkan menyentuh
Hanya bisa merasakan kehadiran
Saat ia menyibak halus helai rambutmu
menepis lembut balutan ragamu
Dan masuk ke dalam rongga dadamu
Pernahkan kau diam bersaksi
saat ia menari bersama daun;
Meliuk bersama sekepul asap;
Dan mengepak bersama sayap burung di
angkasa
Ataukah dirimu terlalu sibuk dengan asamu saja
Berjuta kali mentari terbit dan tenggelam
Beribu purnama indah kulalui
Hidup adalah keajaiban tak bertepi
Bahkan udara yang kau yakin ada tak mampu kau sentuh atau kau lihat
Tapi dengan pongahnya, kau menantang Keberadaan-Nya yang menciptakan udara.
Bahkan awal kelahiran dan kematian disertainya ...
Sang udara
Napas pertama dan hembusan terakhir kita bersamanya ...
Kau tak mampu melihat
Bahkan menyentuh
Hanya bisa merasakan kehadiran
Saat ia menyibak halus helai rambutmu
menepis lembut balutan ragamu
Dan masuk ke dalam rongga dadamu
Pernahkan kau diam bersaksi
saat ia menari bersama daun;
Meliuk bersama sekepul asap;
Dan mengepak bersama sayap burung di
angkasa
Ataukah dirimu terlalu sibuk dengan asamu saja
Berjuta kali mentari terbit dan tenggelam
Beribu purnama indah kulalui
Hidup adalah keajaiban tak bertepi
Bahkan udara yang kau yakin ada tak mampu kau sentuh atau kau lihat
Tapi dengan pongahnya, kau menantang Keberadaan-Nya yang menciptakan udara.