Menikah Bukan Sekadar Apalagi Alakadar

Bismillah
Menikah merupakan satu hal yang diidam-idamkan oleh para jomlo. Mereka berpikir dengan pernikahan akan didapati ragam keindahan dan kesenangan semata.
Akan tetapi, nyatanya tidak demikian. Jika kita sering lihat, pernikahan justru berakhir kandas, maka tentu tidak sedikit hal-hal tidak mengenakkan yang mengisi sebuah pernikahan.
Untuk itu, bagi para jomlo perlu kiranya mempersiapkan diri, baik persiapan mental, finansial dan yang terpenting keimanan.
Berikut ini sebagian kecil rahasia dan kunci agar senantiasa bahagia saat berumah tangga:
1. Iman
Sepatutnya tiap pasangan suami istri menguatkan imannya sebelum benar-benar memutuskan berumah tangga.
Jika iman itu sudah tertancap kuat di dalam masing-masing jiwa, maka badai apa pun yang menerpa saat berumah tangga, maka keduanya akan saling menguatkan dan melalui onak duri rumah tangga dengan mudah.
Adanya iman, maka akan mengontrol seseorang dalam setiap amal perbuatannya. Ia akan senantiasa ingat bahwa apa pun yang akan diperbuat, dalam hal ini berumah tangga, maka ia tidak akan berlaku menyimpang.
2. Niat yang Benar
Semua perbuatan, amal apa pun kita tahu harus berdasar niat yang benar. Jika niat sudah benar, tentu dalam menjalaninya akan mudah.
Dari dalil tersebut cukuplah jelas bahwa pentingnya sebuah niat benar sebelum beramal.
Jika niat benar, berharap keridaan-Nya semata, tentu rabb pemilik hidup manusia akan mudahkan.
3. Ilmu
Setelah Iman, niat, yang tidak kalah pentingnya yaitu ilmu berumah tangga. Memang ilmu berumah tangga tidak manusia dapati di jenjang sekolah manapun.
Boleh jadi kebanyakan manusia, menjalani rumah tangga hanya berdasar bagaimana orang tuanya dahulu menjalani rumah tangga.
Jika orang tuanya baik memberikan contoh, lalu rumah tangganya baik-baik saja, maka akan baik juga.
Akan tetapi, jika orang tuanya tidak benar memberikan contoh, hingga gagal dalam pernikahannya, maka tidak salah akan mewariskan hal serupa.
Maka para jomlo bisa pelajari ilmu berumah tangga dengan membaca siroh para nabi dan sahabat dalam berumah tangga.
4. Beramal dengan Benar
Setelah mengetahui ilmu berumah tangga, maka perlu diamalkan, tidak cukup diilmui saja.
Nah, fase mengamalkan ini butuh tekad yang kuat, karena mengamalkan ilmu itu bukan perkara mudah. Jadi dari masing-masing pasangan harus saling mengingatkan dan mensupport untuk kebaikan.
5. Berserah yang Benar
Jika saja sudah memiliki ilmu, lantas mengamalkannya sesuai syariat yang dibenarkan, berikutnya yaitu perlu tawakkal, berserah diri dengan segenap kepasrahan kepada penggenggam hidup dan pemilik sekenario hidup manusia.
Itulah beberapa modal dasar agar rumah tangga akan didapati keindahan dan kebahagiaan, bahkan sampai ke surga.
Wassalamualaikum warahmatullah
Penulis: nibrasulhaq
Narasi: oppri
Akan tetapi, nyatanya tidak demikian. Jika kita sering lihat, pernikahan justru berakhir kandas, maka tentu tidak sedikit hal-hal tidak mengenakkan yang mengisi sebuah pernikahan.
Untuk itu, bagi para jomlo perlu kiranya mempersiapkan diri, baik persiapan mental, finansial dan yang terpenting keimanan.
Berikut ini sebagian kecil rahasia dan kunci agar senantiasa bahagia saat berumah tangga:
1. Iman
Sepatutnya tiap pasangan suami istri menguatkan imannya sebelum benar-benar memutuskan berumah tangga.
Jika iman itu sudah tertancap kuat di dalam masing-masing jiwa, maka badai apa pun yang menerpa saat berumah tangga, maka keduanya akan saling menguatkan dan melalui onak duri rumah tangga dengan mudah.
Quote:وَمَا زَادَهُمْ إِلا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
“Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.” (QS. Al-Ahzab: 22)
Masih banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan seperti di atas.
باب مَا جَاءَ فِى اسْتِكْمَالِ الإِيمَانِ وَزِيَادَتِهِ وَنُقْصَانِهِ
“Bab sempurnanya iman, bertambah dan berkurangnya.”
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِن مِنْ أَكْمَلِ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَأَلْطَفُهُمْ بِأَهْلِهِ ».
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda kesempurnaan iman seseorang ditunjukkan dengan kebagusan akhlak dan sikap lemah lembut pada keluarga.” (HR. Tirmidzi, no. 2612 dan Ahmad, 2: 47. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if)
“Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.” (QS. Al-Ahzab: 22)
Masih banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan seperti di atas.
باب مَا جَاءَ فِى اسْتِكْمَالِ الإِيمَانِ وَزِيَادَتِهِ وَنُقْصَانِهِ
“Bab sempurnanya iman, bertambah dan berkurangnya.”
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِن مِنْ أَكْمَلِ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَأَلْطَفُهُمْ بِأَهْلِهِ ».
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda kesempurnaan iman seseorang ditunjukkan dengan kebagusan akhlak dan sikap lemah lembut pada keluarga.” (HR. Tirmidzi, no. 2612 dan Ahmad, 2: 47. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if)
Adanya iman, maka akan mengontrol seseorang dalam setiap amal perbuatannya. Ia akan senantiasa ingat bahwa apa pun yang akan diperbuat, dalam hal ini berumah tangga, maka ia tidak akan berlaku menyimpang.
2. Niat yang Benar
Semua perbuatan, amal apa pun kita tahu harus berdasar niat yang benar. Jika niat sudah benar, tentu dalam menjalaninya akan mudah.
Quote:عَنْ عُمَرَ أَن رَسُولَ اللهِ صَلى اللهم عَلَيْهِ وَسَلمَ قَالَ إِنمَا الْأَعْمَالُ بِالنيةِ وَلِكُل امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Dari dalil tersebut cukuplah jelas bahwa pentingnya sebuah niat benar sebelum beramal.
Jika niat benar, berharap keridaan-Nya semata, tentu rabb pemilik hidup manusia akan mudahkan.
3. Ilmu
Setelah Iman, niat, yang tidak kalah pentingnya yaitu ilmu berumah tangga. Memang ilmu berumah tangga tidak manusia dapati di jenjang sekolah manapun.
Boleh jadi kebanyakan manusia, menjalani rumah tangga hanya berdasar bagaimana orang tuanya dahulu menjalani rumah tangga.
Jika orang tuanya baik memberikan contoh, lalu rumah tangganya baik-baik saja, maka akan baik juga.
Akan tetapi, jika orang tuanya tidak benar memberikan contoh, hingga gagal dalam pernikahannya, maka tidak salah akan mewariskan hal serupa.
Maka para jomlo bisa pelajari ilmu berumah tangga dengan membaca siroh para nabi dan sahabat dalam berumah tangga.
4. Beramal dengan Benar
Setelah mengetahui ilmu berumah tangga, maka perlu diamalkan, tidak cukup diilmui saja.
Nah, fase mengamalkan ini butuh tekad yang kuat, karena mengamalkan ilmu itu bukan perkara mudah. Jadi dari masing-masing pasangan harus saling mengingatkan dan mensupport untuk kebaikan.
5. Berserah yang Benar
Jika saja sudah memiliki ilmu, lantas mengamalkannya sesuai syariat yang dibenarkan, berikutnya yaitu perlu tawakkal, berserah diri dengan segenap kepasrahan kepada penggenggam hidup dan pemilik sekenario hidup manusia.
Itulah beberapa modal dasar agar rumah tangga akan didapati keindahan dan kebahagiaan, bahkan sampai ke surga.
Wassalamualaikum warahmatullah
Penulis: nibrasulhaq
Narasi: oppri