SMS kini masih digunakan namun lebih sering digunakan untuk verifikasi OTP, promo (sebenarnyq spam) dari operator sampai jadi penipuan pinjol dan judi. Sebab, kini masyarakat lebih suka pakai Whatsapp, Telegram dan pesan instan lainnya untuk berkomunikasi jarak jauh.

SMS adalah teknologi yang sudah lama ada yaitu sejak 90an menggantikan telekomunikasi Pager yang terbilang singkat. Kehadiran SMS memang memberikan pengaruh yang besar bagi umat manusia. SMS juga berperan penting dari tergerusnya surat menyurat karena SMS adalah telekomunikasi yang cepat dan termasuk murah di masanya.

SMS menjadi telekomunikasi utama di era 2000an selain panggilan telepon konvensional dan berikut ini adalah hal-hal yang lumrah terjadi ketika SMS masih menjadi pilihan utama, sebelum Whatsapp ada.

1. Pemburu SMS Gratisan


Ketika pertama kali muncul, tarif SMS sebenarnya cukup murah di masanya, tapi semakin umumnya pengguna hape membuat tarif SMS semakin murah. Yang awalnya Rp. 500/SMS lalu jadi Rp. 350/SMS. Kemudian operator berlomba memberikan tarif SMS murah mulai dari Rp. 100/SMS, Rp. 1/karakter bahkan ada yang gratisan seharian ke semua operator setelah mengirimkan beberapa SMS.

Sebagai contoh adalah Tri yang kirim lima SMS maka akan mendapatkan SMS gratis seharian ke semua operator.

2. Tulisan Singkat


Tidak seperti Whatsapp, SMS dibatasi jumlah karakternya setiap satu kali pengiriman yaitu 160 karakter. Alasannya tak lain karena teknologi yang masih terbatas yaitu terbatasnya kemampuan yang digunakan. Jika karakternya lebih dari 160 maka akan dianggap dua SMS yang dikirimkan dalam satu waktu dan tarifnya juga akan dihitung dua kali.

Itulah kenapa dulu menyingkat SMS adalah hal yang lumrah terjadi, untuk menghemat cost. Nah, berbeda dengan sekarang, kalau masih saja ada orang yang menyingkat tulisan di Whatsapp berarti keterlaluan karena Whatsapp dan pesan instan lainnya jauh lebih canggih daripada SMS.

3. Tulisan Alay


Satu hal yang terjadi ketika SMS masih jadi pilihan utama di hape adalah tulisan SMS alay yang sering dilakukah oleh anak muda khususnya para abg yang masih sekolah. Bukan hanya menyingkat tapi tulisan alay juga dicampur dengan angka, ejaan yang mirip bahasa Rusia, sampai huruf kecil dan besar dicampur. Kealayan para milenial ini kini terbawa sampai sudah menikah dengan menamai anaknya dengan ejaan alay yang susah dibaca, persis ketikan SMS mereka ketika masih muda.

4. Sebagian Teks Hilang


Tulisan sebagian teks hilang ini didapat ketika SMS yang diterima tidak masuk semuanya karena SMS terlalu panjang atau karena error dari operator. Pesan seperti ini bikin kesal karena membuat kita tidak tahu secara lengkap apa pesan yang dikirim ke kita.

5. SMS Bergambar


Biasanya dulu ini ada di hape yang masih monokrom yaitu gambar yang dibuat oleh banyak titik pixel. Gambarnya mulai dari gambar bunga sampai yang lainnya. Siapa yang dulu pernah kirim gambar bunga ke gebetan atau pacar nih?

6. SMS Terlalu Panjang, Tarif Ganda


Ada kalanya, pengguna SMS mengirim pesan yang panjang lebar agar maksud yang disampaikan terkirim dengan baik. Tapi saking panjangnya membuat SMS melebihi 160 karakter bahkan bisa lebih dari tiga layar dan harus membayar tarif beberapa kali lipat. Tapi tidak masalah kalau sudah dapat SMS gratisan.

7. Ketik Reg


SMS premium pernah merebak di Indonesia untuk menjual konten-konten dengan harga selangit kepada para penggunanya. Konten yang dijual biasanya adalah konten nada dering dan juga game. Dulu SMS premium juga dikenal sebagai penguras pulsa.

8. Dukung Peserta Pencarian Bakat


Acara pencarian bakat zaman sekarang meminta voting kepada para pemirsa lewat aplikasi smartphone atau Whatsapp, lebih canggih, cepat dan murah. Nah, dulu acara pencarian bakat biasanya meminta voting lewat SMS dan satu kali voting harganya adalah Rp. 2000/SMS ditambah PPN, cukup mahal bukan?

9. Broadcast SMS


Dulu sempat ada broadcast SMS yang tersebar yang isinya mulai dari SMS lucu sampai SMS bernuansa mistis seperti jika tidak disebarkan maka anda akan didatangi setan penasaran dll. Sontak saja penerima SMS akan ketakutan dan menyebarkan SMS itu ke yang lain. Lah, untuk si penyebar broadcast mengirim hal yang seperti itu ya?

Ayo ada lagi nggak?

Sumber Referensi