• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Dagangannya Belum Laku, Boeing Minta Izin Untuk Promosikan GLSDB di Ukraina

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Dagangannya Belum Laku, Boeing Minta Izin Untuk Promosikan GLSDB di Ukraina
Quote:


Perang Rusia dan Ukraina kini sudah memasuki periode musim dingin, jalur logistik menjadi kunci selama pertempuran di suhu dingin kali ini. Termasuk logistik amunisi serta makanan untuk pasukan. Bicara soal amunisi, ada wacana dari Boeing untuk mengirim amunisi bernama GLSDB. Menurut artikel Reuters, amunisi yang dimaksud tidak akan tiba dalam musim dingin. Paling cepat amunisi ini akan tiba di musim semi (sekitar bulan Maret - Mei 2023). Di sisi lain, Boeing telah meminta izin Paman Sam untuk mengirim GLSDB ke Ukraina.

GLSDB merupakan akronim dari Ground-Launched Small Diameter Bombyang dirancang Saab dan Boeing sejak 2015. Amunisi berpemandu ini bisa ditembakkan oleh sistem artileri roket HIMARS dan M270, yang kebetulan keduanya saat ini telah digunakan oleh Ukraina. Sementara versi aslinya diluncurkan dari 6 tabung peluncur yang ditempatkan di darat. GLSDB sendiri dikembangkan dari komponen senjata yang sudah umum dan banyak digunakan oleh militer AS, yakni dengan menggabungkan GBU-39 Small Diameter Bomb (SDB) dan motor roket M26.

Motor roket M26 relatif melimpah, dan GBU-39 berharga sekitar US$40.000 (Rp 630 juta), membuat GLSDB yang telah selesai dibuat tidak mahal dan komponen utamanya sudah tersedia. Sebagai perbandingan, satu amunisi roket yang ditembakkan HIMARS Ukraina saat ini bernilai US$100.000 (Rp 1,6 miliar). Dengan harga yang lebih murah, GLSDB mungkin bisa jadi amunisi baru yang menarik minat Pentagon untuk didonasikan ke Ukraina.

Quote:


GLSDB yang dipandu GPS, dapat mengalahkan beberapa gangguan elektronik, dapat digunakan dalam segala kondisi cuaca, dan dapat digunakan melawan kendaraan lapis baja. Sementara GBU-39 yang akan berfungsi sebagai hulu ledak GLSDB, memiliki sayap lipat kecil yang memungkinkannya meluncur lebih dari 100 km jika dijatuhkan dari pesawat.

GLSDB memiliki berat sekitar 115 kg dan juga dilengkapi dengan Advanced Anti-Jam GPS System-aided Inertial Navigation System, dikombinasikan dengan hulu ledak blast and fragmentation multiguna dan penetrasi serta fuze elektronik yang dapat diprogram. Roket tersebut memiliki jarak tembak hingga 150 km yang mampu menyerang target dari beberapa sudut dan lintasan.

Sementara itu, roket HIMARS standar dapat mencapai jarak tembak maksimal 70 km. Dengan pengiriman GLSDB (jika disetujui), maka akan memberikan kemampuan serangan jarak jauh yang presisi untuk Ukraina. Di sisi lain tantangan GLSDB ada di tingkat produksinya yang masih rendah, Boeing dan Saab tidak akan bisa memenuhi kebutuhan amunisi Ukraina yang banyak dalam waktu yang cepat.


------------------



Referensi Tulisan: Reuters
Sumber Foto: sudah tertera di atas
gabener.edanAvatar border
agusn6778Avatar border
jagotorpedoAvatar border
jagotorpedo dan 8 lainnya memberi reputasi
9
3.8K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
19.9KThread6.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.