capres.banjirAvatar border
TS
capres.banjir
Air Mata Suparwi Tumpah Datangi Kantor Ganjar: Tanah Saya Diambil Tol, Belum Dibayar
Judul asli


Air Mata Suparwi Tumpah saat Datangi Kantor Ganjar: Tanah Saya Diambil Tol Semarang-Demak, Belum Dibayar





SEMARANG, KOMPAS.com -Ahmad Suparwi (72) warga Pulosari, Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) mendatangi kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Air matanya pecah ketika tahu jika dirinya tak bisa menemui Gubernur Jateng .

Niat kedatangan Suparwi menemui Ganjar untuk mengadu masalah pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak yang bakal diaktifkan pada hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 mendatang.

Baca juga: Suparwi Kirim Surat Terbuka kepada Jokowi, Tanahnya Digusur untuk Tol Semarang-Demak tapi Belum Dibayar

"Saya ingin ketemu Pak Ganjar mau mengadu soal jalan tol. Tanah saya SHM 471 diambil tapi sampai sekarang belum dibayar," jelasnya saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Senin (28/11/2022).

Saat tiba di kantor Ganjar, dia mengaku disuruh untuk membuat laporan oleh petugas penerima tamu. Informasi yang dia dapatkan, untuk bertemu Ganjar harus membuat surat terlebih dahulu.

"Harus janjian dulu katanya pakai surat untuk ketemu Pak Ganjar," ujarnya.

Dia meminta kepada Ganjar agar bisa membantu menyelesaikan persoalan tanah miliknya yang dijadikan proyek Jalan Tol Semarang - Demak.

"Karena jalan tol sudah hampir jadi dan akan diresmikan tapi belum ada penyelesaian sampai sekarang. Makanya saya minta bantuan Pak Ganjar," paparnya.

Menurutnya, ada sekitar 3.700 meter persegi tanah yang bersertifikat miliknya dijadikan Jalan Tol Semarang-Demak di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.

"Kalau berdasarkan sertifikat, tanah saya 3.940 meter persegi luasnya. Sekarang tinggal sedikit dan tak bisa ditanam karena diambil untuk jalan tol sekitar 3.700 meter persegi," ujarnya.

Dia mengaku heran, kenapa tanah miliknya bisa dibangun jalan tol padahal surat tanah dan surat-surat yang lain masih dia pegang.

"Terus ini gimana nasib saya orang kecil seperti ini," keluhnya.


Seingat Suparwi, sosialisasi pembangunan jalan tol telah berlangsung sejak lama. Dirinya pernah menghadiri sosialisasi tersebut pada tahun 1997.

Setelah sekian tahun kemudian tidak ada kabar lagi terkait proyek tersebut. Justru dirinya mengaku kaget, saat ada alat berat tiba-tiba menguruk sawah yang masih dia garap pada tahun 2018.

“Ini kan lahan untuk masa depan anak cucu. Kalau akan digunakan negara untuk pembangunan tol, ya tidak apa-apa. Yang penting ada ganti dengan harga pasaran umum," tambahnya.

Apalagi, lanjutnya, sampai saat ini Suparwi masih rutin membayar pajak untuk tanah yang dibangun untuk Jalan Tol Semarang - Demak.

"Sampai sekarang saya masih bayar pajak, " katanya sambil memperlihatkan nota pembayaran pajak miliknya.


https://regional.kompas.com/read/202...page=all#page2


bapak itu siapa? wong cilik itu bukan prioritas pak uban.

Diubah oleh capres.banjir 28-11-2022 13:29
s.c.a.Avatar border
nurade247Avatar border
bukan.bomatAvatar border
bukan.bomat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.1K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.