ih.sul
TS
ih.sul
Negara Ini Ingin Pindah Ke Metaverse Sebelum Tenggelam


Pernah dengar tentang Tuvalu? Tuvalu adalah sebuah negara yang amat kecil yang terletak di Samudera Pasifik. Negara yang memiliki luas terkecil nomor empat di dunia itu baru-baru ini membuat berita yang cukup menggemparkan yakni memindahkan negara mereka dalam bentuk data ke dunia digital, Metaverse.

Tuvalu adalah sebuah negara kecil dengan luas hanya 26 kilometer persegi yang mana artinya negara ini hanya setengah dari luas Jakarta Pusat. Ada sekitar 11 ribu penduduk yang hidup di negara kepulauan tersebut, tetapi kondisi geografis Tuvalu sebenarnya tak terlalu nyaman untuk ditinggali karena terdiri dari pulau karang dan atol besar.



Tuvalu memiliki dataran yang amat rendah yakni sekitar 5 meter di atas permukaan air laut. Hal ini menyebabkan negara ini selalu terancam akan pemanasan global. Es yang mencair dan permukaan laut yang terus meningkat suatu saat akan menenggelamkan daratan rendah dan Tuvalu sebagai negara amat kecil akan menjadi salah satu yang pertama kali merasakan dampaknya.

Masalah ini sebenarnya merupakan masalah seluruh negara, tapi baru Tavalu yang mencetuskan solusi yang bisa dibilang cukup liar ini. Menteri Luar Negeri Tavalu, Simon Kofe, menyebutkan ancaman yang tengah dihadapi Tavalu. Dengan tanah mereka yang perlahan-lahan menghilang, mereka tak punya pilihan lain selain menjadi negara digital pertama di dunia.



Pemerintah Tuvalu berencana untuk mereplikasi bagian-bagian negara mereka yang sekiranya akan segera tenggelam. Tentunya ini bukan pekerjaan mudah, terutama dalam hal akurasi. Meski demikian jika berhasil maka Tuvalu mungkin akan menjadi negara paling canggih sedunia.
Tapi kemudian akan muncul pertanyaan, penduduknya mau pindah ke mana?

Hmm… ada teori tentang memindahkan kesadaran dalam bentuk digital, tapi mari abaikan dulu hal tersebut. Saya pribadi menganggap penduduk Tuvalu akan memilih menetap di negara lain, tetapi mereka akan punya akses Metaverse setiap saat bila ingin mengenang kembali negara mereka. Bisa dibilang mereka akan hidup dengan dua kewarganegaraan.



Atau, mereka akan membuat semacam pulau terapung di perairan di atas negara mereka yang telah tenggelam. Mereka hanya perlu berbaring di atas perahu dan mengakses Metaverse dan di sana mereka bebas beraktivitas layaknya yang mereka lakukan saat ini. Bisa dibayangkan? Ya, saya juga susah ngebayanginnya.

Namun, masih ada jalan yang amat panjang bagi Tavalu. Memang benar bahwa pemanasan global semakin berbahaya, tetapi bukan berarti kita harus menyerah dengan negara tempat kita dilahirkan. Selagi masih ada napas dan kesempatan maka perjuangan harus terus dikibarkan. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumursumur
falin182letakkanpennynoss
pennynoss dan 32 lainnya memberi reputasi
33
8K
140
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread80.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.