Piala Dunia Qatar yang diprediksi akan sepi dan kurang meriah, ternyata justru semakin seru dan menghadirkan banyak kejutan termasuk menangnya beberapa wakil Asia atas tim-tim yang levelnya di atas mereka. Salah satunya adalah Jepang yang berhasil membungkam Jerman di fase grup dengan skor 1-2. Jerman langsung diejek habis-habisan oleh netizen seluruh dunia.

Bukan hanya diejek atas kekalahannya oleh tim Samurai Biru, Jerman juga diejek karena dianggap kebanyakan tingkah seperti gimmick menutup mulut saat sesi foto. Sebagian orang beranggapan kalau gimmick Jerman itu cringe, lawak, dan tidak berguna. Bukannya sibuk latihan dan mikirin bola, malah sibuk kampanye untuk kepentingan mereka sendiri.

Jerman memang menjadi salah satu negara yang getol dalam kampanye LGBT bersama dengan Inggris. Jerman melakukan protes atas Qatar yang melarang atribut LGBT di negaranya selama Piala Dunia berlangsung.

Harusnya Bisa Menghargai Tuan Rumah


Denmark, Inggris, dan Jerman adalah negara yang protes ke FIFA terkait larangan atribut pelangi saat Piala Dunia Qatar. Anehnya, mereka memaksa ingin melakukan kampanye itu padahal sudah jelas-jelas mereka adalah tamu yang harus menghargai tuan rumah dan bukan memaksa kehendak mereka sendiri.

Pemain Belgia, Eden Hazard juga menyebutkan sebaiknya Jerman fokus saja untuk bermain sepakbola daripada memikirkan dan berusaha berkampanye yang aneh-aneh.

Ya, kalau dipikir-pikir mereka yang mendukung LGBT ini sangat egois dan tidak logis, bisa-bisanya membawa ini ke ranah sepakbola sampai-sampai tidak fokus ke taktik permainan.

Wibawa Timnas Jerman


Usai dipermalukan Jepang, Timnas Jerman seperti yang diketahui menuai ejekan dari media sosial. Jerman dianggap malah kebablasan dalam kampanye LGBT. Maksud ingin mengkritik FIFA dan Qatar dan ingin menuai simpati publik, malah menjatuhkan harga diri mereka sendiri. Timnas Jerman yang gagah dan banyak penggemarnya di Indonesia kini malah banyak dicemooh, diejek, dan ditertawakan. Menurut ane sih semuanya ya karena kesalahan mereka sendiri karena bertindak konyol.

Di laga kedua nanti Jerman nampaknya tidak akan membuat gimmick apapun sebelum berlaga, kalau sampai tidak kapok ya mereka hanya menjatuhkan harga diri mereka sendiri.

Ane sebagai TS sendiri tidak mendukung LGBT namun masa bodo dengan negara-negara yang melegalkan LGBT, itu urusan masing-masing. Yang bikin ane resah adalah pihak-pihak yang tidak mau menghargai aturan tuan rumah dan malah ngeyel sendiri. Ingat, "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."

Pihak Timnas Jerman boleh saja mereka doyan dukung LGBT, tapi mereka juga harus menghargai aturan dan menghargai aturan negeri yang sedang mereka diami saat ini.

Kalau menurut agan gimana?

Sumber Referensi