MenarabatuAvatar border
TS
Menarabatu
Indonesia Satu-satunya Negara yang Tergabung Sekaligus di tiga Forum Ini
 

Menko Perekonomian di salah satu rangkaian pertemuan APEC


 
JAKARTA --  Indonesia menjadi satu-satunya negara yang tergabung di tiga forum dunia secara bersamaan. Ketiganya adalah APEC, G20 dan ASEAN. Bahkan, untuk ASEAN ditambah dengan status  Ketua untuk satu tahun ke depan, setelah sebelumnya jabatan terdahulu yakni Presidensi G20 yang secara resmi kini telah beralih kepada India. 
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir di rangkaian penutup APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), mewakili Presiden Joko Widodo, ada peran lebih yang harus dilakoni ditengah upaya pemulihan dunia dari dampak pandemi covid-19, penajaman konflik global, kiris pangan, perubahan iklim dan juga energi.

Dalam  acara  yang dilaksanakan Sabtu (19/11/2022) tersebut, para pemimpin APEC membahas topik Trade and Investment for Sustainable and Inclusive Growth. Airlangga melihat, posisi strategis APEC dapat menjadi bagian dalam solusi krisis yang terjadi, mengingat ekonomi anggota APEC mewakili lebih dari 60 persen PDB dunia dan 48 persen perdagangan global. Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga mengajukan tiga langkah yang dapat dilakukan.

Pertama, menyelarasan kebijakan perdagangan dan teknologi. APEC perlu mengembangkan pendekatan kreatif, modern, dan komprehensif untuk mendukung perdagangan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan inklusi dan partisipasi para pemangku kepentingan pembangunan, meningkatkan akses dan fasilitasi perdagangan digital berbasis teknologi, serta meningkatkan daya saing kawasan melalui penguatan perdagangan berbasis multilateral yang adil, terbuka, inklusif, dan fasilitatif.

Kedua, memperkuat ketahanan ekonomi melalui rantai pasok yang tangguh, kuat, dan terintegrasi. Pandemi telah menunjukkan kerentanan rantai suplai yang ada, sehingga penting untuk memperkuat resiliensi terhadap berbagai potensi disrupsi. Untuk itu, perlu dibangun mekanisme information sharing untuk peringatan dini gangguan rantai suplai, meningkatkan pembangunan infrastruktur logistik, serta mengurangi carbon footprint sistem logistik kawasan untuk perdagangan yang lebih hijau.

Selain itu, UMKM juga perlu difasilitasi agar semakin terintegrasi ke dalam rantai pasok global dengan mengatasi kesenjangan digital dan menghilangkan hambatan struktural yang ada. “Jumlah UMKM saat ini sebesar 97 persen dan menampung 50 persen lapangan pekerjaan baru secara global. UMKM berperan penting dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” ungkap Menko Airlangga.

Langkah ketiga, APEC perlu meningkatkan komitmen untuk menciptakan ekonomi bersih dan berkeadilan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan investasi dan kebijakan perdagangan yang kondusif, mengembangkan teknologi inovatif, serta memberikan insentif untuk mendukung transisi ekonomi bersih.

“Mari kita tingkatkan kerja sama untuk pemulihan dan kebangkitan yang lebih kuat, baik secara lingkungan maupun ekonomi,” ujar Menko Airlangga kepada para pemimpin APEC yang hadir.

Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting tersebut, para pemimpin Ekonomi APEC berhasil menyepakati 2022 APEC Leaders’ Declaration yang sampai pada hari pertama penyelenggaraan AELM masih mengalami kebuntuan mengenai isu perang Ukraina. Untuk memecah kebuntuan, para pemimpin Ekonomi APEC sepakat untuk menggunakan rumusan dalam G20 Leaders’ Declaration mengenai isu tersebut, sehingga deklarasi dapat diterima oleh seluruh pihak.

“Indonesia merupakan satu-satunya negara yang tergabung dalam tiga forum kerja sama internasional, yaitu G20, APEC, dan ASEAN. Indonesia memiliki posisi sangat strategis untuk menjembatani ketiga forum kerja sama tersebut. Terdapat benang merah antara G20, APEC, dan ASEAN, yaitu semangat togetherness dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” tegas Menko Airlangga.

Dalam kegiatan tersebut, Menko Airlangga juga banyak menerima apresiasi dari para pemimpin Ekonomi APEC serta IMF atas keberhasilan kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Selain Leaders’ Declaration, pertemuan tersebut juga mengesahkan Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green (BCG) Economy sebagai pendekatan bersama APEC untuk mewujudkan pemulihan ekonomi pasca pandemi yang inklusif dan berimbang guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh serta berkelanjutan.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan AELM, Thailand melakukan serah terima Keketuaan APEC kepada Amerika Serikat sebagai penyelenggara APEC 2023 yang berfokus pada isu sustainability.
0
550
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen Journalism
icon
12.5KThread3.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.