- Beranda
- Wedding & Family
Perceraian Hanya Akan Menjadikan Anak Sebagai Korban? Ini Dia Alasan Pastinya
...
TS
masnukho
Perceraian Hanya Akan Menjadikan Anak Sebagai Korban? Ini Dia Alasan Pastinya
Dalam setiap perceraian anak akan selalu menjadi korban, ini dia alasannya
Perceraian, menjadi akhir dari sebuah hubungan pernikahan atau rumah tangga.
Status perceraian dapat terjadi karena sepasang suami istri sudah tidak bisa lagi menjalankan peran masing-masing, sehingga memilih untuk berpisah dan menentukan masa depan dengan tidak bersama lagi.
Alasan kenapa suami istri memutuskan untuk bercerai tentu saja sangat beragam GanSis, mulai dari faktor ekonomi, perselingkuhan, KDRT, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Adapun perceraian sendiri bukan hanya melibatkan antara suami dengan istri yang akan berstatus menjadi mantan, melainkan juga melibatkan anak, orang tua, mertua, dan saudara-saudara terdekat yang dulunya akur menjadi berubah kondisi serta sikap karena adanya status perceraian.
Dari banyaknya orang yang terpengaruh terhadap status perceraian, anak lah akan selalu menjadi pihak yang paling terdampak dan menjadi korban.
Mau tidak mau seorang anak akan merasakan sesuatu yang berbeda, dimana sebelumnya ayah dan ibunya terlihat saling mencintai kemudian harus berpisah dengan alasan yang mungkin juga seorang anak tidak ketahui atau tidak pahami karena tidak dijelaskan oleh orang tuanya.
Lalu apa alasan lain seorang anak dapat dikatakan sebagai korban dari adanya perceraian?
Berikut ini beberapa diantara alasan-alasannya.
Status perceraian dapat terjadi karena sepasang suami istri sudah tidak bisa lagi menjalankan peran masing-masing, sehingga memilih untuk berpisah dan menentukan masa depan dengan tidak bersama lagi.
Alasan kenapa suami istri memutuskan untuk bercerai tentu saja sangat beragam GanSis, mulai dari faktor ekonomi, perselingkuhan, KDRT, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Adapun perceraian sendiri bukan hanya melibatkan antara suami dengan istri yang akan berstatus menjadi mantan, melainkan juga melibatkan anak, orang tua, mertua, dan saudara-saudara terdekat yang dulunya akur menjadi berubah kondisi serta sikap karena adanya status perceraian.
Dari banyaknya orang yang terpengaruh terhadap status perceraian, anak lah akan selalu menjadi pihak yang paling terdampak dan menjadi korban.
Mau tidak mau seorang anak akan merasakan sesuatu yang berbeda, dimana sebelumnya ayah dan ibunya terlihat saling mencintai kemudian harus berpisah dengan alasan yang mungkin juga seorang anak tidak ketahui atau tidak pahami karena tidak dijelaskan oleh orang tuanya.
Lalu apa alasan lain seorang anak dapat dikatakan sebagai korban dari adanya perceraian?
Berikut ini beberapa diantara alasan-alasannya.
1. Harus Memilih yang Bukan Pilihan
Perceraian antara suami istri yang telah memiliki buah hati atau anak, secara otomatis akan membuat anak harus memilih sesuatu yang bukan merupakan pilihan yaitu tinggal dengan ayah atau ibu.
Kondisi inilah yang akan membuat seorang anak menjadi korban perceraian karena seharusnya mereka bisa memilih untuk tinggal bersama dengan ayah dan ibunya di satu atap jika orang tuanya tidak bercerai dan memilih tinggal masing-masing.
2. Kurang Kasih Sayang
Kasih sayang yang datang dari seorang ayah tentu tidak sama dengan kasih sayang dari seorang ibu atau sebaliknya.
Jika anak harus tinggal dengan salah satu orang tuanya karena adanya perceraian, tentu saja kasih sayang dari orang tua yang tidak tinggal satu rumah akan lebih sedikit dibandingkan dari orang tua yang merawat. Disinilah seorang anak akan kembali menjadi korban karena mereka tidak dapat merasakan kasih sayang yang lengkap dan sempurna dari kedua orang tuanya.
3. Beban Mental
Entah disadari atau tidak oleh para orang tua yang memutuskan untuk bercerai, anak mereka akan mengalami beban mental yang tidak dirasakan oleh anak-anak yang orang tuanya utuh dan menunjukkan kebahagiaan dalam rumah tangga.
Beban mental ini bisa datang dari omongan orang sekitar, lingkungan sekolah atau pergaulan, dan juga perkembangan pikiran serta perasaan dari anak itu sendiri.
Banyak anak korban perceraian yang kemudian merasa trauma dengan sebuah ikatan pernikahan, karena mereka menganggap bahwa pernikahan itu awal dari sebuah masalah besar, sebab orang tuanya melakukan hal tersebut dan menjadikan mereka sebagai korban.
Itulah GanSis sekilas tentang perceraian dan anak yang akan dikorbankan dengan berbagai alasan.
Tentu tidak ada seorangpun yang berpikir untuk menikah kemudian bercerai karena perceraian dapat terjadi karena adanya permasalahan di dalam rumah tangga setelah adanya pernikahan.
Namun, sudah menjadi sebuah keharusan bagi seorang suami dan istri yang akan melakukan perpisahan atau perceraian harus mempertimbangkan banyak hal termasuk dengan anak agar tidak begitu saja mentelantarkan anak setelah bercerai. Ditelantarkan oleh orang tua sendiri akan membuat seorang anak akan benar-benar merasa terpukul, benci, dan bahkan dendam kepada orang tuanya sampai kehidupan di masa depan.
Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa Agan Sista ambil.
Tentu tidak ada seorangpun yang berpikir untuk menikah kemudian bercerai karena perceraian dapat terjadi karena adanya permasalahan di dalam rumah tangga setelah adanya pernikahan.
Namun, sudah menjadi sebuah keharusan bagi seorang suami dan istri yang akan melakukan perpisahan atau perceraian harus mempertimbangkan banyak hal termasuk dengan anak agar tidak begitu saja mentelantarkan anak setelah bercerai. Ditelantarkan oleh orang tua sendiri akan membuat seorang anak akan benar-benar merasa terpukul, benci, dan bahkan dendam kepada orang tuanya sampai kehidupan di masa depan.
Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa Agan Sista ambil.
bagasdiamara269 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.8K
34
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
8.8KThread•9.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru