Industri peternakan merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Tingginya permintaan pasar atas kebutuhan bangan pangan asal ternak menjadi salah satu faktor industri peternakan dapat eksis hingga saat ini.

Salah satu peternakan yang banyak dijalankan oleh para pelaku usaha adalah peternakan ayam broiler. Ayam dipilih karena memiliki pasar yang sangat bagus di kalangan masyarakat karena harganya yang terjangkau dan dapat diolah menjadi berbagai macam masakan. 

Langkah para pelaku usaha peternakan ayam untuk memaksimalkan produksi peternakan ayam mereka adalah dengan memberikan sarana dan fasilitas terbaik pada kegiatan budidayanya. Salah satunya yaitu dengan membangun kandang ayam closed house. 

Pembudidayaan ayam menggunakan kandang closed house dapat meningkatkan produktivitas ayam karena kebutuhan hidup ayam dapat diatur sedemikian rupa mengguanakan kandang closed house. Kandang closed house merupakan kandang ayam tertutup yang dapat diatur lingkungannya sesuai dengan kebutuhan ayam, seperti suhu, kelembaban, kebutuhan cahaya dan yang lainnya.

Salah satu pelaku usaha atau dapat dikatakan sebagai startup yang bergerak pada digitalisasi peternakan ayam adalah Pitik.

Pitik selalu berinovasi dalam mengembangkan peternakan agar dapat terdigitalisasi melalui teknologi smart farmingdan machine learning.

Salah satu langkah Pitik untuk mendigitalisasi peternakan dengan Internet of Thingsyaitu melalui kerjasama antara Pitik dengan Charoen Phokpand Indonesia. 

Pitik melakukan kerjasama dengan Charoen Phokpand Indonesia karena merupakan perusahaan agro industri terbesar di Indonesia yang memiliki berbagai macam sektor bisnis di bidang pertanian dan peternakan.

Kolaborasi Pitik dengan Charoen Phokpand Indonesia yaitu dalam bentuk penerapan smart farming pada kandang ayam milik Charoen Phokpand Grup Indonesia.

Pitik telah terbukti dalam hal digitalisasi peternakan ayam di Indonesia, hal tersebut dapat terlihat dari 10 bulan terakhir ini pengguna perangkat Internet of Things milik Pitik telah terpasang di 500 titik.

Perangkat peternakan ayam digital hasil kolaborasi dengan pitik nantinya akan memiliki berbagai keunggulan. Hal tersebut dikarenakan perangkat yang telah terintegrasi dengan Internet of Thingstersebut dapat mendeteksi berbagai variabel penting di dalam kandang.

Berbagai variabel seperti temperatur, kelembaban, kadar amonia, kecepatan angin dapat termonitor secara realtime. Data yang diperoleh tersebut juga terintegrasi dengan data berbasis Cloudyang terhubung dengan teknologi machine learning.

Menggunakan algoritma machine learning tersebut, pengguna perangkat peternakan digital dari Pitik dapat memprediksi siklus produksi dengan tingkat akurasi lebih dari 90 persen, sehingga apabila terdapat masalah pada siklus produksi ternak, dapat segera tertangani dengan baik.