aniintannia784
TS
aniintannia784
Efektifitas murottal terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil preeklamsi.
Menurut kemenkes secara global preeklamsia juga masih merupakan suatu masalah, 10% Pre-eklampsia menimpa wanita hamil di seluruh dunia dan bertanggung jawab atas 76.000 kematian ibu dan 500.000 kematian bayi setiap tahun.. Menurut sebuah studi tahun 2016 oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), 99% kematian ibu terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. tingginya insiden preeklamsia (5%), berhubungan dengan kehidupan ibu yang berisiko tinggi, yang mencapai 10-15% dari seluruh kematian ibu selama kehamilan3 . Hipertensi bertanggung jawab atas 16% kematian ibu di negara maju. Persentase ini lebih tinggi dari tiga penyebab utama lainnya 13% perdarahan, 8% aborsi, 2% sepsis.
Menurut Survei Kesehatan Demografi Indonesia (2009), saat ini rasio kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup.penyebab kematian ibu dengan persentase tertinggi yaitu perdarahan sebesar 28%, yang kedua yaitu eklamsia 24% (Depkes, 2012). Preeklamsia dapat terjadi antenatal, intranatal, dan postnatal. Di antara mereka memiliki preeklamsia, 5% menderita hipertensi dan 1-2% menderita hipertensi kronis Hari Preeklamsia Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Mei. ujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan preeklamsia dan tanda-tanda peringatan untuk menghindari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa ini.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan, yang secara alami mempengaruhi berat badan lahir.Preeklamsia adalah suatu keadaan klinis multifaktorial yang mempengaruhi hampir semua organ vital wanita hamil. Setelah setengah abad tersandung dalam memahami dasar molekuler penyakit, dekade terakhir telah menyaksikan kemajuan besar dalam penelitian preeklamsia yang dibuktikan dengan penemuan baterai biomarker baru. yang memungkinkan diagnosis dini penyakit dan prediksi hasil.
Ada banyak faktor yang dapat dikelompokkan menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi selama kehamilan sebagai berikut:1. Primigravida (seorang wanita hamil yang untuk pertama kali ,primipaternitas (kehamilan anak pertama dengan suami kedua) 2. Hiperplasenta misalnya : mola hidatidosa, kehamilan ganda, DM, hidrops fetalis, bayi besar 3. Usia ekstrim (>35 tahun). Penyebab hipertensi masih belum diketahui, belum diketahui secara jelas. Banyak teori yang dikemukakan tentang terjadinya hipertensi selama kehamilan, namun tidak ada teori yang dianggap sepenuhnya benar.
Saat ini, teori yang diterima secara luas adalah: :1. Teori gangguan vaskular plasenta. Pada hipertensi gestasional, tidak ada infiltrasi sel trofoblas ke dalam lapisan otot arteri spiralis dan jaringan sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis tetap kaku dan keras, sehingga rongga arteri spiralis tidak memungkinkan pembuluh darah meregang dan mengembang. Akibatnya arteri spiralis relative mengalami vasokonstriksi, dan terjadi kegagalan“remodeling arteri spiralis”, sehingga aliran darah uteroplasenta menurun, dan terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta. Diameter rata-rata arteri spiralis pada kehamilan normal: 500 mikron, pada preeklamsia rata-rata 200 mikron. Pada kehamilan normal, vasodilatasi rongga arteri spiralis dapat meningkatkan aliran darah ke darah plasenta 10 kali lipat. (Yesi, 2018).

Adapun solusi yang diambil untuk menurunkan tekanan darah pada ibu hamil preeklamsia adalah pemberian terapi farmakologis dengan pemberian obat anti hipertensi, antikonvulsan. Obat standar yang diberikan pada ibu hamil dengan preeklamsia adalah MgSO4. Solusi lain adalah mengkolaborasikan terapi farmakologis dengan terapi non farmakologis seperti murottal arrohman, dengan mendengarkan murottal arrohman yang mempengaruhi kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan intelektual (IQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) seseorang. Mendengarkan murottal akan memberikan efek ketenangan dan relaksasi pada seseorang sehingga juga akan berkontribusi dalam menurunkan tekanan darah. Murotal merupakan salah satu jenis musik yang memiliki efek positif bagi pendengarnya.Widayarti, 2011).
Mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an yang dibacakan secara tartil dan benar, akan mendatangkan ketenangan jiwa. Lantunan ayat-ayat Al-qur’an secara fisik mengandung unsur-unsur manusia yang merupakan instrumen penyembuhan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stress, mengaktifkan hormon endofrin alami, meningkatkan perasaan rileks, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi dan aktivitas gelombang otak. disini ada teknik murottal.
Berikut cara membuat Murottal Al-Qur'an.
a. Menanyakan tentang kesiapan pasien untuk pengobatan b. Menghubungkan Headphone dengan MP3/Tablet dengan Murottal c. Letakkan earphone di telinga kiri dan kanan. Yaitu mendengarkan Murottal selama 20 menit. Surah yang digunakan dalam Murottal kali ini adalah Surah Arrohman. Ibu dengan preeklamsia yang mendengar surat Arrohman merasa ibu hamil dengan preeklampsia merasa lebih rileks dan tenang. Karena ibu hamil dengan preeklamsia merasa lebih dekat dengan Penciptanya. Sakit membantu ibu sembuh dengan cepat, sehat dan lancar (Arrohman, 2020).
Mengaji al-Quran secara fisik mengandung unsur suara manusia. Suara dapat menurunkan hormon stres, mengaktifkan endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, dan tegang, meningkatkan sistem kimiawi tubuh sehingga menurunkan tekanan darah. Mendengarkan al-Quran akan memberikan efek menenangkan pada tubuh karena unsur meditasi, sugesti, dan relaksasi yang terkandung di dalamnya. Mendengarkan Alquran memiliki efek yang sangat baik bagi tubuh, seperti memberi efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai macam penyakit, menciptakan suasana damai dan menghilangkan ketegangan saraf otak, menghilangkan kecemasan, mengatasi rasa takut, dan memperkuat kepribadian.
Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi. Surah Ar-Rahman memiliki durasi 11 menit 19 detik dengan tempo 79,8 beats per minute (bpm). Tempo 79,8 bpm merupakan tempo yang lambat. Tempo yang lambat mempunyai kisaran antara 60 sampai 120 bpm. Tempo lambat itu sendiri merupakan tempo yang seiring dengan detak jantung manusia, sehingga jantung akan mensinkronkan detaknya sesuai dengan tempo suara (Salim, 2013). Dapat disimpulkan bahwa terapi murottal surah Ar-Rahman ini efektif untuk menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dengan preeclampsia. Peneliti juga sependapat bahwa lantunan suara Al-Qur’an (Murottal) mempunyai manfaat yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan, karena mengandung unsur meditasi, autosugesti dan relaksasi. Terapi murottal ini juga merupakan terapi tanpa efek samping yang aman dan mudah sehingga dapat dilakukan secara rutin oleh ibu hamil sebagai terapi mandiri di rumah.
Daftar Pustaka
Depkes (2012) ‘Riset Kesehatan Dasar Tahun’.
Salim, F.N. (2013) ‘Pengaruh Tempo Musik Cepat dan Lambat Terhadap Tekanan Darah dan Denyut Jantung’.
Yesi, A. (2018) Hipertensi Dalam Kehamilan, BidanKita.
0
1.5K
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Women’s Health
Women’s Health
icon
1.4KThread4.2KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.