• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Rusia Terima Pengiriman Tiga Unit Su-35S, Digunakan Sebagai Pesawat Aggressor

si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Rusia Terima Pengiriman Tiga Unit Su-35S, Digunakan Sebagai Pesawat Aggressor
Quote:


Skadron aggressor Rusia baru-baru ini menerima pengiriman Su-35S pertamanya, salah satu jet tempur paling canggih dalam layanan garis depan dengan Pasukan Dirgantara Rusia atau VKS. Pengalaman dari konflik saat ini di Ukraina menunjukkan bahwa, perombakan kemampuan pelatihan tempur udara VKS sangat dibutuhkan, dan Su-35S sekarang diharapkan dapat membantu mencapai tujuan itu.

Menurut laporan The War Zone, tiga jet Su-35S yang baru dibuat meninggalkan lapangan terbang pabrik Sukhoi (KnAAPO) di Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh Rusia pada 9 September 2022. Keesokan harinya, setelah tiga persinggahan, mereka mendarat di Privolzhsky di wilayah Astrakhan. Rusia selatan, setelah menempuh jarak sekitar 3.850 mil.

United Aircraft Corporation (UAC), organisasi induk yang bertanggung jawab atas Sukhoi; secara resmi mengumumkan pengiriman tiga pesawat ke Kementerian Pertahanan Rusia. Mereka menyatakan telah menyelesaikan implementasi kontrak ketiga”untuk pesawat tempur ini. Sebelum akhir tahun ini, pabrik juga akan mengirimkan jet Su-35S pertama ke kementerian pertahanan di bawah kontrak keempat.

Quote:


Pangkalan Udara Privolzhsky di dekat kota Astrakhan adalah pangkalan Pusat Pelatihan Tempur dan Aplikasi Tempur Angkatan Udara ke-185. Ini adalah satu-satunya skadron jet tempur Rusia yang bertugas untuk mereplikasi kondisi pertempuran dan memberikan pelatihan realistis dalam taktik tempur untuk pilot dan unit pertahanan udara lainnya. Komponen udara pusat ini adalah Pusat Pelatihan Aplikasi Tempur ke-116, inilah skadron aggressor Rusia.

Skadron aggressor dirancang untuk melatih pilot dengan simulasi pertempuran udara yang realistis yang mencakup peralatan, taktik, dan teknik. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan penerbang garis depan untuk menghadapi jenis pertempuran yang mungkin mereka hadapi dalam pertempuran udara di dunia nyata.

Hingga saat ini Pusat ke-116 telah menerbangkan pesawat tempur MiG-29SMT. MiG-29SMT adalah varian Fulcrum yang diperbarui, VKS mendapat salah satu MiG-29 dari pesawat pesanan milik Aljazair yang membatalkan pesanannya. Rusia kemudian membuat batch lain MiG-29SMT yang dibuat sesuai dengan spesifikasi VKS.

Quote:


Selain unit aggressor, ada juga Pusat ke-185 yang bertanggung jawab atas Lapangan Tembak ke-67 di Ashuluk (Tambovka), 80 mil sebelah utara Astrakhan, bersama dengan sejumlah unit lain di sana: Pusat Pelatihan Rudal Permukaan ke Udara ke-42, radar dan unit radio dan situs peluncuran stasiun kontrol untuk target udara.  Dua area pelatihan lagi, Mukhor-Konduy dan Telemba, keduanya terletak di dekat Chita, 2.860 mil jauhnya dari Astrakhan, juga berada di bawah Pusat ke-185.

Selain itu, lapangan terbang di Privolzhsky juga diketahui mengoperasikan dua skadron pesawat tempur MiG-29SMT; jet MiG-29 Fulcrum pertama tiba di sini sejak tahun 1989. Tidak ada laporan bahwa pesawat dan awak dari pangkalan telah berpartisipasi dalam perang dengan Ukraina, tetapi tidak dapat dikesampingkan. Pada musim gugur 2017, MiG-29 dan awak pesawat dikerahkan ke Suriah untuk ambil bagian dalam operasi Rusia di sana.

Di sisi lain, pesanan keempat untuk 20 pesawat tempur diumumkan kementerian pertahanan pada Agustus 2020. Dan meminta pengiriman pesawat antara 2022 dan 2024. Oleh karena itu, di bawah kontrak keempat pesanan, pabrik Komsomolsk-on-Amur dijadwalkan pada akhirnya mengirimkan total 124 pesawat tempur Su-35S ke VKS.

VKS saat ini mengoperasikan pesawat tempur Su-35S dalam dua resimen di Distrik Militer Timur (22 IAP di Tsentralnaya Uglovaya dan 23 IAP di Dzyomgi) dan dua resimen di Distrik Militer Barat (159 IAP di Besovets dan 790 IAP di Khotilovo). Beberapa pesawat juga berada di pusat uji militer di Akhtubinsk, di pusat pelatihan kru di Lipetsk, dan sekarang juga di Skadron Aggressor di Astrakhan.

Quote:


Beberapa Su-35S juga telah diserahkan kepada tim aerobatik Ksatria Rusia (atau Russkiye Vityazi) di Pangkalan Udara Kubinka dekat Moskow. Empat pesawat tempur pertama untuk tim aerobatik ini tiba di Kubinka pada 12 November 2019, diikuti oleh empat pesawat kedua pada Juni 2020. Su-35S dengan kemampuan thrust vectoring-nya telah lama dikenal karena kemampuan manuvernya yang menakjubkan. Saat invasi ke Ukraina, pesawat ini juga dikirim ke sana; meski satu unit berhasil ditembak jatuh pada 3 April 2022 di kota Izium.

Selama di Ukraina Su-35S terlibat aktif dalam misi menghancurkan sistem pertahanan lawan (SEAD) dengan dipersenjatai rudal anti radiasi seri Kh-31P (AS-17 Krypton). Untuk misi udara ke darat, menggunakan senjata berat seperti bom luncur UPAB-1500B.

Dalam peran udara ke udara, pesawat tempur Su-35S yang terlibat dalam perang Ukraina tercatat membawa berbagai persenjataan, termasuk rudal jarak menengah berpemandu inframerah R-27 (AA-10 Alamo), rudal berpemandi radar aktid R-77-1 (AA-12 Adder), dan rudal R-73/74 (AA-11 Archer) yang dipandu inframerah untuk jarak pendek. Pada kesempatan lain, pesawat tempur Su-35S juga telah dikonfigurasi secara bersamaan untuk misi anti radar dan udara ke udara.

Quote:


Pengiriman pesawat aggressor baru tentu punya dampak positif bagi pilot VKS, pasalnya pilot VKS punya jam terbang dibawah 100 jam dibandingkan rekan-rekan Barat mereka. Kurangnya jam terbang ini juga berpengaruh pada misi mereka di Ukraina. Hingga menyebabkan beberapa pesawat berhasil ditembak jatuh.

Ironisnya skadron pesawat tempur Rusia sampai saat ini memang masih kurang dalam jam terbang, di mana pilot yang paling tinggi jam terbangnya ada di Pangkalan Udara Privolzhsky, dengan lebih dari 120 jam terbang per tahun. Tetapi lewat kampanye militer Putin di Suriah, beberapa pilot VKS berhasil meningkatkan jam terbang mereka dengan terlibat pada 400 serangan di negara itu.

Di era modern, kebutuhan pesawat aggressor bagi AS dan Rusia bukan hanya soal berapa banyak jumlah pesawat yang bisa disimulasikan sebagai musuh, tetapi juga seberapa hebat pesawat itu. Sementara itu, AS sendiri telah memakai F-35 sebagai aggressor; guna melatih pilotnya melawan pesawat siluman. Meski Rusia hanya memakai pesawat setengah siluman, tapi kemampuan Su-35 diharapkan bisa memberi gambaran realistis kepada pilot VKS tentang lawan-lawan di dunia nyata yang kelak dihadapi. Di sisi lain, datangnya Su-35 sebagai unit aggressor bisa membantu menambah jam terbang para pilot jet tempur Rusia.


---------------



Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 06-10-2022 12:04
gonugraha76black.robomynameisant
mynameisant dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.1K
39
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
19.9KThread6.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.