mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Situasi Terkini di Rumah Pribadi Lukas Enembe, Ada yang Siap Mati


Wartawan media cetak dan elektronik saat meliput di lokasi kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe. Foto: Ridwan/JPNN

papua.jpnn.com - JAYAPURA - Rumah pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua masih dijaga ketat massa simpatisannya, Jumat (30/9) siang WIT. 

Massa simpatisan Lukas Enembe diperkirakan berjumlah ratusan orang dengan dilengkapi senjata tajam serta alat perang tradisional (panah).

Awak media yang hendak meliput kondisi terkini Lukas Enembe terlebih dahulu diperiksa dan diwajibkan menunjukkan tanda pengenal sebelum masuk ke kediaman Lukas.

Salah seorang jurnalis dari media Jubi TV, Rewin terpaksa diusir oleh simpatisan Lukas Enembe lantaran tidak menunjukkan ID card wartawannya.

Tak terlihat aparat keamanan baik TNI atau Polri di sekitar kediaman Lukas Enembe. Awak media yang hendak mengambil gambar sempat dilarang sebelum ada izin dari koordinator aksi.

Salah seorang simpatisan Arnol Kogoya menyatakan dirinya siap mati jika KPK melakukan jemput paksa terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Kalau mereka (KPK red) datang dan jemput paksa, kami tidak tinggal diam. Kami akan lawan meski sampai mati," katanya. (mcr30/jpnn)

Wartawan yang hendak meliput kondisi terkini Lukas Enembe harus melewati pemeriksaan ketat.

https://papua.jpnn.com/papua-terkini...yang-siap-mati

Sefanatik itunya mereka membela Lukas Enembe emoticon-Hammer2
Kalau jatuh korban saat penjemputan paksa khawatirnya bakal dicap pelanggaran HAM sama aktivis HAM, kelompok seperatis sampai LSM asing . Apalagi kalau korbannya banyak bisa dijadikan konten media asing emoticon-Hammer2

Situasi Terkini Kediaman Pribadi Gubernur Papua, Masih Dijaga oleh Ratusan Warga


Penulis Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor Pythag Kurniati

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ratusan masyarakat masih menjaga kediaman pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe, di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Pada Jumat (30/9/2022) siang,

Tim Hukum Gubernur Papua memfasilitasi awak media ke lokasi tersebut untuk mengikuti jumpa pers dari pihak keluarga Lukas Enembe.

Sekitar 50 meter dari pagar masuk, sebuah ekskavator diletakan di tengah jalan untuk menutup akses ke lokasi.

Ratusan massa tiba-tiba muncul dengan memegang senjata tajam, mulai dari panah hingga parang di sekitar kediaman. Mereka juga melakukan tarian penyambutan.

Awak media tidak diperkenankan mendokumentasikan situasi hingga saat jumpa pers dilakukan di depan pagar Kediaman Lukas Enembe. Hanya kuasa hukum dan beberapa orang lainnya yang diperbolehkan masuk ke dalam pagar Kediaman Lukas Enembe.

Koronal Kilenial Kogoya menyatakan massa masih akan terus berjaga di depan kediaman Lukas Enembe hingga masalah hukum yang dialami Gubernur Papua selesai.

"Kami masih akan di sini, kalau mau periksa KPK datang ke sini," cetusnya. 

Sebagai informasi, Lukas Enembe sejak 5 September 2022 telah ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar. Selain dicekal ke luar negeri, beberapa rekening sebesar Rp 71 miliar yang diduga terkait dengan Lukas Enembe telah diblokir oleh PPATK.


 KPK telah memanggil Lukas Enembe sebagai tersangka pada 12 September lalu namun ia tidak hadir karena sakit. Kemudian KPK telah mengirim surat panggilan kedua kepada Lukas Enembe agar yang bersangkutan hadir untuk diperiksa di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada 25 September 2022 dan ia kembali tidak hadir karena alasan kesehatan.

https://regional.kompas.com/read/202...age=all#page2.

Mending jemput paksa pake helikopter aja tapi pake pengalihan pasukan Brimob biar massa nggak nembaki panah ke helikopter...



"KPK Sebut Lukas Enembe Ngaku Syok-Stres Dijadikan Tersangka, Minta Waktu"



Jakarta - Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, melalui pengacara, terkait pemeriksaan dugaan tindak pidana korupsi. Lukas disebut meminta waktu karena saat ini masih syok dan stres usai ditetapkan sebagai tersangka.
"Intinya beliau masih minta waktu karena syok, stres dengan penetapan status tersangka. Memang ada sakit sebelumnya, tapi sakitnya itu separah apa yang mengakibatkan tidak hadir, itu perlu diperiksa," kata Nurul kepada wartawan di Serang, Jumat (30/9/2022).

Ghufron menuturkan pemeriksaan Lukas rencananya dilakukan di Mako Sat Brimob Papua. Ghufron menyampaikan dalam dugaan korupsi ini hanya Lukas yang selalu tak hadir.


"Kita minjam fasilitas pemeriksaan di Mako Brimob Papua, kita memanggil banyak orang, bukan pak Lukas saja, tapi yang tidak hadir pak Lukas saja," ujarnya.

Ghufron menjelaskan saat dipanggil untuk diperiksa sebagai tersangka Senin (26/9), Lukas malah mengutus juru bicara. Ghufron menyebut bahkan Lukas meminta izin cekalnya ke luar negeri dicabut dengan alasan mau berobat.

"KPK sampaikan itu akan diberikan kalau secara objektif kami bisa memeriksanya. Supaya objektif, KPK tentu tidak hanya menggunakan dokter KPK tapi kerja sama dengan IDI, baik mau diperiksa IDI Jakarta boleh, mau IDI di Papua juga silahkan," tutur dia.

KPK mengingatkan Lukas agar taat hukum. KPK menegaskan pihaknya menggunakan asas praduga tidak bersalah dan menghormati hak asasi manusia (HAM).

"Sudah kami sampaikan, kalau hadir tentu pertanyaan pertama apakah sehat. Tidak sehat, tentu kami tidak lanjutkan," jelas dia.

"Pernyatan tidak sehat itu harus dibuktikan, standar pemeriksaan, standar prosedur dan taat hukum dan menghormati hak asasi manusia. Salah satunya kalau sakit, kami tidak periksa. Tapi kesakitan itu harus dibuktikan," pungkas dia.

https://news.detik.com/berita/d-6321...a-minta-waktu.
Segera jemput paksa ...
[/b]
agam69Avatar border
xneakerzAvatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 dan 7 lainnya memberi reputasi
6
2.3K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.