• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Nekad dan Berbahaya, China Lakukan Latihan Pendaratan Amfibi dengan Kapal Ferry Sipil

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Nekad dan Berbahaya, China Lakukan Latihan Pendaratan Amfibi dengan Kapal Ferry Sipil
Quote:


Ada satu cerita menarik yang belum terungkap saat kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus lalu, tak lama setelah Nancy tiba; China langsung meluncurkan latihan militer besar-besaran. Salah satu yang menarik datang dari matra laut, pasalnya Angkatan Laut China melakukan aksi pendaratan amfibi memakai kapal ferry Ro-Ro (roll-on roll-off) angkutan sipil di pesisir pantai. Sebelumnya pada Juli 2021, China juga melakukan hal serupa; bedanya latihan dilakukan di dekat dermaga.

Melalui citra satelit dari Maxar Technologies yang diambil pada 31 Agustus 2022 lalu, dan bisa agan lihat di atas, tampak kapal ferry sipil bertonase besar milik China sedang melakukan operasi pendaratan amfibi. Artikel USNI Newsmenyebutkan jika kemungkinan China sedang mensimulasikan latihan serangan amfibi ke Taiwan. Tidak diketahui di mana lokasi pasti latihan pendaratan tersebut, tetapi para analis militer menduga latihan dilakukan tak jauh dari kawasan Selat Taiwan.

Dari foto yang terlihat, di lepas pantai Angkatan Laut China mengatur manuver beberapa kapal perang dan kapal ferry berukuran besar. Kapal pendarat Cina kemudian mendekati pantai dan menurunkan kendaraan amfibi, kendaraan itu lalu berenang ke kapal ferry sipil di laut melalui specially constructed ramp. Tak lama setelah itu kapal pendarat kemudian meninggalkan ferry dan kembali ke titik awal mereka di pantai.

Tom Shugart, seorang analis pertahanan yang mengikuti berita latihan militer China mengatakan kepada USNI News, jika ada 7 kapal ferry yang digunakan Angkatan Laut China (PLAN) selama operasi pendaratan amfibi tersebut. Jumlah itu jauh lebih banyak dari latihan sebelumnya.

Quote:


Sementara itu kapal ferry yang dipakai China diidentifikasi sebagai Bo Hai Heng Tong,sebuah ferry serbaguna berbobot 15.000 ton. Dilengkapi tiga dek parkir, Bo Hai Heng Tong mempunyai panjang dek parkir kendaraan 2,5 km. Satu lagi kapal ferry yang berhasil diidentifikasi adalah Bang Chui Dao, kapal ini bisa menampung 1.200 orang dan punya jalur kendaraan sepanjang 835 meter pada dek utama. Artinya kapasitas kargo kendaraan di kapal ferry ini hampir tiga kali lipat dari kapasitas kapal serbu amfibi, Landing Platform Dock (LPD) San Antonio Class milik US Navy.

Kedua kapal diketahui dibuat oleh galangan kapal CIMC Raffles di Yantai, nenurut beberapa analis militer kedua kapal dibuat di waktu yang bersamaan dan diluncurkan pada tahun 2020; dan kapal ferry sejenis sudah dibuat sebanyak 63 unit. Sesuai dengan namanya, mereka biasanya beroperasi di Laut Bohai. Tetapi untuk misi latihan, kapal ferry Bo Hai Heng Tong bisa berlayar lebih dari 1.000 mil ke selatan sampai mendekati Taiwan.


Nekad dan Berbahaya !


Meski terlihat berani, aksi China melakukan latihan pendaratan amfibi dengan kapal ferry juga sangat berbahaya. Karena pintu rampa (ramp door) dari kapal bisa saja terputus oleh tekanan dinamis dari gelombang laut yang kuat. Meski kapal telah dilengkapi hydraulic systemsdan support arms untuk meluncurkan kendaraan amfibi ZTD-05; tetapi peralatan itu hanya bisa melakukan peluncuran kendaraan tempur amfibi dalam kondisi gelombang laut ringan. Kemungkinan hanya bisa dilakukan pada keadaan sea state 3 (ketinggian gelombang 1,25 meter).

Untuk mendukung misi peluncuran kendaraan tempur amfibi, pintu rampa kapal telah dibekali sistem hidraulik yang mampu menahan beban berkapasitas besar, yakni di atas 26 ton. Yang menarik, seusai latihan; kapal RoRo yang dimaksud telah kembali ke rute normalnya, mengangkut kendaraan sipil melintasi pintu masuk ke Laut Bohai. Tetapi kemampuan mereka akan memungkinkan China untuk beralih ke mode invasi dalam waktu yang singkat.

Quote:


Penggunaan kapal ferry sipil juga menunjukkan jika armada PLAN masih kekurangan kapal perang jenis LPD maupun LST, lantas mengapa mereka malah memakai ferry sipil untuk operasi amfibi ? Apakah sebagai sebuah bentuk penyamaran ? Tentu hal ini masih menjadi misteri yang menarik untuk dipelajari, seharusnya dengan dana yang dimiliki mereka sudah bisa membuat lebih banyak kapal sekelas LST dan LPD; dibandingkan membuat kapal ferry sipil yang justru sangat berisiko. Baik dari segi penggelaran saat operasi sebenarnya hingga kemampuan pertahanan dirinya yang terbatas.

Berkaca pada tenggelamnya kapal penjelajah Moskva, kapal perang dengan seabreg senjata saja bisa tenggelam; bagaimana dengan kapal ferry biasa ? Jika China ingin menginvasi Taiwan melalui operasi amfibi, kemungkinan mereka akan mengorbankan banyak kapal, kendaraan tempur dan personel. Karena kemungkinan Taiwan sudah siap membidik kapal-kapal ferry tersebut dengan rudal anti kapal.

Quote:


Referensi Tulisan: USNI News
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 01-10-2022 04:04
jagotorpedoAvatar border
69banditosAvatar border
mynameisantAvatar border
mynameisant dan 12 lainnya memberi reputasi
13
3.9K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
19.9KThread6.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.