Congklak, Agan dan Sista tentu sedikit banyak sudah paham dengan jenis permainan yang satu ini. Congklak adalah salah satu permainan tradisional yang menjadi warisan budaya Indonesia yang terpelihara dari zaman dulu sampai dengan saat ini.

Menurut beberapa sumber, permainan tradisional Congklak telah ada sejak zaman kerajaan dan terus diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi menjadi permainan tradisional rakyat.

Permainan tradisional Congklak dapat dikatakan merupakan jenis permainan yang sangat sederhana. Dimainkan oleh dua orang anak-anak, remaja, atau dewasa menggunakan alat berbentuk persegi panjang dengan tujuh lubang yang saling berhadapan serta dua lumbung di bagian kanan dan kiri.

Alat permainan tradisional Congklak bisa berbahan kayu atau plastik, tetapi jika tidak mampu untuk membeli alat permainannya maka bisa juga dengan hanya menggambar di tanah 7 lubang dengan satu lumbung.

Adapun selain alat utama adalah papan permainan, bermain Congklak juga membutuhkan alat lain, yaitu biji-bijian atau batu yang diperuntukkan untuk mengisi lubang-lubang Congklak.

Selain memiliki sejarah panjang, ternyata permainan Congklak ini juga memiliki filosofi hidup yang sangat mendalam GanSis.

Berikut ini sekilas tentang filosofi kehidupan yang dapat diambil dari permainan tradisional Congklak.

Dari permainan tradisional Congklak ada filosofi hidup yang mendalam, itu memang benar adanya GanSis.

Permainan tradisional Congklak dibuat bukan tanpa alasan melainkan untuk mengajarkan nilai-nilai luhur kehidupan yang bisa diambil oleh orang-orang yang mempermainkan permainan tradisional tersebut.

Filosofi permainan tradisional Congklak, sebagaimana Agan dan Sista ketahui bahwa di dalam permainan tradisional Congklak terdapat tujuh lubang yang dimiliki oleh setiap pemain yang itu diartikan setiap orang memiliki waktu yang sama di dalam satu Minggu yaitu hanya tujuh hari saja.

Begitupun dengan jumlah biji-bijian atau kerang yang harus ditabur di dalam setiap lubang, yaitu hanya satu biji yang itu tandanya setiap orang juga memiliki kebutuhan hidup yang sama. Selain itu juga mengajarkan bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan berpengaruh dengan hari esok, juga berpengaruh dengan kehidupan orang-orang sekitar kita sebagaimana kita mengisi lubang permainan sendiri dan lubang milik orang lain.

Bukan hanya itu, permainan tradisional Congklak juga mengajarkan kita semua untuk berbagi dengan sesama. Manusia tidak boleh hanya berharap untuk menerima tanpa ada memberi orang lain karena manusia ditakdirkan untuk menjadi makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain.

Selain mengajarkan tentang hidup bersosial, permainan Congklak juga mengajarkan keluhuran sikap dan perilaku GanSis. Sebagaimana manusia kita harus bisa jujur pada diri sendiri dan tidak serakah, sebagaimana kita hanya menjatuhkan satu biji pada satu lubang dan tidak meraup semua biji untuk dimasukkan kedalam lumbung.

Itulah GanSis sekilas tentang filosofi hidup yang bisa diambil dari permainan tradisional Congklak. Ternyata permainan sederhana yang sudah kita kenal sejak lama ini memiliki filosofi yang sangat mendalam dan mengajarkan bagaimana cara hidup yang baik dengan sesama.

Fyi, permainan tradisional Congklak ini di beberapa daerah memiliki nama yang berbeda-beda GanSis. Ada yang menyebutnya dengan nama Dhakon, Maggaleceng, Makaotan, Nogarta, atau juga Aggalacang.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan Agan dan Sista tentang permainan tradisional warisan budaya Indonesia.