Beneran nih AC Milan ga punya duit? Kok ketikung? Kok dilepas gratis?



Bursa transfer Liga Eropa sudah ditutup dan tidak bisa ada lagi transfer baru kecuali perekrutan pemain free agent. Melihat pergerakan rival yang mendatangkan banyak pemain, beberapa di antaranya bisa disebut bintang, banyak fans Milan yang masih ketar-ketir melihat pergerakan mercato Milan yang Cuma mendatangkan Origi secara gratis, Charles de Ketelaere dengan biaya 35 juta euro serta Malick Thiaw yang sekitar 5 juta euro, serta peminjaman Aster Vranckx dan Sergino Dest dengan opsi permanen (di samping penebusan permanen Messias dan Florenzi). Apakah wajar bila para Milanisti khawatir? Lalu kenapa pergerakan transfer Milan terkesan sangat sedikit, jauh dari harapan Milanisti sedunia? Mari kita bahas satu-persatu. Artikel ini akan kita bagi menjadi beberapa bagian agar lebih fokus dan tidak terlalu panjang

Kondisi AC Milan, Campione di Italia!

1.      Milan adalah juara Italia dan memiliki tim muda
Ini adalah satu hal yang dimiliki Milan dan sering “sengaja dilupakan” oleh para fans lawan: Milan adalah tim yang berhasil juara di musim lalu. Bahwa kemenangan diraih dengan sulit, betul… bahwa status juara baru diraih di pekan terakhir, betul… bahwa permainan Milan masih belum sepenuhnya stabil, betul… dan itu bisa dilihat juga dari beberapa giornatta yang sudah berlalu, terakhir dengan kemenangan tipis 2-1 dari Sampdoria tadi malam. Namun perlu diingat bahwa liga berlangsung selama 38 pekan, dan tim yang berhasil bertahan di puncak klasemen di akhir musim adalah juaranya. Apapun yang dikatakan oleh Marotta, fans Inter atau siapapun, ini adalah kebanggaan yang dimiliki Milanista sedunia setidaknya hingga akhir musim 2022/2023

Lebih hebatnya lagi, kemenangan ini diraih dengan tim yang sangat muda. Rata-rata usia skuad Milan di musim 21/22 adalah 26.7 tahun, dan merupakan yang termuda dibanding semua tim juara di 5 liga top Eropa. Pilar Milan yang memiliki usia di atas 30 tahun di musim yang baru selesai kemarin adalah: Simon Kjaer, Ibrahimovic dan Giroud. Sementara itu, pelapis utama yang berusia di atas 30 tahun adalah Florenzi dan Messias (yang mulai beranjak menjadi pemain utama dengan rotasi bergilir bersama Alexis Saelemakers, dan sayangnya kita kemungkinan kehilangan Florenzi selama 5-6 bulan untuk penyembuhan cederanya). Dengan kondisi skuad yang seperti ini, ada fleksibilitas dan ruangan bagi manajemen untuk bergerak lebih leluasa, terutama dengan kebanyakan pemain juga adalah orang-orang yang mencintai Milan sebagai tim dan keluarga


2.      Tim sangat kompak dengan semua pemain memiliki status yang serupa dengan chemistry yang baik DAN gaji yang hampir setara

Dengan keunggulan yang ada di poin 1 di atas, telah terbentuk sebuah tim muda dengan kemistri yang baik, dengan bimbingan beberapa pemain senior. Bila dilihat lebih jauh pun, pemain senior yang ada di Milan adalah mereka yang sudah siap menjadi mentor, penuh pengalaman, siap membimbing, berani marah pada pemain muda dan membimbing mental mereka menjadi lebih baik.

Satu hai yang sering dilupakan oleh fans, mendatangkan pemain bintang, selain merupakan beban dari segi biaya, ada juga beban ego yang dibawa. Tidak semua pemain bisa masuk dan menjadi pengaruh positif bagi tim. Masuknya Cristiano Ronaldo ke Juve dan Manchester United bisa menjadi contoh pemain bintang yang masuk dan merusak chemistry yang terbangun dalam tim. Kelihatannya keputusan mendatangkan pemain bintang juga dilihat dari segi ini juga oleh Maldini-Massara maupun Pioli. Ingatlah bahwa tidak semua bintang besar bisa masuk ke tim di bawah pelatih “antah-berantah” seperti Pioli dua musim lalu dan bisa dengan rendah hati berkata seperti Zlatan, "In our first meeting, he told me: 'Mister, don't listen to those who tell you I am not ready. I am here to be a player and you are here to be a coach'," (https://onefootball.com/en/news/ac-m...movic-33877311)

Poin terakhir di sini adalah kesetaraan gaji. Sejak zaman Donnarumma masih di Milan, kebijakan penggajian Milan sudah jelas. Dalam salah satu sumber yang pernah ane baca (sayangnya ane ga bisa ketemu lagi), penggajian Milan maksimal adalah gaji bersih 5 juta euro per tahun dengan pengecualian gaji untuk Ibra dan Gigio Donnarumma (di mana saat itu mereka menerima 7 juta euro per tahun) dan sisa-sisa kontrak raksasa zaman Mirabelli seperti Romagnoli yang menerima 7 juta. Untuk pemain lain, bila dilihat dari segala rumor yang ada, maka kira-kira struktur gaji di Milan adalah:
1.      Key player: 4-5 Juta euro (maka dari itu tawaran untuk Calhanoglu, Kessie, dan sekarang Leao selalu di angka 4.5 juta)
2.      First team: 3-4 juta euro (gaji Theo saat ini)
3.      Rotational player: 2-3 juta
4.      Backup player: di bawah 2 juta

Pastinya ada saja pemain yang menerima gaji di bawah atau di atas standar itu walaupun statusnya di tim berbeda. Misalnya saja Florenzi yang statusnya adalah rotational player untuk Calabria, namun karena gaji bawaannya dari Roma yang sudah di atas 3 juta, maka dia menerima gaji yang tidak jauh berbeda dari gaji sebelumnya di Roma. Contoh lain adalah kapten baru kita, Calabria, yang gajinya masih di bawah 2 juta walaupun statusnya adalah first team player. Contoh lainnya adalah bintang kita di awal musim ini, Ismail Bennacer, yang gajinya masih di bawah standar pemain kunci tim, dan karena itu sedang membicarakan perpanjangan kontrak dengan standar gaji baru

 
3.      Keuangan Milan sangat stabil setelah masa kegelapan era Yonghong Li

Milan pernah mengalami masa kegelapan di era akhir kepemilikan Berlusconi dan pada masa Yonghong Li. Keuangan yang terus memburuk, dan sekalinya ada pemilik baru, belanja gila-gilaan dan tanpa arah membawa Milan menjadi klub sitaan leasing Elliott. Jatuh pada hukuman FFP, semakin jauh dari liga Champions dan bahkan harus merubah “rivalnya” dari Inter dan Juve menjadi Bologna dan Sassuolo adalah nasib Milan di masa itu.

Setelah Li divonis bangkrut dan Milan jatuh ke tangan Elliott, restrukturisasi Keuangan pun dimulai. Transfer diarahkan dengan skema Moneyball, di mana pemain yang diambil bukanlah pemain dengan status bintang di tim sebelumnya, namun adalah orang-orang yang bisa diharapkan menutup kebutuhan yang ada dan berpotensi menjadi bintang. Bennacer, Tomori, Kjaer, Theo Hernandez hingga Saelemakers bukanlah bintang di timnya yang lama. Mereka adalah orang-orang yang berpotensi tinggi namun tidak mendapatkan cukup kesempatan di timnya yang lama. Setelah berpindah ke Milan dan menjadi pilihan Utama, bisa terlihat bahwa penampilan mereka kebanyakan tidak mengecewakan

Pola yang sedikit berbeda terlihat pada perekrutan Leao dan Tonali. Kedua nama ini sudah cukup dikenal dan walaupun belum berstatus bintang, mereka adalah wonderkid yang cukup mendapatkan perhatian. Keduanya memenuhi potensi yang mereka miliki dan bertumbuh menjadi pemain yang tepat untuk kebutuhan tim.
Ditambah lagi dengan perekrutan pemain senior yang tepat (Ibra, Giroud hingga pelapis seperti Florenzi), tim Milan berkembang dengan tepat dan masih dengan budget transfer dan gaji yang masuk akal dibandingkan yang lain. Walaupun Milan masih terkena denda FFP (ane akan bahas di bagian-bagian selanjutnya), secara jelas bisa dilihat bahwa keuangan Milan saat ini sudah sangat stabil


Oke oke… udah mulai kepanjangan nih tulisannya… kita lanjutkan di bagian selanjutnya ya… supaya bacanya dan diskusinya juga focus… Bagian kedua masih akan menjabarkan soal kondisi Milan saat ini supaya bahkan fans-fans karbit yang baru suka Milan pas scudetto kemarin jadi makin paham soal kondisi Il Diavolo Rosso kita tercinta

Fans Milan dan sepakbola yang baik akan tidak ragu kirim cendol (cendol beneran juga boleh digojekin ke tempat ane gan wkwkwkwkwkwk), kasih rate dan follow ane. Kuy diskusi kalo ada yang mau dikomen dari tulisan ane!

Bagian 2: