j.16Avatar border
TS
j.16
Tak Serasa [Short Story]
Tak Serasa




Sepasang kekasih tengah berada di warung mie pangsit, dimeja mereka sudah tersedia makanan yang tadi mereka pesan

" Sa... "

" Hemm? enak kan sayang? aku tuh pengen mie pangsit ini udah lama tau, akhirnya kesampean juga.. " kata si cewek.

" Sa, ada yang mau aku omongin.. " balas si cowok sembari menatap kekasihnya yang masih lahap makan.

" Apa sih? Kamu mau pesen lagi? " jawab si cewek.

" Kamu dengerin aku dulu dong. " Pintanya. " Sa.. "

" Yaudah bilang aja, enak nih mie nya.. " Sa belum juga mengalihkan pandangannya dari semangkuk mie yang baru ia makan setengahnya.

" Asyara Hainna Abrar! Aku serius. "

Sa langsung menatap pacarnya, jika sudah memanggil nama lengkapnya, Rei benar - benar serius. Sa mendadak was - was, tak biasanya Rei seperti ini. Cowok itu menghela nafas sembari menatapnya dalam.

" Aku, mau kita putus Sa.. " lirih Rei.

Deg

Meskipun kaget, tapi Sa tidak mengatakan apapun, tapi matanya seolah mengatakan kenapa?

Melihat cewek di depannya masih diam, Rei melanjutkan perkataannya. Dia merasa mereka tidak bisa bersama lagi apalagi banyak hal yang membuat Rei jenuh dan bosan dengan hubungan mereka.

" Aku bener - bener pengen putus. Kali ini- "

" Oke. " Kata Sa, dia memandang keadaan disekitarnya, matanya tak berani menatap laki - laki yang lagi - lagi membuat hatinya sakit.

Cukup, Sa tidak mau mendengar alasan Rei.

Kali ini, dia langsung menyetujui ajakan Rei untuk putus, meskipun selama mereka berpacaran ini bukan pertama kalinya Rei minta putus.

Jika selama ini ia yang selalu berusaha untuk mempertahankan hubungan mereka agar tetap bertahan, kali ini tidak. Dia sudah sangat lelah, dan menyerah.

Mendengar itu Rei menatap Sa, dia pikir reaksi Sa tidak akan seperti ini, Rei pikir Sa akan mendebatnya bahkan menolak ajakannya yang meminta putus, seperti biasanya.

Sa yang akan selalu berusaha agar mereka tidak putus, entah dengan cara apa pun. Sekalipun Rei berbuat kesalahan dan menyakiti cewek itu, Sa tidak pernah menyetujui jika mereka putus secepat ini.

Rei tau Sa teramat mencintainya hingga tidak mau kehilangan dia. Itulah sebabnya Rei kadang berbuat seenaknya hingga seringkali menyakiti hati pacarnya itu. Tapi Rei tau sebesar apapun ia menyakiti Sa, cewek itu tidak pernah meninggalkannya dan tetap bertahan.

Tapi kali ini berbeda. Semuanya terasa sangat mudah, Sa tidak mengatakan apapun lagi selain kata oke yang artinya hubungan mereka benar - benar berakhir.

Sa langsung menunduk, meskipun selera makannya telah hilang, tapi dia harus tetap menghabiskan mie pangsitnya, karena dia menginginkan mie pangsit ini sejak beberapa minggu lalu, ditambah perjuangan antri yang sangat lama untuk mendapatkan mie pangsit yang selalu ramai ini.

Keduanya pun terdiam dalam suasana canggung, mereka bergelut dengan pikirannya masing - masing ditengah keramaian warung mie pangsit ini.

" Makasih ya, kamu udah kasih kesempatan untuk kita bersama selama ini. " Ucap Sa lirih. " Maaf ya kalau aku gagal buat kamu jatuh cinta sama aku. "

Deg

Kali ini, Rei yang merasa kaget dan tidak mengerti maksud ucapan Sa langsung menoleh.

" Aku tau, Rei... "

Sa menatap mata Rei dalam, " Aku tau, selama ini kamu emang gak pernah cinta sama aku.."

Dua Tahun Lalu


" Jadi lo masih sama Asyara? " Tanya Bayu.

" Iyaa.. " Jawabnya.

" Bukannya dari awal yang lo incer itu Fella ya? Kenapa jadiannya sama sahabatnya? " Cecar Bayu. Dia merasa bingung sekaligus penasaran dengan kisah cinta teman kostnya itu.

" Secara gak langsung Fella nolak gue, dia bilang dia cuma anggep gue temen dan dia udah lebih dulu jadian sama Adam. " Jawab Rei.

" Gue masih cinta sama Fella tapi dia seolah jauhin gue, di satu sisi gue tau kalo Asyara suka sama gue, jadi gue deketin dia biar gue tetep deket sama Fella. " Lanjut Rei sambil menatap langit - langit kamarnya.

" Jadi maksud lo, Asyara cuma pelarian dan alat supaya lo tetep deket sama Fella? Fuck you! " Umpat Bayu, sementara Rei hanya terkekeh menanggapi.

Mendengar percakapan keduanya, Sa meremas tasnya kuat - kuat, sebenarnya ia ingin memberikan makan siang untuk sang pacar, tapi dia malah dikejutkan dengan fakta yang tak sengaja ia dengar.



Setelah mengetahui fakta jika dia hanya pelarian Rei dari Fella sahabatnya. Sa tidak marah ataupun minta putus dia malah bertekad untuk membuat Rei jatuh cinta padanya.

Dia selalu berusaha menjadi pacar yang baik bagi Rei, dia melakukan apapun agar Rei bisa benar - benar mencintainya dan membalas perasaannya yang tulus untuk cowok itu.

Beberapa kali Rei sempat meminta putus, tapi Sa selalu menolak dan menahannya. Beberapa kali juga Rei ketahuan jalan dan selingkuh dengan cewek lain tapi Sa selalu memaafkannya.

Sa tidak ingin putus dan kehilangan Rei. Meskipun hatinya sakit karena Rei, tapi dirinya akan lebih sakit jika tak ada Rei dihidupnya. Itulah mengapa dia selalu mempertahankan hubungannya selama hampir tiga tahun ini. Bahkan ketika semua orang menganggapnya bodoh karena terlalu cinta pada Rei, Sa tidak peduli asalkan ia tetap menjadi pacar Rei.

***


Sebulan Kemudian

" Bye Sa sayang..."

" Dahh, makasih ya untuk hari ini..." Sa tersenyum dan melambaikan tangan pada Anin dan Lani, mereka baru saja pulang jalan - jalan, mereka menghabiskan hari ini dengan pergi ke tempat - tempat yang belum pernah Sa kunjungi dan ini membuat Sa senang.

Sa pikir hidupnya akan benar - benar berhenti jika dia putus dari Rei, tapi ternyata dia salah, hidupnya masih bisa berjalan dengan baik. Dia masih punya orang - orang baik disekelilingnya yang menyayanginya. Ia baru sadar jika dia dan Rei selama ini menjalani toxic relationship.

Sa memang sangat mencintai Rei, tapi Rei tidak pernah mencintainya. Dulu dia sangat yakin jika lama - kelamaan Rei juga akan mencintainya, ternyata ia salah, mereka memang tak serasa.

Sebesar apapun usaha yang Sa lakukan selama ini untuk membuat Rei luluh dan jatuh cinta padanya ternyatta tak membuahkan apa - pun. Sekarang Sa benar - benar menyerah, dia sudah mengiklaskan Rei untuk pergi.

Dia mencoba merelakan perasaan cintanya yang selama ini bertepuk sebelah tangan, karena ia tau level tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.

Sa sudah mengikhlaskan Rei untuk pergi dari hidupnya untuk menemukan orang yang Rei cintai. Mungkin benar kata orang, jika cinta tak selalu harus memiliki.

***


Quote:
Diubah oleh j.16 08-09-2022 05:08
bukhoriganAvatar border
Bgssusanto88Avatar border
bhtc025Avatar border
bhtc025 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.5K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.