saiki88
TS
saiki88
Jika Sihir Sungguh-Sungguh Ada di Bumi Ini….


Permasalahan antara persatuan dukun Indonesia dan si pesulap merah semakin dan semakin menarik perhatian publik. Pihak dukun menggugat pesulap merah karena pesulap merah menyebut mereka penipu sementara pesulap merah terus menantang para dukun untuk membuktikan kesaktian mereka (yang mana sampai sekarang belum dibuktikan).

Saya sendiri ada di pihak pesulap merah. Saya menganggap orang-orang yang menyebut diri mereka dukun sebagai penipu. Kenapa? Karena dulu ayah saya pernah ditipu oleh mereka-mereka ini. Mereka bilang mereka sanggup membuat sekardus uang muncul di tengah ruangan kosong, tetapi sampai sekarang uang itu tidak muncul-muncul juga.



Mengesampingkan permasalahan ini, keberadaan sesuatu yang disebut sihir di tengah-tengah masyarakat adalah sesuatu yang sulit untuk diterima. Katakanlah bahwa sihir itu memang ada dan hanya segelintir orang yang memilikinya. Apa yang akan terjadi? Tepat, orang-orang akan beramai-ramai mendatangi si penyihir dan meminta si penyihir untuk menyelesaikan seluruh masalah dalam hidup mereka.

Katakanlah si penyihir (atau dukun) bisa menyembuhkan kanker dan segala macam penyakit lainnya. Jika itu benar maka otomatis orang-orang tak akan datang ke dokter melainkan ke si dukun. Seluruh dokter akan kehilangan pelanggan dan seluruh rumah sakit akan tutup usaha. Mata kuliah kedokteran pun tak akan lagi diminati. Toh sudah ada dukun yang bisa menyembuhkan segala penyakit, untuk apa lagi menjadi dokter yang belum tentu bisa menyembuhkan penyakit?



Siapa pun yang memiliki sihir ini akan menjadi sosok yang sangat penting di dunia. Mereka bahkan bisa membuat kelompok kepercayaan tersendiri dan mengangkat dirinya sebagai dewa. Keberadaan sosok seperti ini jelas akan merusak banyak aspek dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Semua orang akan berhenti percaya pada ilmu pengetahuan dan melakukan segala hal yang dikatakan si dukun.

Di bumi ini, untuk menjaga kestabilan maka segala hal harus bisa diprediksi. Jika sihir ada dan hanya dimiliki oleh segelintir orang maka segala hal akan berputar di sekitar orang-orang ini. Jika mereka tidak menyukai sesuatu maka kebijakan harus diubah dan hal itu akan menyebabkan kekacauan di mana-mana.

Lalu bagaimana jika hanya satu orang yang punya sihir dan orang itu adalah orang yang baik?



Pertanyaan menarik. Katakanlah ada satu orang yang bisa menggunakan sihir dan dia memutuskan menggunakan kekuatannya untuk kebajikan. Orang seperti ini biasanya disebut sebagai superhero dan saya yakin tak akan butuh waktu lama sampai dia berhenti berbuat kebajikan.

Bahkan perbuatan baik pun pasti ada efek buruknya, itu adalah salah satu hukum di dunia ini. Katakanlah si superhero merubah tanah Afrika menjadi subur dan penuh dengan makanan, apa yang akan terjadi pada pihak-pihak yang biasanya menjual makanan ke Afrika? Dan jika Afrika menjadi lahan yang subur, apa lagi alasan yang akan dipakai pemerintah untuk meminta bantuan pada dunia?



Pemerintahan dijalankan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dan keberadaan superhero jelas akan mengganggu ‘bisnis’ mereka. Jika orang-orang ini merasa terganggu maka mereka akan melakukan segala cara untuk menekan si superhero dengan alasan yang dibuat-buat seperti mengganggu kestabilan ekonomi, merusak harga pasar, dan sebagainya.

Karena alasan inilah sesuatu yang disebut sihir tidak seharusnya ada di dunia ini. Sihir, mukjizat, santet, kharomah, semua itu punya kekuatan untuk mengguncang dunia dan tak seharusnya manusia punya kekuatan semacam itu. Biarlah segalanya berjalan apa adanya mengikuti hukum alam, dengan demikian keadilan dan kesetaraan bisa tercipta.

Sekian dan terima kasih.
kubelti3bassssotenarsyndrome
tenarsyndrome dan 38 lainnya memberi reputasi
39
14.1K
403
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.