• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Susah Jadi Kaya. Mobilitas Ekonomi sudah Mati!

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Susah Jadi Kaya. Mobilitas Ekonomi sudah Mati!


Coba bayangkan kalau Bill Gates (pendiri Microsoft lo, bukan Bill Gates yang lain) tiba-tiba bangkrut. Perusahaan dan semua asetnya disita sampai-sampai dia tak punya apa pun selain kaos dan celana pendek. Pertanyaannya, apakah dia akan benar-benar jadi miskin?

Jawaban yang benar adalah tidak, itu tidak mungkin. Yang perlu Bill Gates lakukan hanyalah berjalan dan menemui salah satu rekan bisnisnya dulu dan bernegosiasi untuk memulai sebuah bisnis baru. Lagian, ini Bill Gates lo, jutaan investor akan mengantri untuk mempertaruhkan uang padanya. Bahkan jika dia tiba-tiba tak punya apa-apa, dia tak akan pernah tak punya apa-apa (???).



Coba bandingkan dengan buruh pabrik biasa. Sekali dia dipecat mungkin akan butuh beberapa bulan sampai dia menemukan pekerjaan baru dan dia harus bekerja jauh lebih keras untuk melunasi hutang-hutang yang tercipta saat dia menganggur. Dalam kasus terburuk dia malah akan bekerja hanya untuk membayar hutang, terus gali dan tutup lubang setiap hari.

Perbedaan buruh pabrik itu dengan Bill Gates adalah skill dan pencapaian yang mereka miliki. Bill Gates itu jenius, orangtuanya juga kaya, semua orang pasti menginginkan yang seperti itu. Sebaliknya, si buruh pabrik… err, kurang berpendidikan (maaf bila menyinggung). Si buruh kurang berpendidikan karena dia tak punya uang untuk belajar. Karena orangtuanya miskin, dia pun berujung miskin.



Kenyataannya memang begitu. Kebanyakan orang kaya akan mendapatkan pendidikan dan koneksi terbaik sedangkan orang miskin cuma bisa makan sisa-sisanya. Ujung-ujungnya orang kaya akan membangun perusahaan besar dan mempekerjakan orang miskin dengan upah UMR. Hasilnya 90% uang mengalir di antara 10% orang kaya sedangkan 10% uang sisanya dibagi-bagi untuk 90% orang non-kaya.

Beberapa orang memang berhasil mendobrak dan kisah mereka sering kali dijadikan kisah motivasi. Meski demikian seberapa besar sebenarnya persentase orang-orang seperti itu muncul? Terkadang ada juga beberapa orang kaya (biasanya orang kaya generasi ketiga) yang akhirnya jatuh miskin dan benar-benar tak punya apa-apa lagi untuk bisa disebut berkecukupan. Namun sekali lagi, seberapa sering itu terjadi?



Pada akhirnya kebanyakan orang hanya bisa bermain di bagian tengah. Dari miskin menjadi berkecukupan, dari terlalu kaya menjadi lumayan kaya. Sistem liberal ini seolah menjamin bahwa orang kaya akan terus menikmati kekayaannya sedangkan yang miskin harus terus bekerja untuk si kaya demi bisa hidup esok harinya.

Well, inilah yang disebut dengan matinya mobilitas ekonomi. Sangat sulit bagi orang-orang di kalangan bawah untuk meningkatkan status ekonomi mereka dan meskipun bisa akan membutuhkan beberapa generasi agar hal itu dapat terwujud. Tentunya dengan kemajuan teknologi dan internet, ada beberapa cara bagi seseorang agar bisa naik kelas dengan cepat. Namun harga yang harus dibayar terkadang tidaklah murah.



But, well… semua ini cuma opini pribadi. Kalau Anda punya sanggahan, pendapat lain, atau malah sebuah ide yang tak pernah terpikirkan manusia, saya akan senang membalasnya di kolom komentar. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
Diubah oleh ih.sul 12-08-2022 02:09
ushirotaAvatar border
knoopyAvatar border
ran4urlifeAvatar border
ran4urlife dan 27 lainnya memberi reputasi
28
8.8K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.