• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kasus Pembunuhan yang Menginspirasi Film "In Cold Blood" #KamisKriminal

marywiguna13
TS
marywiguna13 
Kasus Pembunuhan yang Menginspirasi Film "In Cold Blood" #KamisKriminal


Keluarga Clutter beranggotakan enam orang. Mereka terdiri dari Herbert William Clutter yang berumur 48 tahun, istrinya bernama Bonnie Mae Fox Clutter yang berumur 45 tahun, putri pertamanya bernama Eveanna Marie Clutter yang berumur 22 tahun, putri keduanya bernama Beverly Jean Clutter yang berumur 19 tahun, putri ketiganya bernama Nancy Mae Clutter yang berumur 16 tahun, dan putra keempat dan satu-satunya bernama Kenyon Neal Clutter yang berumur 15 tahun. Bonnie mengalami kelumpuhan yang diakibatkan oleh depresi klinis dan penyakit fisik yang dideritanya setelah anak-anaknya lahir. Eveanna dan Beverly sudah beranjak dewasa, Eveanna tinggal di Illinois bersama dengan suaminya, dan Beverly belajar tentang keperawatan di Kansas City. Sedangkan Nancy dan Kenyon masih menempuh pendidikan di SMU.


Herbert Clutter merupakan seorang petani sukses yang tinggal di daerah Holcomb, Kansas, dan memiliki 18 orang buruh tani. Holcomb memiliki populasi kurang dari 300 jiwa pada tahun 1959, itu berarti setiap keluarga memiliki kemungkinan untuk saling mengenal satu sama lain. Keluarga Clutter dikenal sebagai keluarga yang terpandang, dan Herbert dikenal sebagai "garam dunia".

Rumah pertanian keluarga Clutter terbilang besar dengan 14 kamar di dalamnya, dan rumah tersebut dikelilingi oleh tanah pertanian yang luasnya mencapai hektaran. Herbert sang kepala keluarga, memperoleh kekayaannya dengan menggunakan teknologi baru untuk menanam gandum dan sempat diwawancarai oleh The New York Times untuk langkah awal sebagai seorang perintis saat itu.

Perry Smith dan Richard Hickock

Berbicara tentang hal lain. Richard Eugene Hickock dan Perry Edward Smith pertama kali bertemu di Penjara Negara Bagian Kansas di Lansing, Kansas. Setelah Perry dibebaskan, Richard kemudian dibebaskan pada awal bulan November 1959. Floyd Wells yang merupakan mantan teman satu sel Richard, pernah menjadi buruh tani Herbert Clutter dan tahu persis bahwa Herbert adalah orang kaya. Floyd kemudian memberi tahu Richard bahwa Herbert menyimpan uang tunai dalam jumlah yang besar di brankasnya. Setelah berbicara dengan Floyd, Richard segera memiliki ide untuk mencuri brankas tersebut dan memulai hidup baru di Meksiko. Richard kemudian menghubungi Perry, mantan teman satu sel lainnya, dan mengajaknya untuk melakukan perampokan dengannya. Walaupun pada awalnya Perry tidak tertarik untuk bertemu dengan Richard, namun mantan teman satu sel Perry telah pergi ke tempat lain.
Pada malam hari tanggal 14 November 1959, Richard dan Perry berkendara sejauh 400 mil dengan menggunakan mobil berjenis Chevrolet 1949 berwarna hitam. Mereka melintasi negara bagian Kansas, untuk menuju ke rumah keluarga Clutter dan melakukan perampokan di rumah mereka. Sebelum melakukan perjalanan, Richard dan Perry sempat mengumpulkan peralatan yang akan mereka butuhkan untuk merampok. Termasuk sarung tangan, senter, pisau, dan senapan.

Keesokan dini harinya, Richard dan Perry tiba di Holcomb dan mereka dengan mudah menemukan rumah keluarga Clutter. Saat itu, anggota keluarga Clutter hanya ada empat orang, karena Eveanna dan Beverly sudah tidak tinggal disana lagi. Setelah keempat anggota keluarga Clutter tidur, Richard dan Perry masuk melalui pintu yang tidak terkunci. Merasa tidak menemukan brankas yang mereka cari, mereka kemudian membangunkan Herbert dan memintanya untuk memberitahu dimana letak brankas miliknya berada. Tetapi Herbert memang tidak memiliki brankas, karena dia selalu membayar dalam bentuk cek.

Mengetahui tidak ada brankas, Richard dan Perry membangunkan semua anggota keluarga Clutter dan mengikat mereka disetiap ruangan terpisah di seluruh rumah. Setelah itu, mereka mulai mencari uang serta barang berharga. Pencarian yang mereka lakukan hanya menemukan sedikit uang dan tidak ada yang berharga. Alih-alih melarikan diri dari rumah keluarga Clutter, Richard dan Perry justru memutuskan bahwa mereka akan membunuh seluruh anggota keluarga Clutter untuk menghindari penahanan lebih lanjut.


Herbert dan Bonnie Clutter

Nancy dan Kenyon Clutter

Antara Richard dan Perry sempat ada sedikit perdebatan tentang hal apa yang harus dilakukan selanjutnya. Perry yang cenderung bersikap tidak stabil dan rentan terhadap tindakan kekerasan yang muncul dalam kemarahan, tiba-tiba menggorok leher Herbert dengan menggunakan pisau yang mereka bawa dan kemudian menembak kepalanya. Bonnie, Nancy, dan Kenyon juga dibunuh. Mereka masing-masing mendapatkan satu tembakan dibagian wajah atau kepala. Bahkan Richard yang berusaha untuk merudapaksa Nancy, sempat dihalang-halangi oleh Perry.

Setelah pembunuhan dilakukan, Richard dan Perry meninggalkan rumah keluarga Clutter sambil membawa sebuah radio portabel kecil milik Kenyon, sebuah teropong, dan uang tunai sejumlah kurang dari 50 dolar milik Herbert.
Beberapa jam kemudian, mayat keluarga Clutter ditemukan oleh teman Nancy yang berumur 16 tahun, dan dia kemudian menghubungi polisi. Pada jam 10 pagi, Sheriff dan polisi dari Garden City datang. Biro Investigasi Kansas City, dokter, wartawan, dan fotografer juga muncul. Mereka kemudian mulai menyelidiki pemandangan mengerikan yang sudah terjadi di dalam rumah keluarga Clutter.



Bonnie dan Nancy ditemukan di kamar tempat mereka tidur malam itu, namun Herbert dan Kenyon ditemukan di ruang bawah tanah. Kenyon diikat ke sofa dengan bantal di bawah kepalanya sebelum dia ditembak. Herbert sempat disiksa terlebih dahulu sebelum dia akhirnya meninggal karena luka gorokan di leher atau luka tembak di kepalanya. Herbert juga digantung disebuah pipa yang berada di ruang bawah tanah.


Alvin Dewey

Alvin Dewey dari Kansas Bureau Investigation yang telah mengenal Herbert selama bertahun-tahun, mulai mengumpulkan anggota timnya yang terdiri dari 18 orang untuk menemukan para pelaku yang telah membunuh keluarga Clutter. Mereka mewawancarai siapa saja yang pernah bekerja untuk keluarga tersebut, dan semua orang yang mengenal mereka. Mereka juga berbicara dengan teman sekolah, guru, tukang yang pernah mengerjakan rumah, dokter yang khusus menangani Bonnie, dan para tetangga. Hadiah berupa uang sebesar £ 1.000 akan diberikan untuk informasi yang mengarah pada keberadaan si pelaku pembunuhan.



Keempat korban pembunuhan keluarga Clutter kemudian dimakamkan di Pemakaman Valley View di Garden City, Kansas. Lebih dari 600 orang menghadiri pemakaman tersebut. Meskipun bagian wajah atau kepala mereka mengalami luka yang sangat parah, namun semua peti mati sengaja dibuka, dengan kapas digunakan untuk menutupi luka mereka agar tidak menimbulkan kengerian bagi para pelayat.
Konten Sensitif

Setelah foto-foto dari tempat kejadian pembunuhan berhasil dikembangkan, tim menemukan sesuatu. Gambar jejak sebuah sepatu boot ditemukan ketika sebuah foto diletakkan di bawah sinar ultraviolet. Jejak sepatu boot tersebut diduga merupakan milik si pelaku karena semua korban dalam keadaan telanjang kaki ketika pembunuhan terjadi. Ketika tim melakukan pencarian barang apa saja yang hilang di tempat kejadian pembunuhan, mereka menyadari bahwa semua perhiasan milik Bonnie masih ada di dalam rumah, dan itu berarti tidak semua barang berharga diambil oleh pelaku.

Beberapa minggu kemudian, Logan Sanford yang merupakan seorang Direktur Kansas Bureau Investigation di Topeka, menghubungi Alvin dan memberitahunya bahwa Floyd Wells, seorang tahanan di Penjara Negara Bagian Kansas, bersedia berbicara untuk mengatakan siapa pelaku pembunuhan keluarga Clutter setelah dia mendengar kabar tentang peristiwa yang terjadi. Namun, Floyd meminta imbalan sejumlah uang dan masa pembebasan lebih awal dari hukuman penjara yang sedang dia jalani. Dan ketika pihak berwenang mengetahui bahwa pelaku pembunuhan yang mereka cari adalah Perry Smith dan Richard Hickock, mereka sedang melakukan perjalanan jauh. Mereka diduga telah mencairkan cek palsu dan sempat terlihat sepanjang Kansas hingga Nevada, dan negara bagian di sekitarnya. Di Meksiko mereka menggadaikan teropong untuk membiayai perjalanan mereka dari California menuju ke Nebraska yang sempat menjadi tempat mereka tinggal selama beberapa hari sebelum mereka kembali ke Kansas City. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Florida.

Pada tanggal 30 Desember 1959, Richard dan Perry sedang berada di Las Vegas ketika mereka ditangkap. Saat itu mereka sedang mengambil bingkisan berisi barang-barang pribadi yang dikirim oleh Perry dari Meksiko. Dan diantara barang-barang tersebut, terdapat sepatu boot yang dipakai ketika melakukan pembunuhan. Polisi setempat telah memeriksa plat mobil yang mereka kendarai dan menemukan fakta bahwa mobil tersebut dicuri di Iowa. Polisi kemudian menangkap mereka karena kasus pencurian mobil yang mereka kendarai, dan kabar tersebut akhirnya sampai ke telinga Alvin.


Richard dan Perry kemudian diterbangkan dari Las Vegas, Nevada, ke Garden City, Kansas, dan mereka akan diinterogasi secara terpisah oleh Alvin dan timnya. Namun, mereka diadili bersama di gedung pengadilan Distrik Finney di Garden City. Richard dan Perry sempat mengakui bahwa mereka tidak waras ketika melakukan pembunuhan. Namun, tiga orang dokter umum yang ditunjuk untuk memeriksa mereka, menyatakan bahwa mereka tidak gila dan mampu diadili di bawah aturan M'Naghten.

Alvin sempat bersaksi di persidangan dan menyatakan bahwa Richard bersikeras dalam pengakuannya bahwa Perrylah yang melakukan keempat pembunuhan. Sedangkan Perry justru mengakui bahwa Richardlah yang telah membunuh Bonnie dan Nancy. Namun, Perry kemudian mengaku bahwa dialah yang menembak mereka. Kerumitan tersebut menyebabkan kurangnya catatan resmi yang merinci siapa yang membunuh Bonnie dan Nancy.


Tiga bulan kemudian yaitu pada tanggal 29 Maret 1960, juri yang hanya berunding selama 45 menit memutuskan bahwa Richard Hickock dan Perry Smith dinyatakan bersalah atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap keluarga Clutter, dan mereka diberi putusan hukuman mati. Mendengar putusan tersebut, Richard dan Perry mengajukan naik banding. Mereka menentang putusan, dan menegaskan bahwa liputan media tentang kejahatan dan persidangan telah membuat juri bias. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa mereka menerima bantuan yang tidak memadai dari pengacara yang membela mereka. Naik banding tersebut sempat diajukan ke Mahkamah Agung Amerika sebanyak tiga kali, namun mereka menolak untuk mendengarkan kasus tersebut.

Pada akhirnya Richard dan Perry mengaku bahwa merekalah yang membunuh keluarga Clutter, meskipun Richard selalu berpendapat bahwa Perrylah yang membunuh keluarga Clutter, bukan dia. Richard dan Perry yang sebelumnya dipenjara di Leavenworth, Kansas, akhirnya menjalani hukuman mati mereka dengan cara digantung pada tanggal 14 April 1964. Ketika ditanya apakah Richard memiliki kata-kata terakhir, dia hanya meminta untuk berbicara dengan agen Kansas Bureau Investigation yang telah menangani kasusnya dan hadir sebagai saksi di persidangan. Sedangkan Perry yang berusaha untuk berbicara di luar ruangan hanya mengatakan bahwa hukuman mati secara hukum dan moral sudah termasuk sebuah kesalahan.

Richard yang saat itu berumur 33 tahun, dinyatakan meninggal pada jam 12.41 pagi. Sedangkan Perry yang saat itu berumur 36 tahun, dinyatakan meninggal pada jam 1.19 pagi. Mereka dimakamkan di dekat Pemakaman Muncie Mountain di Lansing, Kansas. Menariknya, Richard menyumbangkan matanya untuk transplantasi kornea, dan mata itu dipergunakan untuk dua orang pasien di Kansas City hari itu juga.
Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

[URL=https://S E N S O Rthe-true-crime-edition/the-clutter-family-murders-71fcc750b4f5]sumber 1[/URL], sumber 2, sumber 3, sumber 4, sumber 5
servesiwiizun9blezzernet
blezzernet dan 18 lainnya memberi reputasi
19
8.4K
100
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.