Kadang kupikir, apa benar ya manusia Soloensis adalah nenek moyang orang Solo?
Suatu hal yang absurd bila kita bayangin kalau orang Solo dulu itu hitam, berbulu, berjalan bungkuk, dan bertempurung otak kecil. Ya ga sih?

Kenapa absurd? Sebagai orang yang punya agama tentu aja nolak teori itu kan?
Kita semua adalah keturuan Nabi Adam. Bahkan diantara agama lain juga percaya hal yang sama, bukan justru percaya cikal bakal manusia adalah makhluk yang mirip monyet ntu.

Tapi kenapa kita terus disuguhi muatan manusia purba hingga kini? Yang bahkan Eugine Dubois belum nemuin missing link yang bisa nyambungin ras Soloensis dengan manusia modern.

Mikir ga sih, kenapa kok manusia purba cuma ditemuin di Solo, Wajak, Mojokerto, dan sekitar Jawa Tengah en Jawa Timur aja?

Kok ga ada ya di Banten gitu?
Apa mereka adalah sebangsa alien yang turun dari langit, dan mampir di area itu aja?

Akh, mikirin Soloensis kayaknya juga orang-orang Solo sependapat deh, kalau mereka juga ga mau diidentifikasi sebagai keturunan manusia purba. Ya ga?

Semoga bisa ngejelasin, bagaimana orang Wajak paling ga demen kalau diidentifikasi sebagai keturunan manusia purba juga.

Itusaja.