Amerika memiliki sejumlah pesawat militer uzur yang akan tetap terbang sampai tahun 2040 atau bahkan lebih, untuk itu mereka telah melakukan upgrade atau membangun platform baru berdasarkan pesawat yang sudah ada. Nama-nama seperti B-52 Startofortress, C-130 Hercules, F-15 Eagel, F-16 Fighting Falcon hingga Super Hornet hingga E-2D Advanced Hawkeye adalah beberapa pesawat yang kemungkinan masih akan terus terbang sampai dekade 2040-an.

Bicara soal pesawat uzur milik AS, rasanya nama E-2D Advanced Hawkeye jarang disorot. Padahal pesawat yang dioperasikan US Navy ini punya peran penting dalam gugus tempur kapal induk. Hawkeye termasuk pesawat tua, larena telah melakukan penerbangan pertama pada 21 Januari 1960 serta memasuki layanan US Navy pada Januari 1964.

E-2 adalah pesawat peringatan dini, komando dan kontrol udara untuk segala cuaca serta manajemen pertempuran taktis berbasis kapal induk. Untuk melaksanakan misinya peaawat dilengkapi rotodome radar berdiameter 7,3 meter yang terpasang di badan pesawat bagian atas.



Sejauh ini sudah ada 4 varian dari E-2 Hawkeye, terdiri dari E-2A/B/C/D. Varian D yang dikenal sebagai Advanced Hawkeye adalah pesawat generasi terbaru dari keluarga E-2, yang pertama kali terbang pada tahun 2007. Dengan lima awak, dan berbagai sensor yang mengesankan termasuk radar AN/APY-9 buatan Lockheed Martin. Pesawat ini diklaim bisa mendeteksi pesawat generasi 5 seperti Su-57 dan J-20.

Radar AN/APY-9 menggunakan pemindaian elektronik canggih dan komputer digital tinggi melalui pemrosesan adaptif. Menurut Angkatan Laut AS, E-2D dapat memandu senjata seperti rudal AIM-120 AMRAAM dan SM-6 ke target di luar jangkauan atau kemampuan. Selain itu pesawat juga mampu mengirimkan data terkait musuh yang terdeteksi ke pesawat tempur US Navy.

Sebagai tambahan, radar APY-9 merupakan sistem pengawasan Ultra High Frequency (UHF) yang menyediakan kemampuan pemindaian mekanis dan elektronik serta dirancang untuk “melihat” target yang lebih kecil pada jarak yang lebih jauh, terutama di wilayah pesisir dan di darat.  

Saat ini Angkatan Laut AS terus melakukan pembaruan konstan terhadap E-2D, yang saat ini berpatroli di langit Eropa dan Pasifik dan diperkirakan akan terbang sampai tahun 2040-an. Sejauh ini modifikasi yang sedang dilakukan Northrop Grumman adalah pemasangan probe pengisian bahan bakar di atas kokpit, yang memungkinkan pesawat bisa mengisi bahan bakar di udara serta menambah jangkauan jelajahnya. Total ada 45 E-2D yang akan dimodifikasi, dan saat ini ada 10 yang sudah melakukan modifikasi tersebut. Kedepan US Navy juga ingin agar E-2D bisa mengendalikan drone MQ-25 Stingray.



Sementara untuk varian ekspor, versi E-2C telah digunakan oleh Angkatan Udara Mesir, Angkatan Udara Bela Diri Jepang, Angkatan Udara Taiwan dan Angkatan Laut Prancis. Sebagai tambahan informasi, Jepang juga memesan 4 unit E-2D pada 2015, dua diantaranya telah dikirim. Yang unik, E-2D Jepang dilengkapi toilet dan microwave.

E-2D punya panjang 17,5 meter, tinggi 5,6 meter, lebar sayap 28 meter serta berat lepas landas 23.850 kg. Ditenagai dua mesin turboprop Allison T-56-A427, pesawat bisa digeber sampai kecepatan maksimum 552 km/per jam serta krtinggian terbang maksimum 9.100 meter.





Referensi Tulisan: TheDrive.comNaval News
Sumber Foto: sudah tertera di atas